NEWS & PUBLICATION

UPH, Universitas Pertama yang Memperkenalkan Program Sertifikasi Ethical Hacker

12/09/2008 Uncategorized

UPH, Universitas Pertama yang Memperkenalkan Program Sertifikasi Ethical Hacker

Untuk pertama kalinya Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pelita Harapan (FIK-UPH) menambahkan sertifikasi Ethical Hacker dalam kurikulum. Langkah ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh universitas di Indonesia.

(ki-ka) Wilson Wong, Managing Director Asia Pasifik EC-Council, dan Jonathan L Parapak, Rektor UPH 

 

Fakultas Ilmu Komputer (FIK)  UPH terus meningkatkan kualitasnya diantaranya melalui kerjasamanya dengan International Council of E-Commerce Consultant (EC) Authorized Training Center. Upaya ini merupakan yang  pertama di Indonesia yang mengeluarkan sertifikat Ethical Hacker. Program ini menjadi bagian dalam dalam kurikulum Fakultas Ilmu Komputer yang bertujuan memberikan soft skill dalam bidang keamanan jaringan komputer.

 

Penandatanganan dilakukan oleh Wilson Wong, Managing Director Asia Pasifik EC-Council, dan Jonathan L Parapak, Rektor UPH , di kampus UPH,  Karawaci pada 9 September 2008. Usai penandatanganan dilanjutkan seminar tentang Ethical Hacker.

 

Rektor mengatakan bahwa setiap hari kita berbicara tentang teknologi yang berkembang pesat tapi sayangnya kita juga menyaksikan banyak hal yang menyedihkan, terkait dengan tindakan  hacker.  Jadi, sebagaimana UPH adalah universitas Kristen, kita harus berperilaku berdasarkan standar etika, katanya.
 
 
Wilson Wong, Managing Director Asia Pacific EC-Council menjelaskan bahwa tidak ada jaringan yang aman. Dia menunjukkan bahkan FBI dan McAfee telah di-hack. Untuk mengacaukan dunia, kita hanya perlu sebuah komputer, kita tidak perlu bom, katanya.

 
 
Bayangkan jika seseorang meng-hack database rumah sakit, dan mengubah database golongan darah dari A ke B atau sebaliknya, apa yang akan terjadi?” Tanya Wong kepada peserta seminar . karena itu, menurut Wong, untuk menghadapi hacker, kita perlu memahami bagaimana mereka bekerja.

 
 
Dalam seminar bertajuk Hacking dan Penanggulangannya, Franciscus Halim, dosen di Fakultas Ilmu Komputer UPH yang memegang sertifikat CE-Council , menjelaskan pentingnya keamanan jaringan komputer. Sehari-hari di seluruh dunia, jaringan komputer sedang di-hack.
 
 
Dia menjelaskan bahwa ancaman kejahatan cyber meningkat dan menjadi lebih bervariasi setiap hari, menyebabkan kehilangan yang mengerikan, yang bisa dilakukan dengan mudah.

 
 
Untuk menunjukkan bagaimana hacker bekerja, ia menunjukkan bagaimana untuk menyusup server web internal dan kemudian mengambil alih kendali. Dalam beberapa menit, dia bisa mendobrak masuk ke internal server dan berperan sebagai administrator. Ini berarti bahwa ia telah mengambil alih sebuah perusahaan atau institusi web  dan mampu melakukan apa pun yang dia inginkan. Selain itu, saya bisa menghapus atau menyembunyikan jejak saya sehingga mereka tidak bisa mengidentifikasi saya, tambahnya.
 
 
Halim menyimpulkan bahwa tidak ada jaringan yang aman, dan melakukan hack berarti membantu dengan niat yang baik, bukan untuk meng-crack .
 
 
Sertifikasi EC-Council telah dikeluarkan untuk para profesional dari FBI, US Army, Microsoft dan IBM dan profesional lainnya di lebih dari 60 negara. Ini alasan mengapa UPH bekerjasama dengan EC-Council.
 
 
Pelatihan Ethical Hacker Bersertifikat (CEH) akan dimulai pada bulan Oktober selama dua bulan dan dibuka untuk umum. Pelatihan tersebut akan menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa FIK UPH tahun depan dan disampaikan oleh instruktur bersertifikat etika hacker.
 

by Hermanto Lim/CampusAsia