Sri Sultan akan membahasa Culture in the Global Education. Adnan Buyung Nasution akan membawakan topik The Global Perspective of Indonesia Legal System dan masih banyak pembicara lainnya
Sri Sultan Hamengkubuwono X dan tokoh terkemuka lainnya akan menjadi pembicara utama pada puncak UPH Festival pagi ini (19/8) di kampus UPH, Karawaci.
Sri Sultan akan membahas ?Culture in the Global Education?. Tokoh nasional lainnya akan menyampaikan pidato seperti Adnan Buyung Nasution yang akan membahas ?Global Perspective of Indonesia Legal System?.
Hari ini, Dr Adhyaksa Dault, Menteri Pemuda dan Olahraga akan membahas ?Enhancing the National Sport Accomplishment?.
Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Gumilar Somantri juga merupakan salah satu pembicara yang hadir di acara ini. Ia akan membahas isu ?Global Strategy for Quality Education?.
Pembicara lainnya yaitu dari UPH adalah Dekan Fakultas Kedokteran, dr Eka Julianta Wahjoepramono yang akan membahas ?How the Brain Rules World Globalization.?
Tokoh nasional lainnya yang turut hadir adalah juru bicara kepresidenan, Andi Malarangeng akan membahas ?Communicating in Global Perspective? esok, Rabu (19/8).
Di hari yang sama, Jenderal Agum Gumelar akan membahas ?Nationalism in Global Perspective?
Selanjutnya, Jusman Syafi Djamal, Menteri Perhubungan, akan membahas mengenai ?Winning the Global Competition? dalam acara yang diselenggarakan untuk merayakan UPH Festival ke-15.
Dua pembicara lainnya adalah komposer musik terkenal Indonesia yaitu Addie MS yang akan membahas ?Building a New Indonesia with Music? dan di saat yang bersamaan Betti S. Alisyahbana, tokoh pusat IBM Indonesia yang akan membawakan ?The New World of ICT?.
UPH Festival yang dibuka pada tanggal 16 Agustus ini juga akan menampilkan acara yang spektakuler seperti Konser Gala yang dihadiri ribuan penonton dari kalangan mahasiswa, orangtua, alumni dan umum.
Konser Gala yang diprakasai oleh Konservatori Musik UPH merupakan bukti bahwa UPH memberikan perhatian penuh pada perkembangan talenta mahasiswa sebagai bagian dari filosofi pendidikan yang diusung Yayasan Pelita Harapan yaitu holistik, transformatif dan integratif.
Selain itu, UPH festival tahun ini juga akan mengadakan kompetisi dansa dan olahraga kontemporer.
Acara serupa yang diadakan hari ini di Surabaya juga dibuka oleh Prof. Jonathan L. Parapak, Rektor UPH.
UPH Festival merupakan suatu terobosan untuk menggantikan tradisi lama perpeloncoan.
Alasan utama dibalik acara ini adalah agar mahasiswa dapat memulai tahun akademiknya yang baru dengan hati yang bahagia dan bersemangat dalam meraih prestasi yang gemilang serta kreativitas yang tinggi di panggung dunia.
(Campus Asia/Andres Fatubun)
