23/11/2017 Uncategorized
?Fifty Years of Integration: Handling Corruption, the ASEAN Way?
![]() |
||||||
Sekali lagi UPH peduli dengan kemajuan bangsa Indonesia melalui pemberantasan korupsi, salah satunya dengan penyelenggaran seminar bertaraf Internasional ?Fifty Years of Integration: Handling Corruption, the ASEAN Way? pada tanggal 21 November bertempat di D502 UPH Karawaci. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan tahunan International Relations Fiesta 2017 yang setiap tahun diadakan oleh mahasiswa Hubungan Internasional UPH.
Seminar yang dihadiri peserta sebanyak 130 mahasiswa dari berbagai universitas di dalam negeri dan luar negeri ini, bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam bagi para generasi milenial khususnya mengenai akar penyebab korupsi dan bagaimana dampaknya pada ASEAN, serta pemahaman secara mendalam bahwa korupsi dapat diberantas dan diantisipasi mulai dari diri sendiri dan dari komunitas terkecil. Prof. Aleksius Jemadu, Ph.D., dekan juga menyatakan bahwa seminar ini merupakan sebuah bentuk kepedulian mahasiswa Hubungan Internasional terhadap persoalan yang marak dihadapi beberapa bangsa di ASEAN saat ini, khususnya di Indonesia.
?Ini pertanda kepedulian orang muda terhadap korupsi yang sedang marak di Indonesia. Mahasiswa program Hubungan Internasional UPH sudah menunjukkan hal itu melalui kegiatan ini sesuai visi misi kita. Bahwa akhirnya persoalan korupsi itu kembali lagi pada kita menata bangsa, dan terutama menyangkut manusianya. Di UPH hal ini sudah diantisipasi melalui pendekatan pendidikan holistik untuk menghasilkan lulusan yang memiliki integritas. Karena institusi yang baik hanya bisa dilahirkan oleh manusia yang baik. Pendekatan di dunia sekuler pada umumnya melihat bahwa akar dari persoalan itu ada di luar manusia, padahal ada di dalam hati manusia?, jelas Aleksius.
Seminar ini mengundang tiga orang pembicara, diantaranya Prof. Makarim Wibisono, Ph.D, Vice Chairman of the Governing Board of the Indonesian Council of World Affairs; Kol. Lek Rujito D. Asmoro, Gdipl in DS, M.A., RCDS, (Head of International Cooperation Section, Bureau of Cooperation, National Resilience Institute of the Republic of Indonesia (Lemhanas RI)); dan Lia Toriana M.Si, Deputy Secretary General for Program Affairs of Transparency International Indonesia.
Masing-masing dari pembicara membawakan presentasi dari berbagai pendekatan namun dengan topik yang sama. Salah satunya, Rujito membawakan mengenai ?Fighting Corruption in Indonesia: Identifying Root Causes, Challenges, and Impacts on Security; yang mengajak mengidentifikasi akar penyebab, tantangan dan akibat pada sektor keamanan.
|
||||||
?Moral adalah masalah utama korupsi, jika Anda memiliki karakter yang baik, akhlak yang baik maka Anda bisa mengendalikan diri. Korupsi adalah bentuk lain yang pernah terjadi di masa lalu, misalnya penyuapan. Anda bisa menjadi bagian dari korupsi suatu saat nanti jika Anda tidak memiliki komitmen mulai dari sekarang,? tandas Rujito.
Sejalan dengan hal tersebut, Lia melalui pemaparan mengenai ?Open Government, Integrity, and Anti-Corruption in ASEAN: Civil Society Perspective? juga mengatakan bahwa para generasi muda sebagai seorang leader mempunyai peran yang sangat penting dalam pemberantasan korupsi.
?Kami percaya bahwa pemuda tidak hanya seorang pemimpin masa depan, namun mereka adalah pemimpin Zaman ?Now?. Orang muda adalah salah satu faktor terpenting di masyarakat, karena para generasi milenialadalah seorang yang kreatif, tech-savvy, serta punya banyak ide untuk menerapkan banyak hal yang tidak memiliki batasan,? ungkap Lia.
Sesi tersebut diakhiri dengan sesi tanya jawab di antara para peserta dan pembicara. Peserta nampak antusias yang dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan kritis para mahasiswa.
Tidak hanya mahasiswa dari Indonesia yang datang, beberapa mahasiswa dari Filipina juga menghadiri seminar tersebut, yang secara khusus memang datang untuk International Relations Fiesta 2017.
Berikut testimoni dari Joaquin Alfonso, mahasiswa tahun akhir University of the East, Filipina. ™ |
||||||
![]() Foto Bersama Prof. Aleksius Jemadu, Ph.D. (kiri) Bersama Ketiga Pembicara dan Moderator (kanan)
|
||||||
(tm)
UPH Media Relations
|