Prodi Desain Produk UPH Berhasil Memenangkan Bantuan Dana dari DIKTI.

Program studi (prodi) Desain Produk Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil memenangkan bantuan dana dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait inovasi pembelajaran dan teknologi bantu (teknologi asistif) untuk mahasiswa berkebutuhan khusus, pada Oktober 2020. UPH terpilih atas komitmennya dalam menciptakan sebuah website sebagai alat bantu bagi mahasiswa yang berkebutuhan khusus, dalam menjalani proses belajar dan mengajar.

Pengajuan proposal ini diprakarsai oleh Devanny Gumulya, S. Sn., M. Sc., Ketua Program Studi Desain Produk, atas keprihatinan dan respon beliau terhadap semakin berkembangnya jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), dimana menurut autismspeaks.org, prevalensi anak dengan Autistic Spectrum Disorder (ASD) mengalami peningkatan pada tahun 2020, yakni menjadi 1 dari 54 anak, dibandingkan dengan data dari tahun 2016 yaitu 2 dari 178 anak.

ABK yang termasuk dalam spektrum berkebutuhan khusus dengan diagnosa ringan, diharapkan dapat tetap menempuh pendidikan dengan jalur normal, salah satunya di UPH. Dengan demikian UPH harus mempersiapkan diri untuk bisa memberikan layanan yang terbaik bagi para mahasiswa berkebutuhan khusus agar mereka tetap mendapatkan pendidikan yang sama dengan mahasiswa lainnya. Hal ini juga menjadi kesempatan bagi prodi Desain Produk untuk melakukan penelitian guna menjawab kebutuhan ABK dari sudut pandang desain.

“Bantuan dana ini kami gunakan untuk membuat website sebagai alat komunikasi untuk anak ABK dengan sistem Picture Exchange Communication System (PECS) dan Comic Strip Conversation, jadi semacam flash card. Alat bantu komunikasi Autistic Spectrum Disorder (ASD) ini sebenarnya sudah banyak diaplikasikan di terapi, tapi belum pernah dikembangkan lebih lanjut sebagai media belajar di jenjang sekolah tinggi,” kata Devanny.

Dalam tahap uji coba sistem, UPH akan melakukan kerja sama dengan komunitas atau pusat terapi yang khusus menangani ABK. Devanny tentunya merasa bersyukur terhadap adanya bantuan ini, ia berharap ke depannya sistem ini bisa dipakai secara umum, selain untuk mahasiswa UPH.

Dekan School of Design (SoD), Dr. Martin Luqman Katoppo, S.T., M.T melihat pencapaian ini merupakan bentuk implementasi dari key values prodi Desain Produk yaitu menciptakan pembelajaran yang memiliki rasa tangung jawab terhadap lingkungan dan situasi sosial.

“Saya sangat bahagia mendengar kabar ini, karena pengajuan proposal ini benar-benar menunjukkan bagaimana prodi Desain Produk mengimplementasikan key values yang paling utama yaitu ecological and social responsibility: memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan situasi sosial dengan melayani anak-anak berkebutuhan khusus. Harapannya, ini bisa terus berlanjut dan semoga masyarakat semakin tahu bahwa Desain Produk UPH memiliki ciri khas dan karakter seperti ini,” jelas Martin.

SoD UPH berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi seluruh mahasiswa, termasuk mahasiswa berkebutuhan khusus. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa SoD UPH hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi positif bagi masyarakat. Untuk Tahun Akademik (TA) 2021/2022, siswa kelas 12 yang ingin mendaftar, dapat memanfaatkan peluang ‘Beasiswa UPH 100 Miliar’, Cari tahu lebih lanjut dengan menghubungi 08111-63-2838 (student consultant). Mari bergabung menjadi bagian dari SoD UPH!


baca juga:

Desain Produk: Keunggulan Jurusan & Prospek Karier