06/05/2009 Uncategorized
Deputi V Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bambang Susantono, menyatakan infrastruktur kini merupakan faktor penting yang mempengaruhi perekonomian.
Karawaci (6/05) ? Deputi V Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bambang Susantono, menyatakan infrastruktur kini merupakan faktor penting yang mempengaruhi perekonomian. Infrastruktur terutama berpengaruh terhadap sektor konsumsi, pengeluaran pemerintah, investasi, dan ekspor.
Susantono menyatakan sektor konsumsi menjadi tumpuan Indonesia dalam menghadapi krisis global kini, sementara ekspor hanya berperan sebanyak 20 persen. Faktor inilah yang menyebabkan Indonesia masih menjadi salah satu negara yang masih kuat menghadapi dampak krisis.
Menurut data IMF dan ADB, Indonesia bersama dengan Cina, Arab Saudi, Filipina, Afrika Selatan, dan India masih memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat di tengah krisis.
?Di antara negara-negara Asia, pertumbuhan perekonomian Indonesia masih menunjukkan performance yang baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kini masih mencapai 3 hingga 3,5 persen,? ungkap Susantono.
Hal ini diungkapkan Susantono dalam Konferensi Nasional Teknik Sipil ke-3 (Konteks-3) hasil kerjasama Program Studi Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), hari Rabu (6/05) dan Kamis (7/05). Acara ini merupakan kelanjutan acara Konteks-1 dan Konteks-2 yang sebelumnya diadakan UAJY.
Sehubungan dengan konferensi ini, Susantono juga menyatakan bahwa dalam dunia pendidikan teknik sipil, dibutuhkan pemikiran-pemikiran inovatif yang memunculkan teknologi yang pantas, bertahan lama, dan cocok dengan kondisi lingkungan di Indonesia.
?Teknik sipil merupakan simbol peradaban. Di masa depan, generasi muda Indonesia perlu menciptakan inovasi-inovasi yang memajukan dunia pendidikan, sekaligus dunia perekonomian kita,? ungkapnya. (rh)
UPH Media Relations