Ayo Vote sebuah organisasi non profit yang bertujuan memberikan pemahaman politik dasar kepada generasi muda, menggelar acara yang diberi nama Dia.lo.gue. dengan tema ?Mau Dibawa Kemana Indonesia 2014?.
![]() Kiri-kanan: Dekan FISIP Prof. Aleksius Jemadu, Dekan FH Prof. Bintan Saragih, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Gita Wirjawan, Rektor UPH Jonathan L. Parapak, dan John Riady
|
||
Ayo Vote sebuah organisasi non profit yang bertujuan memberikan pemahaman politik dasar kepada generasi muda, menggelar acara yang diberi nama Dia.lo.gue. dengan tema ?Mau Dibawa Kemana Indonesia 2014?. Ayo Vote menjadi akses untuk para remaja lebih mengenal calon-calon presiden secara lebih dekat. Gerakan ini diawali dengan mengajak kaum muda Indonesia berpartisipasi dalam pemilihan umum legislatif dan presiden dimulai dengan pemilu yang diadakan tahun 2014.
Menurut Vika Kurnia, panita acara, acara ini terinspirasikan dari acara di Amerika dan potensi pemilih usia muda di Indonesia. Saat ini ada 50 juta pemilih muda. Karena itu partisipasi mereka sangat penting. Karena itu Ayo Vote memfasilitasi generasi muda untuk diskusi dan bertanya langsung dengan para kandidat, sehingga dalam memilih didasari oleh pemahaman dan pengenalan yang baik. Hal ini mengingat pilihan mereka turut menentukan kondisi Indonesia ke depan.
Acara ini diawali dengan monolog berjudul ?Andai aku jadi presiden? yang dibawakan Margareth, siswi SMA Santa Ursula. Monolog yang sangat inspiratif mengarahkan peserta pada topik yang akan dibahas dalam acara Dia.lo.gue. bersama 3 calon kandidat presiden dari partai Demokrat: Dino Patti Djalal, Anies Baswedan, dan Gita Wirjawan.
|
||
|
||
Dengan adanya acara Ayo Vote pada tanggal 15 Januari, 2014, UPH tidak hanya mengajarkan para mahasiswanya unuk menimba ilmu secara pasif tapi juga secara proaktif, mengajak para mahasiswa untuk lebih peduli dengan politik di Indonesia. Bukan hanya menerima hasilnya tapi, juga mengambil aksi untuk membantu pemimpin mengubah Indonesia menjadi lebih baik. (rh)
|
||
UPH Media Relations |