Dr. Bruce Narramore, seorang psikolog sekaligus Presiden Narramore Foundation dan penulis buku dari Amerika Serikat, berkesempatan datang ke UPH untuk membawakan seminar bertajuk ?Challenges Facing Christian Psychology?.
Dr. Bruce Narramore (kanan) dengan Connie Rasilim, SS., Ketua Jurusan Teacher College (kanan) sebagai translator |
Kamis (28/1) Dr. Bruce Narramore, seorang psikolog sekaligus Presiden Narramore Foundation dan penulis buku dari Amerika Serikat, berkesempatan datang ke UPH untuk membawakan seminar bertajuk ?Challenges Facing Christian Psychology?. Dalam seminar yang dibawakan dalam bahasa Inggris ini Bruce menekankan pentingnya menjadi psikolog yang mengacu pada iman Kristen. ?Kita semua, dari anak kecil hingga orang dewasa memiliki permasalahan hidup. Psikolog yang mengacu pada iman Kristen sangat membantu orang-orang Kristen dalam memahami dan memenuhi kebutuhan spiritualnya, seperti halnya memahami secara emosional dan sosial,? jelas Bruce. Seminar yang diadakan di Multipurpose Room MYC ini banyak dihadiri oleh kalangan akademisi dan anggota gereja. Dengan adanya seminar ini, peserta dapat diberi penjelasan mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi psikolog Kristen, baik dalam instansi pendidikan, gereja, maupun umum. Pada umumnya psikolog Kristen masih menganggap bahwa ilmu psikologi tidak bisa dicampurkan dengan iman Kristen. Namun, Bruce tidak memiliki pendapat yang sama. Menanggapi permasalahan mengenai psikolog Kristen yang justru membedakan ilmu psikologi dengan iman Kristen dalam instansi pendidikan, Bruce menegaskan bahwa psikolog sama halnya seperti pengasuh yang merawat anak kecil. Sebagai pengganti orang tua, psikolog bertugas untuk memberikan motivasi hidup, memberikan pengertian bahwa mereka dicintai dan special, dan juga membentuk karakter mereka. Oleh sebab itu, menjadi psikolog sesuai iman Kristen dapat lebih menuntun anak-anak maupun mahasiswa kepada karakter yang juga sesuai iman Kristen. Selain itu, Bruce juga menambahkan bahwa instansi pendidikan yang baik adalah instansi yang memiliki pengajar yang tidak hanya mengajarkan isi maupun ilmu pendidikan, tapi juga memberikan contoh yang baik bagi setiap muridnya dari segi emosional dan spiritual. Sehingga, murid-murid dalam instansi itu dapat merasakan dirinya diperhatikan dan disayangi selama menjalani pendidikan. (yun)
UPH Media Relations |