Robot Sumo Karya Mahasiswa Teknik Elektro UPH Juara TECH-INFINITY 2018.

Robot sumo seberat 3 kg karya mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil menjuarai kompetisi Sumo Robo dalam TECH-INFINITY 2018 yang diadakan oleh BINUS ASO School of Engineering, Tangerang, pada 15-17 November 2018. Kompetisi ini menguji kekuatan robot yang dipertarungkan dalam sebuah arena.

Dalam lomba ini, terdapat dua kategori yang dipertandingkan, yaitu Sumo Robo 1 Kg dan 3 Kg. Sebanyak 12 tim dari tingkat universitas dan Sekolah Menengah Atas (SMA) bertanding di kategori 3 Kg. Tim UPH untuk pertama kalinya mengikuti lomba dan berhasil meraih juara 3. Sementara juara 1 dan 2 diraih oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Tim UPH yang meraih juara terdiri dari Budi Khusnandar, Josavan Ezekhiel Taniara, dan Louise Hotnida Ann. Selain mereka, UPH mengirim 5 tim lainnya dan 2 tim berhasil masuk babak final. Keunggulan robot karya mahasiswa UPH terletak pada kekuatan motor dan kreativitas mengapliaksikan teori teknik elektro.

“Robot kami memiliki tipe yang sama baiknya dengan biaya pembuatan yang lebih sedikit. Karena itu, kami memutar otak untuk lebih kreatif mengaplikasikan teori teknik elektro yang kami dapatkan dalam membuat robot ini,” terang Budi, mahasiswa angkatan 2016 Teknik Elektro UPH.

Teori-teori tersebut mereka pelajari lewat beberapa mata kuliah di Prodi Teknik Elektro UPH, di antaranya Teknik Tenaga Listrik, Mikrokontroler, Mekatronika, Dasar Elektronika, dan beberapa mata kuliah dasar yang diaplikasikan dalam membuat rangkaian listrik untuk motor robot. Hasilnya adalah enam robot yang dibuat hanya dalam waktu dua minggu. Ini bukan perkara yang mudah, mengingat mereka juga harus tetap mengikuti perkuliahan seperti biasa.

“Dengan ini kami belajar mengatur waktu dengan baik. Sisi positifnya, kami bisa mendapat tambahan ilmu dan skill selama proses pengerjaan robot ini, juga belajar menyusun taktik yang baik untuk memenangkan pertandingan,” ungkap Ezekhiel.

Hal ini ditanggapi positif juga oleh Ketua Prodi Teknik Elektro UPH, Dr. Ir. Henri P. Uranus, M.T.

“Di tengah keterbatasan dan kendala yang mahasiswa hadapi, mereka malah bisa meraih juara 3 dan ada 1 tim lainnya yang berhasil masuk final juga. Itu sudah sangat membanggakan. Jadi saya ucapkan selamat kepada semua tim beserta dosen pembimbing mereka, Dr. Eng. Endrowednes Kuantama S.T., M.Eng.,” ujar Henri.

Pengalaman menarik dialami juga oleh Louise. Sebagai satu-satunya perempuan dalam keseluruhan tim yang ikut serta, ia mengaku tak mendapat hambatan berarti.

“Saya malah mendapat experience baru dengan ikut bersama-sama membuat robot untuk lomba ini. Karena baru memasuki tahun kedua perkuliahan, sebenarnya belum banyak mata kuliah yang saya dapatkan. Tapi karena ikut dalam proyek robot ini, saya jadi tahu lebih banyak,” ungkap Louise.

Meskipun ini lomba robot yang pertama kali diikuti Louise, mahasiswa angkatan 2017 ini sudah aktif mengikuti berbagai lomba saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengetahuan serta pengalaman tersebut menjadi modal yang berharga baginya.

“Saya pernah beberapa kali mewakili sekolah dalam lomba di bidang matematika, kimia, dan bahasa Inggris,” tambah Louise.

Baik dirinya maupun Budi dan Ezekhiel, saat ini adalah anggota HMTE (Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro) UPH yang aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan. Ke depannya, mereka tertarik mengikuti lomba membuat sesuatu yang baru dan memiliki hak paten, misalnya lomba membuat drone. Keinginan tersebut juga didukung oleh Prodi Teknik Elektro UPH.

“Sejak dulu saya selalu mendorong mahasiswa untuk mengikuti bermacam-macam lomba, bukan hanya robot sumo. Yang perlu diingat adalah jangan lupa untuk mengerjakan kewajiban-kewajiban dalam perkuliahan,” tutup Henri. (it)


baca juga:

Teknik Elektro: Keunggulan Jurusan dan Prospek Karier