Foto Bersama Usai Ikrarkan Janji Anti Seks Bebas, Alkohol, dan Narkoba
Bersama UPH Leaders dan UPH Student Leaders
|
Tangerang, 10 November 2015 – Bertepatan dengan hari Pahlawan, Universitas Pelita Harapan (UPH) mengadakan kampanye Stay Away: No S.A.D (Sex, Alcohol, Drugs) Be SMART (Study, Maturity Abstinence, Responsibility, dan Talent), pada tanggal 10-12 November 2015 di kampus UPH.
Jonathan L. Parapak, Rektor UPH
|
Acara yang terbuka untuk umum ini dibuka secara resmi oleh Rektor UPH, Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M. Eng. Sc., dengan mengajak mahasiswa serta dosen dan staf UPH menyerukan yel-yel ?Pahlawan No Sex, Pahlawan No Alcohol, Pahlawan No Drugs.? Bagi Jonathan, generasi muda seperti mahasiswa adalah pahlawan. Begitu juga para dosen dan staf. ?Kita tidak cukup hanya mengatakan No drugs, No Sex dan No Alcohol, tapi hari ini saya minta seluruh jajaran UPH menjadi Pahlawan.,? ajak Rektor. Acara ini ada untuk mengingatkan agar tidak ada lagi kecanduan narkoba, seks bebas, dan alkohol dan UPH menjadi kampus bersih yang memuliakan Tuhan. |
Dalam pembukaan acara ini, diadakan forum tanya jawab dari mahasiswa kepada pimpinan UPH yang diwakili Raymond Liu, Ph. D, Presiden UPH. Menanggapi pertanyaan seputar keterkaitan antara budaya di Indonesia dengan fenomena seks bebas, alkohol dan narkoba, Raymond mengatakan, ?Tidak hanya di Indonesia, kini generasi muda di seluruh dunia sudah banyak dipengaruhi budaya sekuler yang tidak lagi menghargai ajaran-ajaran dari kebudayaan lama, terutama jauh dari ajaran Firman Tuhan dan membuat kita jauh dari moral. Untuk itu setiap orang harus kembali kepada kebenaran Firman Tuhan, dengan berpegang kepada kebenaran setiap orang dapat menjauhkan diri dari S.A.D yang merusak.?
Raymond Liu, Presiden UPH bersama MC Acara
|
Selain itu, menjawab pertanyaan kedua Raymond menjelaskan bahwa musuh utama dalam menghadapi S.A.D bukanlah lingkungan, tapi diri sendiri. Untuk itu kembali Raymond menghimbau seluruh mahasiswa untuk selalu menjaga hati dan kerohanian agar tidak termakan pada godaan dunia masa ini. Untuk pertanyaan ketiga terkait pandangan terhadap penggunaan narkoba dan alkohol, Raymond mengatakan bahwa sering sekali narkoba dan alkohol digunakan menjadi pelarian ketika menghadapi permasalahan. Untuk itu ia mengajak agar setiap pribadi harus menghadapi permasalahan dengan terbuka dan berani. Selain itu Raymond juga mengatakan bahwa di UPH secara khusus memiliki Counseling Centre dan dosen-dosen yang juga memperhatikan mahasiswanya, yang siap menjadi media bagi mahasiswa yang ingin berbagi cerita.
Mengakhiri sesi tanya jawab, Raymond juga berpesan bahwa tubuh adalah bait Allah yang harus dijaga, jangan memasukkan tubuh dan pikiran dengan hal yang tidak berguna. ?Hidup setiap orang singkat dan setiap pribadi harus lebih banyak memikirkan apa yang Tuhan mau untuk kita lakukan dan apa yang kita harus lakukan untuk Tuhan,? Tambah Raymond.
|
Selanjutnya Kampanye Stay Away: No S.A.D Be SMART ini dilanjutkan dengan penyematan pin oleh para UPH Leaders kepada UPH Student Leaders, dan juga pembunyian horn oleh Raymond Liu, Ph. D
Melanjutkan rangkaian acara kampanye Stay Away: No S.A.D Be SMART yang telah resmi dibuka, sesi Mini Talk Show dari YAIDS (Yayasan AIDS) dihadirkan. Fajar sebagai sukarelawan (Volunteer) YAIDS membicarakan seputar free sex sebagai salah satu dari penyebab AIDS.
Fajar, Volunteer YAIDS
Bersama Ambassadors of UPH
|
Fajar menjelaskan bahwa latar belakang dari seseorang terkena AIDS adalah karena memiliki sifat apatis. Menurut Fajar ketika apatis seseorang tidak akan perduli dengan keadaan sekitar, dan cenderung mencari pembenaran bukan jawaban dari rasa ingin tahu. Lebih menarik lagi, Fajar akan membahas pertanyaan dilematis yang saat ini sering muncul di antara generasi muda, dimana banyak anggapan melakukan seks diluar nikah saat ini jika dilakukan atas dasar suka sama suka tidak menjadi masalah. Namun sebagai jawaban, Fajar menyatakan bahwa janji yang biasa diberikan oleh pasangan adalah janji manusia yang tidak bisa dipercaya, dan kembali lagi sebagai manusia yang harus dipercaya adalah janji dari Tuhan.
Sesi talkshow ini juga membahas dampak buruk AIDS yang terutama adalah menurunnya sistem kekebalan tubuh, dan menjadikan seseorang yang seharusnya memiliki waktu produktif lebih lama untuk mencapai impian, untuk bekerja, terlibat dengan komunitas menjadi terhambat dengan AIDS. ?Yang perlu diingat, AIDS bukan akhir dunia dan masih ada obatnya walaupun bukan mengobati sepenuhnya. Jangan jadi anak muda yang apatis, sekecil apapun kepeduliaan kita akan memberi manfaat bagi orang lain,? ungkap Fajar mengakhiri pembahasan.
|
Di akhir acara, panita mengajak seluruh mahasiswa untuk mengikuti rangkai program yang akan berlangsung pada hari Rabu, dalam bentuk mini talk show bersama Komnas Pengendalian Tembakau dan puncak acara di hari Kamis, dengan seminar bersama BNN. (mt)
Peresmian Pembukaan Kampanye
Stay Away: No S.A.D Be SMART
dengan membunyikan Horn Oleh Raymond Liu
|
Pengumpulan Petisi dengan Menandatangani Huruf yang dibawa Ambassadors of UPH
|
UPH Media Relations
|