16/02/2016 Uncategorized
Dalam rangka mendukung pendidikan berkualitas di daerah-daerah pinggiran di Indonesia, Universtitas Pelita Harapan mengadakan rekrutmen untuk menjaring siswa yang akan dididik menjadi tenaga guru dan perawat jenjang S1 dari kepulauan Sangihe
|
||||
Dalam rangka mendukung pendidikan berkualitas di daerah-daerah pinggiran di Indonesia, Universtitas Pelita Harapan mengadakan rekrutmen untuk menjaring siswa yang akan dididik menjadi tenaga guru dan perawat jenjang S1 dari kepulauan Sangihe. Program ini mendapat sambutan hangat dari pemerintah daerah dan juga sekolah-sekolah yang ada di daerah tersebut.
Lebih dari 300 siswa yang mendaftar untuk mengikuti seleksi program ini, dan sebanyak 40 siswa yang lolos untuk mendapatkan beasiswa program pendidikan guru dan keperawatan di Teachers College UPH dan Faculty of Nursing UPH, yang dimulai pada Tahun Ajaran 2016/2017. Mereka akan menjalani pendidikan dengan beasiswa penuh, meliputi biaya studi, dan biaya hidup.
Program ini merupakan bagian dari program YPPH untuk mendukung program pemerintah di bidang pendidikan dan kesehatan. Terkait dengan upaya tersebut, pada tanggal 11 Februari 2016, telah dilakukan penandatanganan kerjasama YPPH dengan Badan Pekerja Sinode Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) serta Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe., untuk beroperasinya Sekolah Lentera Harapan (SLH) yang akan dimulai pada bulan Juli 2016.
Sejalan dengan kerjasama tersebut YPPH akan mendukung pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang unggul dan professional, untuk menghadirkan pendidikan Kristen yang holistis dan transformatif dengan visi Pengetahuan yang sejati, Iman dalam Kristus dan Karakter Ilahi.
Penandatanganan kesepakatan kerjasama dilakukan oleh Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, Rektor Universitas Pelita Harapan, mewakili YPPH dan Pdt. Welmi Bogar Salindeho, S.Th., Ketua Sinode Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST), serta Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Drs. Hironimus Rompas Makagansa, M.Si di kampus UPH, Karawaci.
?YPPH terpanggil untuk terus-menerus berperanserta dalam meningkatkan pendidikan di daerah-daerah terpencil termasuk daerah-daerah perbatasan. Kami menyambut gembira respon dari masyarakat termasuk pemerintah daerah terhadap kehadiran YPPH. Dan ini dibuktikan dengan kehadiran Bapak Bupati Kepulauan Sangihe untuk menyaksikan penandatanganan kerjasama ini,? ungkap Jonathan L.Parapak.
Pada kesempatan tersebut Bupati Kepulauan Sangihe menyampaikan apresiasinya kepada YPPH atas karya nyata dalam meningkatan bidang pendidikan di daerahnya. ?Berangkat dari satu pemahaman yang sama bahwa sesungguhnya pembangunan adalah tanggung jawab semua, termasuk pemerintah, masyarakat dan swasta. Dan ini merupakan implementasi konkrit dari pada nawacita, membangun dari pinggiran yang dilakukan oleh bapak Dr. James T. Riady dengan menghadirkan YPPH untuk bekerja sama dengan Sinode GMSIT melakukan upaya-upaya nyata di bidang pendidikan dan kesehatan. Ini merupakan gerakan nyata untuk menjawab bagaimana menciptakan Indonesia yang sejahtera,? kata Hironimus Rompas Makagansa.
Diharapkan kehadiran YPPH di daerah-daerah terpencil dan wilayah perbatasan akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah setempat dan menjadi model pendidikan holistik dan transformatif bagi sekolah-sekolah di sekitarnya. (rh)
|
||||
UPH Media Relations
|