NEWS & PUBLICATION

Simbol Kampanye Partai yang Tidak Mendidik

18/03/2009 Uncategorized

Simbol Kampanye Partai yang Tidak Mendidik

Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UPH menyelenggarakan seminar public relations berjudul ?Political Campaign.?

Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UPH menyelenggarakan seminar public relations berjudul ?Political Campaign.?

Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UPH menyelenggarakan seminar public relations berjudul ?Political Campaign.? Seminar ini merupakan serangkaian acara besar dari Communication Avenue: Live Out Your Fantasies yang diadakan di kampus UPH.

Seminar yang diadakan pada Senin (16/3) ini mendatangkan dua pembicara yang ahli di bidangnya, yakni Executive Director Partnership of Governance Reform, Drs. Moh. Sobari, MA dan Wakil Pemimpin Redaksi Kompas, Trias Kuncahyono.

Sobari banyak mengulas mengenai kampanye legislatif dan presiden ditinjau dari sisi lambang dan simbol. Pada dasarnya tujuan kampanye yang baik adalah untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat sehingga tujuan tidak semata-mata untuk meraih kekuasaan.

Sobari menjelaskan bahwa bahasa politik biasanya bersifat simbolik. Saat ini bahasa simbolik dari kebanyakan partai politik adalah cenderung negatif artinya pesan atau informasi yang ingin disampaikan bersifat tidak mendidik.

Wapemred Kompas, Trias Kuncahyono menambahkan bahwa penggunaan kata juga merupakan salah satu bagian simbol, yang dapat bersifat membangun dapat pula menghancurkan. Media massa saat ini mengakui sangat sulit untuk menyampaikan susuatu, mereka harus mengarah kepada pemberitaan yang benar, tepat, dan tidak menipu pembaca. Pers yang dijadikan sebagai sumber informasi dan pasar ide juga harus bersifat rekreatif dan edukatif. Dengan demikian, media massa bertanggungjawab langsung kepada pembaca masyarakat untuk menyebarluaskan pengetahuan politik dan pemberantasan buta huruf.

 

UPH Media Relations