Resmi Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Fisika UPH, Prof. Yohanes Edi Gunanto Soroti Pemanfaatan Pasir Besi Indonesia untuk Peningkatan Sistem Pertahanan dan Kesehatan.

Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pelita Harapan (UPH), Prof. Dr. Yohanes Edi Gunanto, M. Si., resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Pada Bidang Ilmu Fisika Material pada 15 Maret 2023, berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tertanggal 1 Desember 2022.  

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul, “Menggali Potensi Material Magnetik di Indonesia Dalam Mendukung Pertahanan dan Kesehatan Nasional”, Prof. Yohanes melakukan penelitian bahwa salah satu Sumber Daya Alam (SDA) yang banyak ditemukan di Indonesia yaitu pasir besi dapat dimanfaatkan menjadi bahan dasar pembuatan teknologi anti deteksi radar. Teknologi anti deteksi radar dapat difungsikan menjadi Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) dan alat peredam radiasi gelombang elektromagnetik akibat pemakaian teknologi nirkabel (wireless). Indonesia diprediksi memiliki sumber daya alam pasir besi yang berlimpah dengan total sekitar 2 Miliar ton yang tersebar di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.  

 Prof. Edi menjelaskan bahwa pengolahan material dasar pasir besi dapat menghasilkan senyawa yang mampu dimanfaatkan menjadi teknologi anti deteksi radar sebagai pengembangan Alutsista dalam upaya pertahanan kedaulatan Indonesia. 

 “Bahan baku pasir besi dapat diolah menjadi senyawa ferrite dan bahan lainnya untuk bahan baku pembuatan magnet. Senyawa ini dapat digunakan pada material penyerap gelombang elektromagnetik untuk pertahanan, sebagai anti radar pada rentang frekuensi 8-12 GHz,” jelas Prof. Edi. 

 Dari sisi kesehatan, Prof. Edi juga menyoroti bahwa olahan pasir besi juga mampu menjadi solusi dalam mengatasi dampak buruk elektromagnetik yang muncul karena adanya perkembangan teknologi yang dimanfaatkan masyarakat. 

 “Meningkatnya penggunaan medan Radio Frequency (RF) nirkabel di atas 6 GHz, khususnya untuk jaringan telepon seluler 5G berdampak kurang baik bagi kesehatan manusia. Untuk itu material magnetik yang berbahan dasar perovskite, hexaferrite (magnetik), dan spinel ferrite juga dapat digunakan sebagai penyerap polusi gelombang elektromagnetik akibat pemakaian teknologi nirkabel (wireless) pada rentang frekuensi yang lebih lebar 2-18 GHz,” paparnya. 

 Dari hasil penelitian tersebut, Prof. Edi menyimpulkan bahwa bahan penyerap gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh sifat magnet dan sifat listriknya, sehingga memiliki nilai reflection loss yang tinggi dengan bandwidth yang lebar. Bahan penyerap gelombang radar pada daerah X-band (8-12 GHz) berbasis hexaferrite (magnetik) memiliki nilai reflection loss -34,7 dB yang setara dengan penyerapan 99,96% dengan bandwidth 3,6 GHz. Untuk penyerap gelombang elektromagnetik pada rentang 2-18 GHz dapat menggunakan material ferrite lunak Ni/ZnFe2O4 yang dapat mengurangi polusi akibat penggunaan teknologi nirkabel. 

Prof. Edi berharap hasil penelitiannya ini dapat dijadikan salah satu bentuk dukungan pada Pemerintah yang selalu menggalakkan untuk berinovasi melalui kegiatan penelitian dengan menggali potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, sehingga kedepannya Indonesia bisa menjadi negara maju, mandiri, dan tidak lagi selalu bergantung pada negara lain. 

Menanggapi pengukuhan Guru Besar Prof. Edi, Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc., selaku Rektor UPH menyatakan, “Penelitian dari Prof Edi ini menjadi kontribusi yang mengingatkan kepada kita bahwa Tuhan memberikan SDA yang luar biasa dan juga Sumber Daya Manusia (SDM) yang hebat seperti Prof. Edi yang bisa melakukan penelitian sulit seperti ini. Saya berharap, hasil penelitian dari Prof. Edi dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan ketahanan nasional. Kita bersyukur bahwa dosen dari UPH bisa berkontribusi bagi Bangsa Indonesia.” 

Sambutan juga disampaikan oleh Sri Mastuti, S. Kom, M. Kom selaku Koordinator Peningkatan Mutu SDM Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III yang hadir dalam prosesi pengukuhan. Beliau memberikan apresiasi atas pencapaian Prof. Edi dan juga atas bertambahnya Guru Besar di UPH.  

“Selamat kepada Prof. Edi yang telah menjadi guru besar urutan ke 35 di tahun 2022. Kami mengucapkan selamat juga kepada UPH karena pada tahun 2022 yang lalu berhasil melahirkan guru besar terbanyak. Hal ini merupakan suntikan positif bagi LLDIKTI Wilayah III serta menjadi amunisi dalam mempersiapkan dan meningkatkan mutu perguruan tinggi ke depannya. Kami di LLDIKTI Wilayah III berharap agar di tengah kesibukannya, Prof. Edi tetap terus berkarya, mendidik, melahirkan gagasan besar, dan menyemangati dosen lainnya agar bisa mencapai gelar guru besar juga,” jelas Sri Mastuti. 

Ia juga memberikan apresiasi terhadap UPH yang telah menjadi Perguruan Tinggi berkelas dunia dan selalu memiliki semangat dalam memberdayakan masyarakat untuk kemajuan bangsa. UPH telah berhasil menjadi universitas unggul yang mampu melahirkan lulusan profesional dan kompeten di bidangnya.  

Ucapan selamat juga datang dari Prof. Darminto, M.S, selaku perwakilan dari Indonesia Magnetic Society (IMS). Menurutnya, peneliti di bidang ilmu fisika di Indonesia sangat langka, oleh sebab itu pencapaian Prof. Edi ini sangat istimewa, tidak hanya bagi UPH namun juga bagi seluruh Bangsa Indonesia. 

Sambutan juga disampaikan oleh Oh Yen Nie, S.E., M.Ed., selaku Dekan FIP UPH. Oh Yen Nie berharap agar Prof. Edi dapat menginspirasi para mahasiswa dan dosen lainnya untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia. 

 

Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UPH 

FIP UPH bertujuan untuk membekali calon guru dengan standar internasional, yang disertai dengan pelatihan praktik terbaik berbasis penelitian. FIP UPH berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang mampu berkontribusi bagi kemajuan pendidikan bangsa dan menjadi berkat bagi sesama. Mari bergabung dalam program bantuan pendidikan FIP UPH dan daftarkan dirimu sekarang! Informasi lebih lanjut hubungi Student Consultants di 0821-2983-1106.