NEWS & PUBLICATION

Posisi Asia di Dunia: 2010 ? 2050

17/10/2013 Uncategorized

Posisi Asia di Dunia: 2010 ? 2050

Carl Stern, Wakil Ketua Investment Banking at Goldman Sachs, hadir di Universitas Pelita Harapan untuk menjelaskan posisi Asia serta pertumbuhan Indonesia dalam beberapa dekade ke depan.

img 5039
Carl Stern menyampaikan kuliah ‘Asia’s Place in the World: 2010-2050’
 
img 5040
Sekitar 70 mahasiswa dan staff UPH menghadiri kuliah umum oleh Carl Stern

 

Melihat kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu, bagaimana negara-negara di Asia, terutama Indonesia, menghadapinya? Apakah ada kesempatan untuk Indonesia menjadi negara yang dapat bertahan di tengah ketidakpastian dan masuk ke jajaran negara dengan ekonomi terkuat? Carl Stern, Wakil Ketua Investment Banking at Goldman Sachs, hadir di Universitas Pelita Harapan untuk menjelaskan posisi Asia serta pertumbuhan Indonesia dalam beberapa dekade ke depan.

 

Mengambil tema ?Asia?s Place in the World: 2010-2050?, Carl membuka kuliahnya dengan penjelasan singkat mengenai kondisi ekonomi Amerika Serikat. Meskipun dengan kondisi pemerintah dan politik yang masih tidak menentu, Carl melihat adanya proses pemulihan ekonomi AS. Hal ini tentunya akan mempengaruhi ekonomi negara-negara lainnya karena muncul kemungkinan meningkatnya investasi. Investasi ini akan membuka pasar dan kemungkinan meningkatnya pemasukan sehingga penduduk kelas tengah memiliki daya beli yang tinggi. Negara-negara lainnya juga akan mengikuti pertumbuhan ini dengan meningkatkan daya beli namun terdapat resiko yaitu defisit keuangan.

 

Meskipun dengan adanya resiko tersebut, Carl optimis Indonesia dapat bertahan karena neraca keuangan kuat yang berasal dari kegiatan ekspor. Ia menambahkan, kemungkinan Indonesia memiliki ekonomi yang kuat dalam beberapa dekade ke depan sangatlah tinggi. Hal ini juga didukung oleh beberapa faktor seperti karakteristik demografis Indonesia yang memiliki angka kelahiran tinggi sehingga jumlah tenaga kerja muda yang dapat menciptakan inovasi baru tersedia dengan jumlah yang cukup banyak. Tenaga kerja inilah yang akan berperan untuk menciptakan ide yang akan memenuhi keinginan ekonomi. ?Saya mendorong kalian untuk memikirkan inovasi, memikirkan tentang kemungkinan dan kesempatan yang tercipta dari kondisi tersebut,? tambah Carl.

 

 
Setelah kuliah dari Carl selesai, dibuka sesi untuk tanya jawab. Pertanyaan berkisar optimisme pertumbuhan Indonesia dan dampak dari pertumbuhan pesat Cina. Carl berpendapat meskipun negara Cina menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan, pertumbuhan ini tidak didukung dengan demografis Cina yang memiliki cukup banyak penduduk berusia lanjut. Sedangkan di Indonesia, mayoritas penduduk masih berusia relatif muda, namun tentu saja masih memerlukan peningkatan kualitas terutama di bidang pendidikan. 
 
Kuliah yang dihadiri oleh sekitar 70 mahasiswa dan staff UPH ini ditutup dengan pemberian cindera mata oleh Presiden UPH, Raymond Liu.
 
 img 5050
Raymond Liu – Presiden UPH memberikan cindera mata untuk Carl Stern – Wakil Ketua Investment Banking at Goldman Sachs
 
UPH Media Relations