NEWS & PUBLICATION

VocCom: Permainan Kosa Kata Terbaru di Kota

19/07/2010 Uncategorized

VocCom: Permainan Kosa Kata Terbaru di Kota

?Tanpa tata bahasa, hanya sedikit yang bisa tersampaikan; tanpa kosa kata, tidak ada yang bisa tersampaikan (Wilkins D.A. 1972. Linguistics and Language Teaching)

Dr. Hananto mendemonstrasikan software

Dr. Hananto, S.Pd. MA

 

?Tanpa tata bahasa, hanya sedikit yang bisa tersampaikan; tanpa kosa kata, tidak ada yang bisa tersampaikan (Wilkins D.A. 1972. Linguistics and Language Teaching). Kalimat tersebut dikutip oleh Dr. Hananto, S.Pd. MA., dalam ?Introducing VocCom, a New Vocabulary Game in Town? (Memperkenalkan VocCom, Permainan Kosa Kata Terbaru di Kota) yang diadakan pada hari Jumat, 9 Juli 2010 di UPH ? Karawaci. Acara ini dihadiri oleh guru Bahasa Inggris SMA dan dosen dari beberapa universitas di Jakarta.

Penelitian menunjukkan pelajar di SMA terutama di Indonesia cenderung memiliki kosa kata yang rendah (kurang dari 3000 kata). Tidak heran, kebanyakan pelajar kurang mampu untuk berkomunikasi dalam Bahasa Inggris. Sementara di Indonesia, guru lebih menaruh perhatian dan memperkuat tata bahasa dari pada berfokus pada pengetahuan kosa kata.

Diawali dengan fakta ini, Dr. Hananto, yang sekarang ini merupakan Kepala Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Fakultas Pendidikan UPH, melakukan penelitian untuk menciptakan software yang berisikan pertanyaan mengenai perbendaharaan kata. Software ini terdiri dari 41.632 kata yang berasal dari 2.602 kata dalam 16 format dan bisa digunakan untuk mengajar, belajar serta permainan kosa kata kreatif yang mudah dan menyenangkan. ?VocCom (Vocabulary Competition ? Kompetisi Kosa Kata) adalah salah satu aplikasi software ini? kata Dr. Hananto.

Tujuan dari acara ini adalah untuk mendorong para pelajar untuk mengingat lebih banyak lagi kosa kata. Permainan ini akan diadakan di UPH Festival 17, dari tanggal 12 Agustus sampai 14 Agustusu 2010 di UPH ? Karawaci. ?Permainan ini akan dikompetisikan di UPH Festival dan merupakan jenis permainan yang paling baru diadakan di Indonesia,? tambahnya.

Dr, Hananto juga menggunakan kesempatan ini untuk menunjukkan cara kerja software kepada para peserta. Ia berharap kompetisi ini bisa menjadi kegiatan rutin di UPH Festival. ?Yang paling penting adalah guru bisa menggunakan software ini dan juga mereka bisa mendorong para murid mereka untuk belajar lebih banyak kosa kata.?

FIP UPH sekarang sedang mengajukan proposal ke DIKTI untuk mengembangkan dan memvalidasi software ini. Dr. Hananto berharap software ini bisa menjadi alat yang mendukung pengajaran dan pembelajaran Bahasa Inggris di kurikulum Indonesia. (ros)

 

UPH Media Relations