NEWS & PUBLICATION

Retreat UPH ?Fighting The Anti Family Culture”

08/09/2014 Uncategorized

Retreat UPH ?Fighting The Anti Family Culture”

?When making mistakes, a lot of journalists are fighting back to resist the imprisonment. When they finally end up in jail, it will be called press criminalization,? said Prof. Dr. Tjipta Lesmana

Retreat UPH diselenggarakan selama 3 hari, 29-31 Agustus 2014. Tema retreat ?Fighting the Anti-Family Culture?, disampaikan oleh Dr. Ravi Zacharias dan Neil Nielson, Ph.D.

Dr. Ravi Zacharias membawakan topik “Fighting the Anti-Family Cultue” pada Retreat The Mission
di Grand Chapel UPH
 

Retreat UPH tahun ini kembali diselenggarakan bersamaan dengan The Mission Retreat, selama 3 hari (29-31 Agustus 2014) di Grand Chapel UPH. Retreat ini menghadirkan Dr. Ravi Zacharias, seorang Christian Apologist yang banyak dipakai Tuhan melayani di berbagai negara baik di lingkungan pemerintahan dan universitas. Tema retreat tahun ini ?Fighting the AntiFamily Culture?, dipilih mengingat derasnya budaya dunia yang menerjang keluarga kristen dan mengikis sistem nilai serta moralitas. Tanpa disadari ini merapuhkan dan menghancurkan fondasi keluarga.

 

Kepada seluruh peserta retreat, James T. Riady, Founder UPH, mengatakan bahwa isu ini sangat penting dan perlu dilakukan gerakan perubahan. Kalau tidak melakukan apa-apa maka pada 20 tahun ke depan akan banyak tangisan. Karena itu ia mengajak setiap peserta meresponi panggilan Tuhan untuk melakukan perubahan. Dan itu hanya dapat dilakukan dengan pengenalan yang kuat akan firman Tuhan.

Sekitar 3500 peserta mengikuti Retreat The Mission ?Fighting the AntiFamily Culture?

Retreat ini diikuti lebih dari 3500 peserta terdiri dari staff UPH, mahasiswa, dan anggota The Mission yang datang dari berbagai kota. James memaparkan banyaknya persoalan-persoalan dalam keluarga, pendidikan dan gereja yang melemahkan instusi tersebut. Karena itu UPH memberikan pendidikan guru kristen yang terbaik, untuk dapat menjadi berkat bagi seluruh wilayah Indonesia melalui bidang pendidikan. Ia memuji para mahasiswa TC yang berkomitmen melayani lewat dunia pendidikan. ?Andalah yang melayani sebagai garda depan dalam melawan spirit anti keluarga. Karena itu harus dipersiapkan dengan baik dalam hal theologi, kristologi yang benar dan cara hidup yang benar,? jelas James.

 

Kepada dosen dan staff UPH juga diingatkan untuk waspada terhadap budaya anti keluarga yang dapat merusak hubungan dalam keluarga. Realitas disekitar kita sering membuat patah semangat. Tapi Allah berkuasa, Ia dapat menyembuhkan dan mendamaikan setiap anggota keluarga. Tidak ada kata terlambat. Hadirkan kasih, pengampunan dan disiplin dalam keluarga. Dan ini harus dimulai dari orang tua.

 

Ia menegaskan kembali peran orang tua dalam keluarga. ?Tanggungjawab orang tua untuk membesarkan anak-anak dan mengenalkan Tuhan sebagai Juruselamat, serta menjadi saksiNya. Karena itu orang tua perlu memastikan pendidikan kristen yag terbaik, termasuk dalam hal pasangan yang baik bagi anak-anaknya. Sekalipun ada sekolah bagus dan gereja, tetapi tanggung jawab mendidik tetap pada keluarga,? tegas James.

 

Diakhir retreat James T. Riady menyampaikan terima kasih kepada hamba Tuhan Ravi Zacharias, tim panitia The Mission, panitia Retreat UPH, dan seluruh pendukung acara. Kembali ia mengegaskan hal terpenting yang harus dilakukan setelah retreat ini adalah kita harus meresponi Firman Tuhan dan panggilanNya. (rh)

 

    
Jonathan L Parapak dan Mochtar Riady mengikuti
Retreat The Mission
 
Choir UPH membuka sesi pertama Retreat The Mission
dengan menyanyikan sebuah pujian yang indah

 

UPH Media Relation