Delisma Ade Sembiring Dari State University of New York ke UPH Master of Education

Setelah bekerja 14 tahun sebagai kepala sekolah di Sekolah Anak Terang, Delisma Ade Sembiring memutuskan untuk mengambil program Magister Pendidikan di UPH.

Setelah bekerja 14 tahun sebagai kepala sekolah di Sekolah Anak Terang, Delisma Ade Sembiring memutuskan untuk mengambil program Magister Pendidikan di UPH. Ia menjadi lulusan terbaik untuk Program Pasca Sarjana dengan IPK 3,91 yang mengambil konsentrasi ilmu di childhood early education. Menurut Delisma, konsentrasi tersebut hanya ada di program pasca sarjana UPH, dan ini menjadi alasannya untuk memilih melanjutkan studi di UPH.

Thesis terakhirnya berbicara tentang sekolah inklusi, yaitu sekolah untuk anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus, seperti contohnya anak lumpuh, susah bicara dan yang lainnya. Beda sekolah inklusi dengan sekolah luar biasa (SLB) adalah di sekolah inklusi, anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus tersebut dapat belajar bersama dengan anak-anak yang normal.

Salah satu anak didiknya menjadi model dalam penelitian thesisnya. Dia menjelaskan bahwa anak tersebut akhirnya dapat merasa diterima oleh teman-temannya dan juga dapat bergaul normal dengan anak-anak yang lain. Selain itu, sekolah inklusi ini juga menggunakan bahasa Inggris dalam pengantarnya sehari-hari. Untuk sementara, dia telah memulai sekolah inklusi ini di Sekolah Anak Terang dan berharap agar sekolah inklusi ini menjadi contoh untuk sekolah-sekolah yang lain.

Saat ditanya bagaimana perasaannya menjadi salah satu wisudawan terbaik, lulusan State University of New York jurusan Management ini hanya mengatakan bahwa dia tidak menyangka akan menjadi wisudawan terbaik setelah 14 tahun bekerja. Dia menyatakan bahwa banyak teman-teman yang mendukung dia waktu ada masalah di dalam studinya meraih yang terbaik di UPH. (rh)

UPH Media Relations