Keengganan para lulusan SMA memilih matematika sebagai pilihan dalam meneruskan studi antara lain karena masih adanya momok bahwa matematika adalah ilmu yang ?menakutkan?
![]() |
Keengganan para lulusan SMA memilih matematika sebagai pilihan dalam meneruskan studi antara lain karena masih adanya momok bahwa matematika adalah ilmu yang ?menakutkan? . Walaupun fenomena ini umum terjadi, tapi di negara maju, matematika dan ilmu pasti cukup memiliki tempat di hati para pelajar. ? Contohnya di Belanda, mereka sadar bahwa untuk maju, seluruh bakat harus dikembangkan secara total, jadi sejak SMP anak-anak sudah terindentifikasi bakat-bakatnya, sehingga dapat diarahkan. Seseorang akan dapat memberi kontribuasi besar pada masyarakat jika orang tersebut bekerja di bidang yang sesuai dengan bakatnya.? ujar Helena Margaretha, Ketua Jurusan Matematika Universitas Pelita Harapan (UPH).
Kurangnya sosialisasi tentang karir untuk lulusan matematika juga mempengaruhi minat pelajar untuk lebih mendalami bidang matematika. Padahal lapangan karir yang tersedia cukup luas, mengingat apapun bentuk industrinya, selalu ada ?angka? dan data yang terlibat. Lulusan matematika, terutama mereka yang terlatih untuk menerapkan ilmunya di bidang praktis, sebetulnya sangat fleksibel.
Di UPH, kendala ini diatasi dengan menerapkan fokus pengajaran pada applied mathematics (matematika terapan). Meskipun demikian, landasan matematika murni tetap diajarkan di empat semester pertama perkuliahan.? Kedua hal ini sifatnya harus saling mendukung. Tujuan kita sebenarnya agar mahasiswa punya fleksibilitas di bidang apapun yang sudah pasti memerlukan ilmu matematika. Kita ingin menjembatani antara dunia praktek dan matematika itu sendiri. ? tambah Helena.
Berangkat dari keinginan untuk mengidentifikasi secara umum bakat di bidang sains dan matematika, Senat Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika menggelar acara DISCOVERY@UPH pada tanggal 15-19 Maret, 2010. Ini adalah kompetisi tahunan sains dan matematika, dengan motto ?Discover Science through Valiance and Integrity.? Peserta berasal dari SMA di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Kompetisi ini melingkupi bidang Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Pemenang akan memperoleh beasiswa dan uang tunai total sebesar Rp. 7.000.000,-. Selain kompetisi, ada pula talkshow yang akan membahas lebih jauh tentang topik menarik dalam sains dan matematika untuk para siswa-siswi SMA. ? Akhir-akhir ini mulai jarang kita temui lomba-lomba ilmu pasti seperti ini. Kita ingin membangkitkan kembali semangat para pecinta ilmu pasti, ? ujar Giovani Gracianti, salah satu panitia. Panitia acara ini terdiri dari mahasiswa Jurusan Biotenologi dan Jurusan Matematika. (Sar) UPH Media Relations |