“Berada di Dunia, tapi Bukan Bagian dari Dunia” Pesan Dekan TC bagi Para 367 Lulusan TC dan ITC.

Dekan Teachers College Universitas Pelita Harapan (TC UPH ) Connie Rasilim, S.S, B.Ed, M.Pd., menekankan bahwa guru-guru lulusan UPH harus memahami bahwa ada di dunia tapi bukan bagian dari dunia. Mereka hadir untuk berperan dan berdampak bagi dunia. Pernyataan ini merupakan respon dari Tema Wisuda TC dan ITC (International Teachers College) 2019 ‘Set Apart’ yang berlangsung pada 29 Mei 2019 di Grand Chapel, UPH Lippo Village, yang melantik 367 winisuda yaitu 327 lulusan TC dan 40 untuk ITC.
“Set Apart diambil dari Roma 12: 1- 2 merujuk pada pemahaman bahwa kita sudah disisihkan dari dunia, dengan identitas jelas sebagai orang yang telah dipilih Tuhan dan sudah dilahirbarukan. Bagaimana menghidupi ‘Set Apart’ ini menjadi tugas dan tantangan bagi para winisuda ini. Mereka harus menjadi garam dan terang dimanapun berada. ‘They are in the world, but not of the world’ – mereka di dunia tapi tidak sama dengan duni, tapi hadir untuk berperan,” pungkas Connie.
Tidak hanya itu dengan adanya perkembangan dunia pendidikan dan tren saat ini, menurut Connie tantangan yang sangat mencuat adalah mengenai aksesibilitas terhadap yang dunia tawarkan. Digitalisasi, akses teknologi, dan bagaimana Indonesia telah mencanangkan Revolusi Industri 4.0, membuat kita semua harus berperan serta di dalamnya. Namun di saat bersamaan, Connie melihat ini sebagai tantangan signifikan. Kemudahan ini harus dibarengi dengan kesiapan winisuda dalam memahami jati diri mereka.
“Jika mereka tidak siap dengan jati diri mereka, tidak solid dalam Kristus, mereka akan mudah tergerus dunia. Tidak hanya itu, di saat bersamaan mereka juga harus melengkapi diri untuk bisa mengkomunikasi kebenaran dalam Kristus dengan tepat sesuai karakteristik mereka sebagai generasi milenial. Untuk itu, kita di UPH memperlengkapi mereka dengan teologi solid melalui Biblical Christian worldview berdasarkan Reform Theological framework dan juga dengan standar internasional melalui partnership bersama Corban University,” ungkap Connie.
Tentu melihat tantangan ini, TC dan ITC UPH berkomitmen untuk mempersiapkan sejak awal mereka dididik. Komitmen ini diwujudkan melalui program pendidikan yang sejalan dengan koridor program Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) yang tertuang dalam KKNI dan IAPS 4.0 (Ins Isntrumen Akreditasi Program Studi) yang baru saja diluncurkan tahun 2019 ini oleh BANPT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi). Kedua kerangka ini menjadi pendukung bagi UPH dalam menerapkan visi-misi UPH dan juga menjadi output-based.
Dengan segala komitmen yang telah dilakukan sejak awal berdiri, perkembangan TC UPH dapat dilihat melalui buahnya.
“Selama 13 tahun TC berdiri, perkembangan yang nyata dapat kami lihat melalui kualitas sekolah-sekolah kami khususnya Lentera dan Dian Harapan yang menjangkau masyarakat dari Nias hingga Papua. Buah yang kami bisa lihat yaitu, dimana pun sekolah kami berada, hampir semuanya menjadi sekolah model/sekolah rujukan. Tahun ini Sekolah Lentera Harapan (SLH) juga menambah 2 sekolah di Pegunungan Papua, total ada 8 SLH saat ini. Keberadaan sekolah kami dengan keberadaan guru-guru lulusan TC sebagai pengajar dan mampu menjadi dampak, bisa dikatakan sebagai bukti nyata perkembangan TC dalam meluluskan guru-guru yang berkualitas,”cerita Connie.
Lebih lanjut lagi dengan perkembangan yang ada, Connie melihat TC UPH mampu memberikan kontribusi nyata dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera melalui pilar Pendidikan. Berperan dalam memenuhi kebutuhan akan pendidikan yang berkarakter guna mendukung program pemerintah dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.
Bicara SDM berkualitas, Rektor UPH Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc juga berharap agar lulusan TC UPH mampu menjadi bagian dari insan transformative.
“Industri 4.0 membutuhkan narasi-narasi yang dituntut oleh era 4.0 ini, yaitu berbicara tentang kualitas SDM yang berpotensi dan memiliki kualitas internasional. Narasi yang diutamakan terkait dengan kreativitas, inovasi, komunikasi, dan kolaborasi. Namun kita di TC juga mengutamakan juga narasi spiritual yang terwujud melalui Chris-Centered dan berkaitan dengan karakter mulia. Kita berharap 367 lulusan TC dan ITC mampu menjadi agen trasnformatif dalam hasilkan SDM berkualitas, berkarakter, dan beriman. Terlebih dengan diperlengkapinya mereka sesuai dengan standar internasional yang dijamin melalui kerja sama bersama Corban university.
Kedepannya, Connie berharap secara bersama-sama TC UPH tidak berpuas diri karena telah mencapai sesuatu, namun terus berkomitmen untuk tidak hanya menghasilkan guru yang mumpuni di bidangnya. Tapi secara unik mampu membangun guru yang memiliki Karakter Illahi yang tidak dibuat-buat. Juga mampu berkontribusi untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera melalui pilar Pendidikan.