27/04/2009 Uncategorized
Dalam seminar sehari yang diadakan Universitas Pelita Harapan beserta Komite Tetap Pendidikan Pelatihan dan Magang ? Kadin, pembahasan mengenai pentingnya inovasi-inovasi yang bernilai dalam ketatnya persaingan pasar ditengah krisis global saat ini dikupa
(ki-ka) Handito Joewono dan Roy Sembel pada acara talkshow di Trijaya FM.
Karawaci (24/03) ? Dalam seminar sehari yang diadakan Universitas Pelita Harapan beserta Komite Tetap Pendidikan Pelatihan dan Magang ? Kadin, pembahasan mengenai pentingnya inovasi-inovasi yang bernilai dalam ketatnya persaingan pasar ditengah krisis global saat ini dikupas secara lengkap. Kedua pembicara, Dekan UPH Business School, Roy Sembel dan Ketua Komite Tetap Pendidikan Pelatihan Magang ? Kadin yang merangkap sebagai Kepala Bagian Konsultasi ARRBEY, Handito Joewono memaparkan pentingnya pengaplikasian ide-ide kreatif bagi dunia pasar Indonesia.
Roy menyatakan kreativitas dan inovasi harus disertai dengan nilai. ?Inovasi pada dasarnya bisa bermanfaat sekaligus menghancurkan. Bom atom, misalnya, jika digunakan dengan baik bisa berguna untuk penghematan energy, jika salah bisa jadi seperti Hiroshima dan Nagasaki,? ungkapnya. Untuk itu, tambahnya, inovasi-inovasi yang dibuat dan diluncurkan haruslah diperlengkapi dengan intelijen yang holistik.
Inovasi tidak akan mampu diaplikasikan bila tidak ada inisiatif dari pemerintah, terlebih lagi jika tidak ada pihak yang menjembatani para pencetus ide kreatif tersebut dengan para eksekutor di dunia bisnis. Untuk itu, Senior Advisor UPH Business School, Adrianus Mooy, berpendapat bahwa harus ada reformasi birokrasi pemerintahan agar kebutuhan aspirasi masyarakat yang semakin meningkat bisa terpenuhi. ?Birokrasi pemerintah terlalu berkepanjangan untuk aplikasi ide-ide kreatif yang sudah ada. Butuh adanya kesinambungan antara inisiatif pemerintah dengan kebutuhan masyarakat. Masyarakat bukan hanya jumlahnya yang bertambah, namun aspirasinya juga,? ungkapnya.
Mooy menyatakan bahwa sudah ada beberapa ide kreatif dan inovatif yang sudah direalisasikan pemerintah seperti misanya system one stop service. Namun ada juga yang masih perlu diefisienkan seperti sistem pengambilan formulir pajak. ?Perlu ada ide kreatif seperti misalnya apakah formulir pajak bisa didownload di internet supaya masyarakat tidak harus mengantri panjang di kantor pajak,? ungkapnya memberi contoh.
Sementara itu, menanggapi tentang perlunya ?jembatan? antara ide kreatif dengan dunia bisnis, Sembel menyatakan, ?Sebenarnya sekarang sudah banyak inovasi level penelitian yang sayangnya hanya berhenti pada level universitas atau lembaga penelitian. Sebenarnya bila dipraktekkan di dunia bisnis itu bisa membawa manfaat bagi banyak orang.?
Salah satu pihak yang menjebatani itu, ungkapnya, adalah Komite Tetap Pendidikan Pelatihan dan Magang yang baru-baru ini dibentuk oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Sebagaimana dinyatakan Joewono dalam talkshow di Trijaya FM mengenai isu ini hari Selasa (21/04), salah satu tujuan komite ini dibentuk adalah memfasilitasi sinergi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha. Untuk itu, adanya komite ini diharapkan dapat membantu ide-ide mengenai inovasi-inovasi yang bernilai untuk direalisasikan demi pemenuhan kebutuhan aspirasi masyarakat.
UPH Media Relations