27/04/2012 Uncategorized
“Dunia beralih, dari yang dulunya ekonomi berbasis pertanian, kemudian ekonomi berbasis industri, ekonomi berbasis jasa, hingga sekarang ekonomi berbasis ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif ini based on creativity dan bercirikan adanya nilai tambahan”, jelas
![]() |
Prof. Dr. I Gde Pitana (berdiri) menyampaikan ceramah kepada mahasiswa STPPH |
Mahasiswa/i jurusan Hospitality Management Universitas Pelita Harapan menyelenggarakan seminar bertajuk “Peranan Industri Pariwisata Dalam Upaya Meningkatkan Ekonomi Kreatif” pada Senin, 23 April 2012. Seminar ini diselenggarakan oleh mahasiswa/i semester 6 dan merupakan project dari mata kuliah MICE.
Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa/i jurusan Hospitality Management UPH dan universitas lain. Hadir sebagai tamu khusus sekaligus pembicara dalam seminar ini adalah Prof. Dr. I Gde Pitana, M.Sc., Head of Resources Development of Ministry of Tourism and Creative Economy of The Republic of Indonesia. Pembicara lainnya antara lain Drs. Sudrajat, MM, Vice Chairman of Institutional and Legal Sector of Indonesia Hotel & Restaurant Association (HRAI), Wisnu Budi Sulaeman, S.ST., CMMC, CEO PT. Pundi Tata Prima, Taufik Hidazat selaku CEO Saung Angklung Udjo, dan Haryo Pramoe, host “Menu & Venue” at Metro TV.
Prof. Dr. I Gde Pitana mengemukakan mengenai perombakan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, di mana pariwisata yang dulunya digabung dengan budaya dalam satu kementrian (Kemenbudpar), sekarang telah berubah menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Dunia beralih, dari yang dulunya ekonomi berbasis pertanian, kemudian ekonomi berbasis industri, ekonomi berbasis jasa, hingga sekarang ekonomi berbasis ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif ini based on creativity dan bercirikan adanya nilai tambahan”, jelas Prof. Dr. I Gde Pitana.
Ekonomi kreatif memiliki nilai tambahan yang tidak berhingga. “Misalnya kayu yang dianggap sudah jelek dan tidak bernilai, dengan kreatifitas, kayu tersebut dapat diukir dan diubah menjadi suatu karya yang bisa dijual dengan harga yang tinggi”, kata Prof. Dr. I Gde Pitana. Indonesia merupakan negara kedua yang memiliki kementrian yang khusus menangani ekonomi kreatif setelah Inggris.
Pariwisata memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ekonomi kreatif. “Suatu destinasi pariwisata tidak mungkin berkembang tanpa ekonomi kreatif. Sebaliknya, ekonomi kreatif juga tidak dapat berkembang tanpa pasar. Pasar untuk ekonomi kreatif adalah pariwisata”, jelas Prof. Dr. I Gde Pitana.
Sekolah tinggi atau universitas juga berperan penting dalam industri kreatif. Tantangan terbesar dalam industri kreatif adalah sumber daya manusianya. Sekolah tinggi dan universitas berperan penting dalam mempersiapkan lulusan-lulusannya supaya menjadi sumber daya manusia yang siap dan sigap dalam industri ini, antara lain sumber daya manusia untuk menstabilkan ekonomi kreatif dan mengembangkan industri ini.(ft) UPH Media Relations |