NEWS & PUBLICATION

Keseimbangan Antara Pengetahuan dan Iman

09/07/2008 Uncategorized

Keseimbangan Antara Pengetahuan dan Iman

UPH tidak hanya memperlengkapi mahasiswanya dengan pengetahuan untuk menjadikan mereka pandai dan cerdas, tetapi juga mendukung mereka untuk bertumbuh dalam iman kepada Tuhan.

Dalam setiap upacara wisuda di hampir setiap universitas, lagu Latin berjudul “Gaudeamus Igitur” selalu dinyanyikan. Banyak orang yang mengetahui lagu ini, tapi tidak tahu artinya. Judul lagu tersebut berarti “Oleh karena itu, marilah kita bergembira”. Kegembiraan memang dirasakan setiap mahasiswa UPH yang lulus dan akan diwisuda pada hari ini, 12 April 2008. Setelah menyelesaikan kuliah di UPH, para mahasiswa ini akhirnya mendapatkan hak mereka untuk membawa nama UPH ke dalam masyarakat.

 

Prof Dr Haryoto Kusnoputranto SKM Doctor of Public Health, koordinator Kopertis Wilayah III (Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta untuk Wilayah III) dalam sambutannya, menggarisbawahi pentingnya kualitas pendidikan dalam menghadapi globalisasi. Serupa dengan visi UPH, ia menegaskan dalam pidatonya agar perguruan tinggi swasta terus meningkatkan kualitas pendidikan, yang mencakup kecerdasan, emosional, dan spiritual. Dengan demikian, kualitas para alumni akan memiliki pengetahuan yang baik di bidang mereka dan beretika. Dalam pidatonya juga mengingatkan akan  perlunya untuk mengakomodasi budaya tradisional dalam pembelajaran di universitas.

 

Senada dengan pidato yang disampaikan Koordinator Kopertis Wilayah III, Presiden Wheaton College, Dr Duane Liftin, yang hadir untuk menyampaikan pesan wisuda, mengatakan bahwa sudah waktunya bagi para lulusan untuk memulai tugas mereka di dunia nyata. Para lulusan ini telah ditempa dan melewati ujian  selama masa studi mereka di universitas, sekarang saatnya untuk menguji apakah yang telah mereka dapat di universitas memampukan mereka eksis dalam masyarakat.

 
Lebih jauh Liftin menegaskan kembali pernyataan yang sebelumnya disampaikan Rektor UPH, Jonathan L Parapak, tentang pentingnya pendidikan holistik. Ia mendukung pernyataan Parapak yang menyebutkan bahwa UPH tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa untuk menjadikan cerdas, tapi juga mengutamakan pertumbuhan iman dalam Tuhan sehingga mereka akan memiliki iman yang teguh dan akhlak yang mulia. Hal ini sesuai dengan visi UPH: pengetahuan yang benar, iman kepada Allah, dan karakter Ilahi. 
 
 
Pada acara wisuda ini, para lulusan terbaik dari masing-masing tingkat pendidikan diumumkan dan dikukuhkan secara khusus.  Mereka adalah: Adeline Lukman (gelar Diploma, dari Sekolah Pariwisata), Rika Kartika Handayani (Sarjana, Fakultas Ilmu Komputer), dan Yunita Wijaya (gelar Master Manajemen). Dalam sebuah wawancara dengan CampusAsia, baik Lukman dan Handayani menekankan keuntungan dari belajar di UPH, yaitu kurikulum internasional, dosen profesional, dan fasilitas mengesankan. Selanjutnya, Handayani juga mengatakan bahwa dosen-dosen di UPH, mengajar dengan hati. Hal ini membuat mahasiswa tidak ragu untuk berkonsultasi maupun meminta bimbingan baik dalam berbagai hal. Setelah lulus, para lulusan terbaik ini berharap untuk melanjutkan studi mereka di luar negeri. Lukman ingin melanjutkan studinya di Swiss, dan Handayani di US. 
 
 
Acara wisuda ke-13 ini diikuti  677 dari 715 mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya. Turut hadir dalam acara wisuda ini pendiri UPH, James T Riady, dan penasehat UPH, Mochtar Riady.
 

Usai acara, CampusAsia berkesempatan berbincang-bincang dengan para wisudawan terbaik: Adeline Lukman, Rica Kartika Handayani, dan Yunita Wijaya. Berikut ini kesan mereka terhadap pendidikan di UPH dan rencana mereka setelah lulus dari UPH.

 

Adeline Lukman (Diploma III, Sekolah Tinggi Pariwisata)

Sejak awal memasuki kuliah saya tertarik dengan bidang perhotelan. Pengalaman traveling membuat saya ingin menggeluti lebih jauh mengenai bidang ini. Sekarang manajemen hotel semakin berkembang dan untuk terjun ke dalam bidang tersebut, persaingan semakin ketat. Pendidikan D3 Perhotelan yang saya selesaikan di UPH, baru tonggak awal untuk menggali lebih dalam lagi ilmu di bidang ini. Oleh karena itu, saya ingin melanjutkan studi hingga jenjang S1 atau S2. Melihat prospek yang bagus di bidang ini, saya juga berminat untuk membuka usaha sendiri. Tentu sebelum itu, saya harus terjun langsung di dunia service. Saya harus mulai dari bawah sehingga tahu benar bagaimana praktek dan manajemennya.

Sekolah Tinggi Perhotelan UPH memiliki fasilitas yang baik dalam pengajaran perhotelan, terutama untuk kitchen, housekeeping, dan front office; semua sesuai standard internasional. Jadi, kalau bekerja di luar negeri, saya sudah tahu standard internasional seperti apa.

Kurikulum di UPH pun standard internasional. Saya pernah bandingkan dengan yang di luar negeri, dan apa yang saya pelajari di sini dipelajari juga di luar negeri. Tenaga pengajar di UPH profesional dan kebanyakan dari mereka sudah terjun di dunia service sehingga mereka tahu bagaimana caranya menangani tamu dan mengajarkannya kepada para mahasiswa.

 

Rica Kartika Handayani (Strata I, Fakultas Ilmu Komputer)

Setelah lulus, ada banyak tantangan di depan karena di era globalisasi sekarang ini, komunikasi dan teknologi sudah begitu pesat. Oleh karenanya, sebagai lulusan UPH saya harus menjawab seluruh tantangan itu. Banyak peluang yang bisa saya raih ke depannya, seperti melanjutkan studi atau bekerja di bidang profesional. Saya sendiri akan melanjutkan S2, baru kemudian bekerja.

Sesuai bidang saya ?robotika- saya tertarik melanjutkan ke Amerika. Karena di sana bidang ini sudah maju dan saya suka lingkungan belajar di sana. Setelah menyelesaikan studi lanjutan, saya ingin bekerja di perusahaan yang sesuai dengan bidang saya.

Bagi saya, belajar di UPH seperti satu paket komplit. Kenapa? Karena di UPH kita tidak hanya diajarkan ilmu, tapi juga digali sisi spiritualnya. Selain itu, karakter dan kepribadian kita juga dikembangkan. Semua itu sebagai satu kesatuan sesuai visi UPH, yakni menjadi pemimpin yang memiliki true knowledge, faith in God, dan Godly character.

UPH juga kampus yang menyediakan jasa layanan internet bebas. Fasilitasnya sudah lebih maju dan itu sangat membantu saya di bidang komputer. Kurikulum di UPH juga sesuai standard internasional. Saya sudah mencari tempat untuk kuliah S2, dan ternyata mereka membutuhkan requirements yang sudah saya pelajari di UPH. Tenaga pengajarnya du UPH adalah tenaga profesional karena semua dosen minimal S2, bahkan ada yang S3. Mereka semua memiliki jiwa pelayan sehingga mereka menganggap mereka harus melayani mahasiswanya.

 

Yunita Wijaya (Strata II, Magister Manajemen)

 Pendidikan di program magister UPH sangat baik. Dosen UPH tidak hanya mengajar secara teoritis, tapi juga memiliki pengalaman kerja yang baik sehingga bisa sharing dengan para mahasiswa seperti apa dunia kerja itu. Saya tidak cari dosen yang bisa mengajar teori saja, tapi juga bisa mengajarkan yang ada di dunia nyata. Kalau teori, saya bisa baca di buku. Selain itu, kurikulum dan fasilitas yang diberikan cukup baik dibandingkan dengan kampus lain. Di UPH, saya bisa mengakses data data jurnal online secara cuma-cuma, satu hal yang tidak saya dapatkan di kampus lain.

Saya ingin memberikan yang terbaik dalam pekerjaan yang sekarang saya jalani di perusahaan kimia dan ada rencana juga untuk mengajar di bidang saya untuk membagikan apa yang sudah saya pelajari. Untuk karier, saya tidak berencana ke luar negeri karena di Indonesia pun saya sudah ada pekerjaan dan bisnis untuk dijalankan.

Bagi saya pribadi, gelar lulusan terbaik Strata II ini adalah hadiah dari Tuhan. Saya tidak melakukan banyak hal selama studi. Yang saya lakukan hanya belajar bila ada ujian dan mengerjakan tugas bila memang ada tugas. Yang saya lakukan ialah rajin mencari bahan di luar yang diberikan dosen, sehingga tidak tergantung pada dosen semata.

 

By Marcel Glen Longdong, CA