03/07/2018 Uncategorized
SISTECH (School of Science and Technology) UPH turut mendukung kemajuan kualitas pendidikan Sistem Informasi di Indonesia dengan menjadi tuan rumah penandatanganan AISINDO (Asosiasi Sistem Informasi Indonesia) dengan APTIKOM (Asosiasi Pendidikan Tinggi In
![]() (ki-ka) Kusno Prasetya, Ph.D – Ketua Prodi SI UPH bersama dengan Tony Dwi Susanto, Ph. D. ? Presiden AISINDO, Prof. Zaenal A. Hasibuan, Ph. D. ? Ketua Umum APTIKOM, dan Dr. Nina Kurnia Hikmawati, S.E., M.M. – Sekretaris Jenderal I Bidang Eksternal
|
||
SISTECH (School of Science and Technology) UPH turut mendukung kemajuan kualitas pendidikan Sistem Informasi di Indonesia dengan menjadi tuan rumah penandatanganan AISINDO (Asosiasi Sistem Informasi Indonesia) dengan APTIKOM (Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer) pada 2 Juli 2018 di MYC MPR UPH Lippo Village, Tangerang. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Tony Dwi Susanto, Ph. D. ? Presiden AISINDO dengan Prof. Zaenal A. Hasibuan, Ph. D. ? Ketua Umum APTIKOM.
Penandatangan ini sebagai bentuk sinergi antara AISINDO dan APTIKOM untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan dari program studi Sistem Informasi (SI) di Indonesia. Sebagai bentuk kelanjutan langsung dari MoU, dilakukan juga forum diskusi perdana bagi Prodi SI se-Indonesia untuk membicarakan dan menyepakati seputar apa itu Program Studi (Prodi) Sistem Informasi (SI), karakteristik, dan okupasi dari SI sendiri. Hadir 95 prodi dengan 140 peserta se-Indonesia, antara lain Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Institut Tkenologi Telkom Purwokerto, UIN Suska Riau, UKSW Salatiga, Unika Atma Jaya Jakarta dan Yogyakarta, Universitas Airlangga, Universitas Bina Nusantara, Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Indonesia, Universitas Yapis Papua, dan lain-lain. |
||
|
||
Forum ini menjadi bukti komitmen dari Prodi SI termasuk UPH untuk mendukung standarisasi kualitas mutu prodi SI dengan tujuan untuk mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan industri.
?Melihat ini, maka kurikulum yang dibuat seharusnya lahir dari kebutuhan pengguna atau industri. Artinya setiap Prodi SI harus mampu berkomunikasi dengan industri, menjalin hubungan yang baik, guna mendapat feedback langsung terkait kebutuhan kompetensi seperti apa yang harus dimiliki seorang lulusan. Dari sini akan ditemukan pegnetahuan dan ketrampilan khusus yang dituangkan ke dalam okupasi khas SI,? jelas Tony.
Setelah acara ini, selama 5 bulan kedepan diharapkan para prodi yang hadir berkomitmen untuk dapat mengumpulkan feedback langsung dari para industri yang diundang dan telah menjadi rekanan mereka, untuk nantinya hasil feedback tersebut divalidasi pada Desember mendatang. |
||
|
||
Dari sisi UPH Kusno Prasetya, Ph.D ? Kaprodi SI UPH melihat bahwa menjadi tuan rumah dalam forum ini merupakan kebanggaan dan kesempatan UPH untuk menjalin kerja sama dan membangun suatu sinergi.
?Prodi SI tidak bisa berdiri sendiri, kita butuh jaringan baik dari pemerintah, industri, dan juga asosiasi seperti ini. Asosiasi seperti ini dapat membantu kita untuk meningkatkan jaringan dan juga pemberian update atau informasi terbaru. Terutama terkait feedback dari industri seperti yang sudah dijelaskan, akan sangat membantu kita dalam menjaga ?kekinian? suatu kurikulum terkait fenomena yang ada,? ungkap Kusno
Kusno menyatakan bahwa UPH mendukung upaya ini dengan harapan dapat kualitas lulusan dan kesiapan untuk bersaing dengan para lulusan lainnya, di dunia industri. Hal ini sejalan dengan visi UPH yang selalu ingin berdampak dan holistis. (mt) |
||
![]() Suasana Diskusi yang diikuti oleh 95 Prodi dengan 140 peserta dari seluruh Indonesia
|
||