NEWS & PUBLICATION

UPH Festival 22: Scholarship Day

25/08/2015 Uncategorized

UPH Festival 22: Scholarship Day

The University of Pelita Harapan recently announced the appointment of Wahyuni Lukita Atmodjo, Ph.D as Professor of Medicine for its Medical School.

Pada hari terakhir UPH Festival 22, diadakan Scholarship Day di Building D, Universitas Pelita Harapan yang dihadiri sekitar 500 peserta yang terdiri dari orang tua, mahasiswa, dan siswa SMA

Dr. (Hon) James T. Riady menjadi pembicara utama dalam acara Scholarship Day 2015

 

Pada hari terakhir UPH Festival 22, diadakan Scholarship Day di Building D, Universitas Pelita Harapan yang dihadiri sekitar 500 peserta yang terdiri dari orang tua, mahasiswa, dan siswa SMA. Sesi ini bukan hanya untuk memberikan informasi peluang beasiswa yang disediakan UPH, tetapi juga untuk membuka wawasan para orang tua dan calon penerima beasiswa mengenai tujuan dari  pendidikan di UPH. 

 

Acara diawali dengan sambutan dari Budi Yuwono, UPH Vice Chancellor sekaligus kepala program beasiswa. ?Setiap kesempatan ada karena Tuhan yang memberi. Begitu juga kesempatan untuk mendapatkan pendidikan melalui beasiswa seperti yang diberikan oleh UPH.  Ini merupakan kesempatan terutama untuk anak-anak daerah. Semoga melalui sesi ini orang tua dan anak bisa memilih dan memenuhi panggilan agar dapat berkarya untuk kemuliaan Tuhan,? ujarnya.

 

Peserta Scholarship Day 
Para undangan yang diantaranya adalah orang tua dari siswa berprestasi, juga disambut hangat oleh Presiden UPH, Raymond Liu, Ph.D. ?Mendapatkan gelar baik atau kekayaan bukanlah tujuan pendidikan di UPH. Kita mau mahasiswa punya semangat juang. Di UPH, mahasiswa diajarkan untuk tidak hanya mempunyai wawasan internasional tapi mampu berkontribusi. Disini cara berpikir dibentuk. Memiliki karakter yang benar lebih penting daripada prestasi akademik,? kata Raymond.

 

Pembicara utama sesi scholarship disampaikan oleh, Dr. (Hon) James T. Riady, Founder UPH, menyampaikan tentang bagaimana mengevaluasi pilihan pendidikan. Ia mengawali ceramahnya dengan menuturkan keprihatinan dan kekhawatirannya mengenai dunia jaman sekarang yang makin liberal tidak terkontrol, orang-orang yang tidak peduli, kemiskinan dan kejahatan yang semakin serius. ?Apa yang kita harapkan dari anak cucu kita? Jika tidak gunakan kesempatan dan tidak serius, generasi makin lama tambah rusak,? katanya sembari berharap bahwa anak-anak yang dikirim orang tua untuk masuk ke UPH memiliki visi yang sama dengan UPH. Menurut James, universitas yang baik adalah adalah universitas yang komprehensif, yang bisa mentransformasi dan memberi dampak pada masyarakat. ?Untuk apa mengejar pengetahuan? Untuk mencari kebenaran. Jangan berhenti disitu, tapi terus cari sampe bertemu kebenaran sejati yaitu Yesus. Pengetahuan sejati membawa kita pada iman sejati. Iman sejati berbuah pada hidup yang saleh,? tutur James. Beliau percaya bahwa Tuhan memberikan kepada setiap orang 2-3 talenta besar. ?Apa yang harus kita kejar bukan apa yg kita  senangi atau apa yg orang tua mau atau bahkan buat uang, tapi biarlah kita menemukan dan memaksimalkan talenta terbesar yang dimiliki. Hidup adalah panggilan. Bergumulah kepada Tuhan untuk mengetahui tempatmu di masyarakat. Orang tua harus mendorong anak-anaknya serta banyak berdoa,? katanya sambil menutup pembicaraannya.

 

 Acara diakhiri dengan beberapa testimoni, salah satunya dari Ibu Eti Wanti, orang tua dari penerima beasiswa UPH. Beliau mengatakan bahwa menjadi penerima beasiswa itu memiliki tuntutan yang cukup besar. Hal ini awalnya sempat membuat ia khawatir. ?Saya mengira, penerima beasiswa akan menghabiskan waktunya dengan belajar terus, tetapi selama di UPH, anak saya terlibat aktif organisasi mahasiswa, bahkan sempat menjabat ketua HMJ. Dalam hal spiritual anak saya juga mendapatkan banyak. Tidak hanya di kelas tetapi juga dalam lingkungan di luar kelas. Disini (UPH)  Firman Tuhan bukan dibaca saja tetapi direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari,? ujarnya. (nn)
 
Eti Wanti

 

 

UPH Media Relations