27/09/2011 Uncategorized
UPH mengundang Duta Besar Swedia, Ewa Polano, untuk menyampaikan kuliah tentang inovasi dan kreativitas kepada para murid, kepala sekolah, guru dari beberapa SMA di Jakarta.
![]() |
Madame Ewa Polano menjelaskan berbagai inovasi yang diciptakan oleh Swedia. |
UPH mengundang Duta Besar Swedia, Ewa Polano, untuk menyampaikan kuliah tentang inovasi dan kreativitas kepada para murid, kepala sekolah, guru dari beberapa SMA di Jakarta. Sesi kuliah yang berjudul ?Inovasi Melalui Kreativitas dalam Pendidikan? bertujuan untuk membuka pandangan dan memotivasi murid serta pendidik agar bisa berinovasi melalui kreativitas dalam berbagai bidang. Di awal pidatonya, Ewa Polano menyebutkan beberapa inovasi dari Swedia seperti telepon genggam, mesin ATM, sabuk pengaman, mouse komputer serta skype. ?Tiga tahun terkahir ini, penduduk Swedia masuk sebagai negara yang paling inovatif di dunia,? katanya. Ewa Polano menjelaskan tentang berbagai macam inovasi yang diciptakan oleh Swedia dan juga kebijakan pemerintah yang mendorong kreativitas penduduknya di institusi pendidikan. Pendidikan di Swedia menerapkan sebuah model pemikiran kreatif ke semua tingkat pendidikan. Salah satu program pemerintah Swedia yaitu mendorong inovasi, entah melalui penelitian yang dilaksanakan di universitas ataupun melalui perindustrian. Kegiatan ini juga berhubungan dengan rencana antara UPH dan Berita Satu Media Holding yang akan mengadakan lomba desain kemasan pada bulan Oktober di UPH. Kompetisi ini dibuka untuk tingkat SMA dan universitas. Kuliah ini diadakan di MYC, UPH pada hari Jumat 23 Oktober 2011 dari jam 2 sampai jam 4 dan dihadiri oleh mahasiswa UPH, guru dan kepala sekolah dari berbagi SMA di Jabodetabek. Setelah menyampaikan kuliahnya, Duta Besar Swedia memberi hadiah kepada sekolah-sekolah yang tergabung di Floorball Association. Floorball adalah olahraga yang berasal dari Swedia. Selain itu, ia juga mengunjungi Times Book Store yang berlokasi di UPH. UPH Media Relations |
![]() |
![]() |
(kiri-kanan) Perwakilan Times Bookstore, Andreas Tedjasukmana (Floorball Indonesia), Presiden UPH Gary Miller, Duta Besar Swedia Ewa Polano, Kepala Redaksi Campus Asia Pitan Daslani, dan Direktur Komunikasi Pemasaran dan Pengembangan Bisnis UPH Lely Sudjarwadinata. | BPK Penabur sebagai sekolah pertama yang memasukkan Floorball ke dalam kurikulumnya. |
![]() |
|
Madame Ewa Polano dengan para guru olahraga SMA. | Tim Floorball. |