NEWS & PUBLICATION

Elizabeth Styffe : Adopsi Sebagai Salah Satu Cara Mengurangi Krisis Yatim

08/12/2015 Uncategorized

Elizabeth Styffe : Adopsi Sebagai Salah Satu Cara Mengurangi Krisis Yatim

Sesi ke-4 merupakan sesi akhir dari konferensi internasional Christian Responses to Global Health Issues (CRGHI), yang dibawakan oleh Elizabeth Styffe

 
Elizabeth Styffe Saat Membawakan Sesi di Konferensi CRGHI
 
 
Sesi ke-4 merupakan sesi akhir dari konferensi internasional Christian Responses to Global Health Issues (CRGHI), yang dibawakan oleh Elizabeth Styffe, salah satu perintis HIV & AIDS di Gereja Saddleback bersama dengan  Kay Warren dan Direktur Initiative HIV & AIDS global. Saat ini dia memimpinRwanda Healthcare Initiative. Elisabethmempunyai tujuh anak, tiga di antaranya diadopsi dari Kigali, Rwanda.Setelah menerima sarjana keperawatan (BSN) dari Biola University serta gelar Master di jurusan yang sama dari UCLA, ia telah membantu mengembangkan program dan sarana yang berpengaruh besardi setiap gereja di seluruh dunia  dan membantu gereja melakukan pelayanan yang efektif dengan menekanan pada kebahagiaan  sebagai hak setiap anak.
 

Pada sesi ini Elisabeth menjelaskan peran penting gereja terhadap anak-anak yatim piatu. Gereja dapat membantu mereka menemukan keluarga baru melalui adopsi. Gereja juga dapat membantu mereka tetap merasa aman dalam keluarga tersebut. Hal lainnya, gereja juga dapat membantu menyatukan mereka kembali bersama keluarga mereka (karena kebanyakan anak-anak di panti asuhan sebenarnya memiliki keluarga tetapi tetap peran gereja sangatlah penting untuk membuat mereka merasa aman, sehat, secara finansial dan emosional).

 

Ketika kitamasih menjadi yatim piatu, Allah telah mengadopsi kita. Alkitab mengajarkan kita bahwa alasan Allah menciptakan dunia ini adalah agarkita kelak mejadi anak-Nya (Efesus 1:4-6). Ketika Allah mengadopsi kita, Dia membuat kita menjadi bagian dari keluarga secara utuh, sehingga kita tidak akan pernah lagi menjadi yatim piatu, meskipun kita bukan keturunan-Nya.

 

Elisabethtelah banyak membantu gereja dan pemerintah daerah untuk mencari keluarga untuk mengadopsi para yatim piatu. Dia berharap melalui adopsi, jumlah anak-anak yatim piatu berkurang banyak. ?Kami tidak berbicara tentang orang Amerika mengadopsi (meskipun jumlah nya sangat kecil dan menurun dari adopsi tahun lalu, AS merupakan bukti bahwa banyak orang harus melakukan adopsi). Sebaliknya, ini adalah tentang membantu gereja-gereja di seluruh dunia secara hukum mengadopsi anak, melakukan apa yang terbaik untuk anak dan mengakhiri krisis yatim,? jelasnya.

 

Elisabeth juga menjelaskan Enam Hal yang bisa dilakukan gereja kepada anak yatim piatu, termasuk kita sendiri:

  • Open your heart to God?s heart for the orphan.
  • Recognize your responsibility to find permanent families.
  • Prevent children from being orphaned.
  • Help orphans in ways that move them out of orphanhood.
  • Affirm loving, legal and lasting families by preservation, reunification, or adoption.
  • Never forget the local church is key.

Elisabeth juga menjelaskan beberapa hal yang dapat kita pikirkan dan lakukan untuk mereka.

 

 

 

Salah satu pelajaran penting yang telah dijelaskan oleh Elisabeth hari ini adalah pengorbanan Tuhan Yesus, karena kita sudah dilahirkan baru, dihapuskan seluruh dosa karena pengorbanan Tuhan yang besar. Kita tahu persis bagaiaman Tuhan Yesus mengangkat kita sebagai anak-Nya, dan hidup damai beserta-Nya.

 

Oleh karena itu, kita dapat mengerti bagaimana kasih Tuhan turun kepada kita, dan kita tidak bisa diam saja. “Kita harus setia dan berbuah,” kata Elisabeth. (hw)

 

 
Peserta Konferensi CRGHI Sesi Elizabeth Styffe


 

UPH Media Relations