11/07/2012 Uncategorized
Paduan Suara (PS) UPH bersiap-siap untuk mengikuti kompetisi PS Internasional 2012 di Beijing, China, 16 Juli 2012. This students? activity unit, which was raised by Tutu Sukendro, since its establishment, has been a ?University Choir? representing
Tahun 2012 ini untuk kedua kalinya UPH akan mengikuti Kompetisi Paduan Suara (PS) Internasional, setelah tahun lalu berhasil meraih medali perak pada kompetisi PS tingkat internasional di Bandung.
Untuk menghadapi kompetisi ini, PS UPH telah mempersiapkan diri dengan maksimal baik dalam bidang vocal dan choreography. Latihan dilakukan 6 kali seminggu, dari Senin sampai Sabtu, dimulai pukul 3 sore sampai pukul 10 atau 11 malam. ?Persiapan untuk menghadapi kompetisi berbeda dengan persiapan untuk konser. Untuk kompetisi, lagu-lagu yang kami nyanyikan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Kami harus konsisten pada lagu yang kami pilih, sehingga latihan harus lebih keras. Saat bernyanyi nada harus tepat, phrasing juga harus tepat, dan begitu juga dengan legato?, kata Tutu Sukendro, conductor PS UPH.
PS UPH akan menyanyikan 1 lagu klasik dan 1 lagu daerah untuk PS Pria, lalu 1 lagu klasik dan 1 lagu daerah untuk PS Wanita, kemudian 2 lagu klasik dan 1 lagu daerah untuk PS campuran. Dua lagu klasik yang akan dinyanyikan oleh PS campuran berjudul Le Crucifix dan Double Double Toil and Trouble. ?Kami memilih lagu Le Crucifix karena lagu ini memiliki makna yang dalam, menceritakan tentang kesensaraan yang diderita oleh Tuhan. Lagu ini cukup sulit karena dinyanyikan dalam 8 suara. Lagu Double Double Toil and Trouble juga menantang, karena lagu ini lagu ini dinyanyikan dengan ritme yang berubah-rubah, sehingga sangat sulit?, kata Tutu Sukendro.
Grace, choreographer, memandu anggota PS wanita saat menyanyikan lagu Jali-jali
Latihan tari juga dibimbing oleh pelatih khusus. ?Untuk lagu daerah, kami iringi dengan tarian tradisional, seperti tarian dari Makassar, Papua, dan Betawi. kemudian untuk lagu-lagu klasik, kami focus pada ekspresi, karena pada lagu klasik tidak dibutuhkan banyak bergerak,? kata Grace, choreographer.
Untuk seleksi anggota PS, Tutu Sukendro mengatakan yang paling penting adalah komitmen disamping kemampuan menyanyinya. ?Kemampuan menyanyi bisa dilatih, tetapi komitmen harus dari diri individunya?, katanya.
Latihan yang sangat ketat ini membuat anggota PS semakin dekat dan kompak. ?Menyenangkan bisa bergabung dengan PS UPH, meskipun melelahkan tetapi saya menikmati. Saya juga seperti memiliki keluarga baru di sini?, kata Fanny Citra, salah satu anggota PS UPH. Tutu Sukendro juga menganggap setiap anggota PS sebagai anaknya. ?Saya di sini tidak hanya sebagai guru vokal, tetapi saya juga mengajarkan sikap jujur,
Untuk mengikuti kompetisi internasional ini PS UPH juga didukung oleh berbagai institusi seperti Kementrian Pariwisata, Garuda Indonesia Airlines, PT Matahari Putra Prima, Indosat, Telkomsel, dan mobile provider XL. (ft)
UPH Media Relations