06/11/2017 Uncategorized
Pada tanggal 2 November, UPH mengadakan lomba National Foodpreneur Competition (NFC) sebagai bagian dari serangkaian acara Food Explore 10 yang bertempat di UPH Karawaci. Masih dengan tema yang sama ?Increasing Food Quality Through a Sound and Credible Pr
![]() Para Pemenang Foodpreneur bersama Para Juri Foodpreneur Competition
|
|||
Pada tanggal 2 November, UPH mengadakan lomba National Foodpreneur Competition (NFC) sebagai bagian dari serangkaian acara Food Explore 10 yang bertempat di UPH Karawaci. Masih dengan tema yang sama ?Increasing Food Quality Through a Sound and Credible Process for a Healthy Life?, kompetisi ini ditujukan untuk menggali potensi mahasiswa di bidang foodpreneur.
Selain tim dari Food Technology UPH, beberapa universitas yang ambil bagian diantaranya Unika Atmajaya Jakarta, Unika Widya Mandala Surabaya, Unika Soegijapranata Semarang, dan Universitas Muhammadiyah Malang. Sesuai dengan tema yang ada, dalam lomba ini mereka diminta untuk membuat inovasi produk dari kombinasi bahan makanan dan mengolahnya menjadi produk pangan baru yang diminati pasar. Dari aspek bisnis, kompetisi ini menilai tidak hanya kualitas produk pangan yang dihasilkan tetapi juga segi aspek estetis, tampilan, rasa, proses pengerjaan, keunikandan business plan yang harus dipresentasikan.
Tiga juri dihadirkan dengan berbagai latar belakang keahlian bidang industri masing-masing, mereka adalah Dr. Lani Soegiarto; Head of Scientific Development & Quality dari PT. Ultra Prima Abadi, Dr. Ing Azis Boing Sitanggang, Lecturer dan Researcher dari IPB, dan Frebriansyah Hermawan, seorang Account Director dari Ogilvy One.
Setelah melewati proses seleksi, para juri memutuskan tim yang berhasil menempati tiga peringkat yakni juara ketiga, diperoleh Unika Widya Mandala Surabaya dengan hasil karya produk ?Peko Peko Panacota? berbahan dasar beras merah dan penambahan ekstrak kayu secang, juara kedua diraih Unika Soegijapranata Semarang dengan ?Galarice Cracker? krupuk berbahan tradisional beras kencur, dan juara pertama berhasil dibawa pulang oleh Universitas Muhammadiyah Malang, dengan membawakan ?Sinaga? Snack churros yang terbuat dari buah naga.
Para peserta tampak puas dengan acara yang telah diikuti, serta terkesan dengan ide lomba Foodpreneur ini. Mereka juga mengaku termotivasi untuk tidak hanya menjadi konsumen namun bagaimana menjadi seorang creator yang dapat mengembangkan ide bisnis dari olahan makanan.
?Acaranya keren, saya pikir perlu diadakan lebih sering karena acara semacam ini dapat men-support kita untuk berkreasi juga memotivasi terutama di bidang pangan Indonesia untuk masa depan yang lebih baik,? ungkap Adhim pemenang pertama National Foodpreneur Competition.
Menurut Dr. Azis salah satu juri kompetisi ini, acara ini merupakan acara yang menarik dan harus terus dikembangkan.
?Kompetisi ini saya rasa baik, karena merupakan kombinasi antara scientific dan bisnis. Jadi kalau terlalu banyak scientific juga tidak terlalu masuk dalam kriteria. Jadi kompetisi ini penting bagaimana menumbuhkembangkan jiwa entrepreneurship dari mahasiswa pangan. Banyak kreasi yang bagus-bagus. Saya berharap mahasiswa FoodTech jadi ahli pangan yang tidak hanya ahli di laboratorium tapi juga bisnis,? ujar Azis. ™ |
|||
|
|||
UPH Media Relations
|