19/08/2010 Uncategorized
Ribuan mahasiswa baru menghadiri ceramah mengenai kegunaan otak dalam proses belajar. Menurutnya jika hanya dengan membaca maka 20% yang akan diingat otak.
![]() |
![]() |
![]() |
Prof. Eka J. pada seminar DGS |
(Ki-ka) Prof. Mooy, Prof. Eka, Jonathan L. Parapak | Prof. Mooy sebagai moderator |
Ribuan mahasiswa baru menghadiri ceramah mengenai kegunaan otak dalam proses belajar. Menurutnya jika hanya dengan membaca maka 20% yang akan diingat otak. Dengan mendengarkan maka otak akan menangkap sebesar 30%, 40% dengan melihat, 50% dengan bersuara, 60% dengan melakukan, dan 90% jika dilakukan semuanya dengan bersamaan.
Demikian disampaikan Prof. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp.Bs., Dekan FK UPH dalam salam satu sesi seminar Distinguished Guest Speaker, UPH Festival 17 pada Jumat (13/8). Ia menghimbau agar mahasiswa melakukan Active Learning untuk dapat lebih berkembang lagi di perkulihan, jadi bukan hanya dengan mendengarkan , atau membaca, melainkan dengan melakukan semuanya.
Professor yang sangat gemar belajar otak ini mengaku tidak hanya belajar untuk dirinya sendiri, melainkan juga ingin membagi pengetahuan kepada orang lain supaya bisa berhasil seperti dirinya. ?jika orang lain bisa, kenapa saya tidak bisa, dan jika saya bisa, maka Anda juga bisa,? katanya.
Jika dosen atau guru yang pada awalnya dikenal sebagai seorang pengajar dan instruktur, maka dengan paradigma yang ada sekarang ini mereka hanyalah sebagai fasilitator dan pendamping. ?Mahasiswa harus rajin untuk membuka buku sendiri.? Tegas Prof. Eka.
Paradigma tersebut juga digunakan di UPH, dimana dosen itu ada untuk menjadi fasilitator, jadi secara langsung dan tidak langsung para mahasiswa harus aktif untuk mencari jawaban dari pertanyaan mereka sendiri. (oas)
UPH Media Relations |
![]() |
Mahasiswa baru TA 2010 menghadiri seminar DGS yang disampaikan Prof. Eka di Grand Chapel UPH |