NEWS & PUBLICATION

Icon Taman Fatahillah Raih Penghargaan IGDA 2 Kategori Informasi (Akademisi)

15/09/2017 Uncategorized

Icon Taman Fatahillah Raih Penghargaan IGDA 2 Kategori Informasi  (Akademisi)

?Icon Taman Fatahillah? karya Eston K. Mauleti, S.Sn., M.Ds. Dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan (DKV-UPH) terpilih sebagai pemenang Kategori Informasi (Akademisi) pada Indonesian Graphic Design Award (IGDA) 2 yang diumumkan pada 27

Eston_K._Mauleti.jpg
Eston K. Mauleti, S.Sn., M.Ds. Dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan (DKV-UPH)
 
 

?Icon Taman Fatahillah? karya Eston K. Mauleti, S.Sn., M.Ds. Dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan (DKV-UPH) terpilih sebagai pemenang Kategori Informasi (Akademisi) pada Indonesian Graphic Design Award (IGDA) 2 yang diumumkan pada 27 Agustus 2017, di FGD Expo Plenary pre-function, Hall B. Jakarta Convention Centre.

 

?Icon Taman Fatahillah? mengangkat karakteristik kota tua ke dalam 256 icon. Karya ini dituangkan dalam bentuk buku konsep dan poster berukuran A0 yang direview oleh panitia IGDA2. Prestasi ini mengukuhkan komitmen Eston sebagai akademisi yang terus mengupdate pengetahuan dan standar kualitas desain grafis sesuai perkembangannya.

 

?Saya selalu membagikan pengetahuan ilmu graphic design sesuai dengan perkembangan masa kini. Dengan mengikuti berbagai kompetisi baik di dalam dan di luar negeri, tidak hanya menambah pengetahuan dan wawasan saya sebagai akademisi tetapi juga untuk mahasiswa ?mahasiswa saya di DKV-UPH. Tentunya ini sangat penting supaya mereka mengetahui dan bisa menghasilkan kualifikasi standard design dan mampu bersaing di pasar nasional dan internasional,? jelas Eston.

 

Menurut Eston dalam setiap karya graphic design pada prinsipnya harus memiliki pesan yang mau disampaikan kepada khalayak. Icon Taman Fatahillah berangkat dari keinginan untuk mengabadikan central kota tua Jakarta yang menyimpan banyak atribut mulai dari masa lampau hingga masa kini. Di tempat ini juga berkumpul orang dari berbagai usia dan kelas. Melalui karya  ini Eston ingin menyampaikan sebuah harapan jangan sampai perkembangan jaman menggerus sejarah yang pernah ada di Taman Fatahillah tersebut.

 

Melalui pemahaman akan fungsi desain grafis, salah satunya untuk merepresentasikan karakteristik realitas dalam bentuk ikon grafis, Eston mengajak khalayak luas untuk merasakan karakteristik dari realitas yang ada.

 

?Icon adalah peniruan objek nyata dalam bentuk gambar. Icon adalah bahasa visual yang sederhana, unik, dan mudah dikenali oleh masyarakat global (contohnya icon toilet di mal). Pada perancangan ini, prinsip icon dan Gestalt merupakan perpaduan yang tepat dalam proses pembuatan Icon Taman Fatahillah,? jelas Eston.

 

Melalui riset yang dilakukan, Eston mendapatkan gambaran tentang Alun-alun Taman Fatahillah sebagai panggung besar yang menampilkan berbagai peran kehidupan warga Jakarta seiring berjalannya waktu. Tingkah pola warga di Taman Fatahillah merupakan pemanandangan yang menarik dan unik.

 

?Saya berharap melalui penciptaan ?Icon Taman Fatahillah?, khalayak luas bisa menghargai Taman Fatahillah dengan segala kelebihan dan kekurangannya, sebagai sebuah keunikan. Inilah kekayaan yang dapat kita wariskan kepada generasi masa depan,? tambahnya.

 

Karya Eston ?Icon Taman Fatahillah? memenuhi kualifikasi yang ditetapkan panitia IGDA untuk mengangkat konten lokal. Melalui penggalian sumber-sumber ide dan proses untuk menghasilkan karya kreatif dalam mengeksplorasi solusi. Karya yang dihasilkan juga dapat dinikmati secara luas bagi komunitas lokal dan internasional.

 

Event IGDA diprakarsai oleh Desain Grafis Indonesia (DGI), pertama kali diadakan tahun 2009. Sebanyak 278 karya dari 13 kategori yang diperlombakan dan dinilai oleh 20 juri yang terdiri dari profesional dan akademisi. IGDA 2 lebih dari sekedar ajang penghargaan dan kompetisi pada umumnya, karena membawa misi memajukan para petani desain lokal. Karena terbukti, yang mampu bertahan dalam serbuan pasar global adalah petani desain yang mampu menghidupkan kembali inti-inti kebudayaan lama sebagai basis desain lokal untuk bersaing dan memiliki karakter di dunia internasional.

 

 Pemenang_IGDAb.jpg
(tengah-putih) Eston K. Mauleti, S.Sn., M.Ds.  Diantara para Peserta IGDA 2 Lainnya
 

 

Ajang IGDA diharapkan dapat menciptakan suatu standar yang menjadi tolok ukur (benchmark) bagi kualitas desain grafis Indonesia ? yang setiap tahunnya dinyatakan kepada publik nasional dan internasional ? sehingga kelak eksistensi desain grafis Indonesia bisa diperhitungkan di dunia internasional. Selain itu secara sistematik diharapkan terjadi pendokumentasian karya-karya desain grafis Indonesia untuk kelak diwujudkan dalam bentuk Museum Desain Grafis Indonesia yang berfungsi sebagai pusat studi dan pengembangan desain grafis Indonesia. (rh)

 
 
 
Piala_dan_Sertifikat.jpg
Piala dan Sertifikat Kemenangan yang Diperoleh Eston K. Mauleti, S.Sn., M.Ds. 
 
 
 
UPH Media Relations