Kita semua menyadari kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak mudah diatasi. Tidak bisa dipungkiri, salah satu penyebab utama kemiskinan adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia.
Kita semua menyadari kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak mudah diatasi. Tidak bisa dipungkiri, salah satu penyebab utama kemiskinan adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia.
Kita semua menyadari kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak mudah diatasi. Tidak bisa dipungkiri, salah satu penyebab utama kemiskinan adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia. Sebagai unjuk rasa prihatin atas hal ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pelita Harapan (LPPM-UPH) merintis program pembinaan dan pembangunan desa yang melibatkan seluruh jajaran fakultas baik dalam program sarjana maupun pasca-sarjana UPH.
Didasari dengan rasa kepedulian LPPM-UPH terhadap lingkungan sekitar, sebuah tim yang diketuai Manajer Pengabdian Kepada Masyarakat, Maynerd Idris Tambunan, membentuk sebuah program pembangunan desa binaan di kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Meskipun jumlah penduduk di kecamatan ini mencapai hampir 14.000 orang, 65 persen diantaranya memiliki penghasilan dibawah 500.000 rupiah. Tingkat kemiskinan yang memprihatinkan ini mendorong LPPM-UPH merintis program-program yang ditujukan untuk mendidik dan mendorong penduduk untuk dengan mandiri meningkatkan kesejahteraan hidup.
Program-program yang diadakan LPPM-UPH ini terdiri dari dua bagian, yaitu program issue makro, dimana tim LPPM-UPH menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan program issue mikro, dimana tim LPPM-UPH terjun langsung membina dan mendidik penduduk melalui berbagai kegiatan yang diadakan oleh masing-masing fakultas di UPH. Berbagai fakultas sudah ikut serta membentuk berbagai kegiatan sejak akhir tahun 2008 dan hingga kini masih berlangsung.
Kegiatan-kegiatan yang sudah diadakan antara lain workshop Fakultas Teknik Sipil UPH tentang tata pembangunan dan irigasi di akhir tahun 2008, pelatihan perkembangan anak usia dini kepada para ibu oleh Fakultas Psikologi UPH pada bulan November 2008, pelatihan pembuatan bolu kukus oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan (STPPH) pada Desember 2008, workshop tematik bagi guru-guru SD oleh Fakultas Ilmu Pendidikan UPH bulan Maret 2009, workshop teknik pengembangan usaha dan akuntansi oleh Business School UPH di bulan yang sama, program bimbingan belajar oleh Fakultas Liberal Arts UPH sejak Januari 2009, serta pembangunan tiga titik pusat kegiatan-kegiatan penduduk yang disebut ?Pendopo Multifungsi? oleh Fakultas Design dan Teknik Perencanaan UPH yang kini sedang berlangsung.
Ketiga ?Pendopo Multifungsi? ini dibangun dengan tujuan menjadi pusat kegiatan yang akan diadakan oleh fakultas-fakultas UPH. Pembangunan yang diharapkan selesai dalam jangka waktu dua minggu ini melibatkan mahasiswa-mahasiswa dalam perencanaan hingga proses pembangunannya. Bukan hanya dalam pembangunan pusat-pusat kegiatan, fakultas-fakultas lainnya juga melibatkan mahasiswa melalui institusi-institusi dalam kampus seperti service learning dan spiritual growth sebagai bagian dari mata kuliah mereka.
Ketua panitia serta manajer pengabdian kepada masyarakat, Maynerd Idris Tambunan menyatakan berbagai kegiatan ini dibentuk sebagai bentuk realisasi dari visi misi kecamatan Teluk Naga sendiri. Setiap program yang dibuat disesuaikan dengan perencanaan pemerintahan daerah kawasan itu. Selain itu, menurutnya, LPPM-UPH tidak bertujuan menyediakan segara gamang kebutuhan masyarakat Teluk Naga, melainkan melatih dan membina mereka agar mampu berkarya secara mandiri. ?Kami tidak bertindak layaknya santa claus bagi mereka, kami membina, tidak hanya memberikan apa yang mereka butuhkan.?
Untuk itu, Idris menambahkan, LPPM-UPH tidak berencana untuk seterusnya menyuguhkan masyarakat dengan kegiatan-kegiatan pembentukan skil yang tentatif melainkan berlaku untuk jangka waktu panjang. ?Kami akan menuntun mereka selama tiga hingga lima tahun kedepan, namun seterusnya kami hanya mengawasi,? ungkapnya. Ia juga menyatakan masyarakat Teluk Naga dan sekitarnya memberikan reaksi yang sangat positif terhadap program mereka, bahkan beberapa pengusaha di kawasan tersebut membantu memenuhi kebutuhan dana bagi program desa binaan ini.
Selanjutnya, Program Pembangunan Desa Binaan di Teluk Naga ini akan terus berkembang dan meraih simpati publik diluar kalangan UPH dengan menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat internasional seperti Habitat dan World Peace. Hingga kini, bentuk kerjasama yang mereka lakukan masih sebatas dengan pemerintahan daerah setempat.
Idris berharap program ini mampu menjadi bentuk pengabdian UPH kepada masyarakan dan secara khusus memberi manfaat bagi warga Teluk Naga. Selain itu, ia juga berharap agar para mahasiswa memiliki kesadaran untuk lebih menunjukkan pengabdian mereka terhadap masyarakat. (jo)
UPH Media Relations