Bisakah homeschooler masuk ke Universitas Pelita Harapan? Pertanyaan ini berada di pikiran kebanyakan peserta yang menghadiri seminar mengenai homeschooling yang diadakan di Universitas Pelita Harapan, Kamis (30/7).
Bisakah homeschooler masuk ke Universitas Pelita Harapan? Pertanyaan ini berada di pikiran kebanyakan peserta yang menghadiri seminar mengenai homeschooling yang diadakan di Universitas Pelita Harapan, Kamis (30/7).
Bisakah homeschooler masuk ke Universitas Pelita Harapan?
Pertanyaan ini berada di pikiran kebanyakan peserta yang menghadiri seminar mengenai homeschooling yang diadakan di Universitas Pelita Harapan, Kamis (30/7). Homeschooling (atau pendidikan di rumah atau belajar di rumah) adalah proses belajar di rumah diajarkan oleh orang tua. Sistem ini merupakan pilihan alternatif untuk anak-anak di usia sekolah di mana mereka bisa mendapatkan pendidikan yang sama dengan sekolah negeri atau swasta.
Edwan Harry, salah satu orangtua homeschooler mengatakan tidak semua universitas di Indonesia menerima rapor homeschooling. Murid homeschooling bahkan harus menunggu lebih dari enam bulan agar rapor mereka bisa dilegalisir oleh Departemen Pendidikan Nasional. Karena inilah, kebanyakan orangtua dengan anak homeschooling ingin anak mereka masuk ke Universitas Pelita Harapan dengan mudah.
Seminar yang diadakan oleh Ir. Nursari DL, M. Pd, direktur pendaftaran di UPH, dikuti dengan semangat oleh para peserta. Mereka bertanya tentang fasilitas, sistem pendidikan, kurikulum dan pendaftaran di UPH . Murid homeschooling yang berada di tingkat yang sama dengan murid kelas 12 di pendidikan formal, dapat masuk ke UPH dengan rapor tes yang sudah disahkan. Rapor ini akan digunakan untuk disahkan oleh pemerintah selama mereka sedang menjalani proses kelulusan.
Pada akhir seminar, para peserta diundang untuk bergabung dalam tur kampus sehingga mereka bisa melihat langsung fasilitas pendidikan yang disediakan UPH. (sar/chr/cyn)
