Otak merupakan organ terpenting karena merupakan pusat koordinasi fungsi badan. Karena itu, penyakit atau disfungsi otak sangat berpotensial untuk terkena.
Otak merupakan organ terpenting karena merupakan pusat koordinasi fungsi badan. Karena itu, penyakit atau disfungsi otak sangat berpotensial untuk terkena. Salah satu contoh penyakit yang terjadi masyarakat sekarang ini adalah stroke. Insiden stroke di negara maju cenderung berkurang karena usaha utamanya berhasil terutama dalam pencegahan hipertensi.
Namun, di negara yang sedang berkembang, insiden ini semakin meningkat karena dampak urbanisasi, perubahan gaya hidup dan meningkatnya angka harapan hidup. Berdasarkan laporan Lembaga Stroke Indonesia, yang diterbitkan pada awal Mei 2008, setiap tahun diprediksi terdapat sekitar 500.000 populasi menderita stroke. Dari angka tersebut, setidaknya 125.000 orang atau sekitar 25% telah meninggal dan 75% mengidap penyakit ini. Para pengidap akan menyebabkan beberapa masalah khusus. Selain kualitas hidup yang menurun, mereka juga akan menjadi beban keluarga, masyarakat, dan negara karena ketidakmampuan mereka untuk menjalani aktivitas sehari-hari dan tidak dapat produktif.
Salah satu cara untuk dapat membantu mereka secara optimal adalah rehabilitasi. Rehabilitas terbukti bermanfaat dan dapat dilakukan dari berbagai area pengobatan. Di negara maju, pemerintah mendukung rehabilitasi dengan membangun rumah sakit khusus untuk rehabilitasi, pusat rehabilitasi dan juga fasilitas perawatan di rumah. Selain itu, keluarga dan masyarakat juga didorong untuk mengambil bagian dalam kegiatan rehabilitasi. Di Indonesia, pusat rehabilitasi mulai dikembangkan, dapat terlihat dari pusat kesehatan yang sudah ada mulai memberikan program rehabilitasi.
Untuk menjawab tantangan dan masalah ini, Indonesian Society of Neurological Surgeons (ISNS) yang didukung oleh International Society of Reconstructive Neurosurgery (ISRN) World Federation for Neuro Rehabilitation (WFNR), Asian Congress of Neurological Surgeons (ACNS), Academy for Mutidisciplinary Neurotraumatology (AMN) dan Quality of Life After Brain Injury (QOLIBRY) Society, mengadakan First Educational Course dengan topik ?Neuroscience from Bench to Bedside ? the Best Quality of Life for Patients? yang akan dimulai dari tanggal 23 Oktober 2008 sampai 25 Oktober 2008 di Fakultas Kedokteran, Universitas Pelita dan Imperial Aryaduta Hotel, Karawaci. Sekitar 300 peserta dari 13 negara akan menghadiri acara ini.
Pembicara yang akan hadir merupakan ahli di bidang neurorehabilitation dari berbagai ilmu bidang kedokteran di berbagai negara. Mereka adalah Jean Luc Truelle, President of QOLIBRY Society; Klaus von Wild dari Jerman; dan Barbara Dorsch dari Australia.
Diharapkan melalui kelas pendidikan ini, layanan nerorehabilitation di Indonesia bisa menjadi lebih baik dan kualitas kehidupan pasien dapat ditingkatkan.
UPH Media Relations