15/04/2025 Student Life
Slogan ‘Setetes darah, sejuta harapan’ bukan sekadar kata-kata, melainkan sebuah aksi nyata yang diwujudkan oleh Universitas Pelita Harapan (UPH). Pada Senin, 14 April 2025, UPH kembali menggelar kegiatan donor darah dalam acara bertajuk ‘ELEFAITH 2025 #ZeroThalassemia: Blood Donation to Support Thalassemia Fighter’ di Pelita Hall, Gedung B, UPH Kampus Lippo Village, Karawaci, Tangerang. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang, acara ini menjadi bukti kepedulian civitas academica UPH dan masyarakat luas untuk mendukung pejuang talasemia di Indonesia melalui sumbangan darah yang penuh makna.
Talasemia adalah adalah penyakit kelainan darah bersifat genetik yang menyebabkan sel darah merah dalam tubuh lebih cepat rusak dari seharusnya. Tergolong penyakit langka, talasemia dapat berdampak besar bagi kehidupan penderitanya. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti gangguan pertumbuhan, masalah pada hati dan jantung, bahkan meningkatkan risiko kematian.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pada tahun 2023 tercatat sekitar 11 ribu pasien talasemia di Indonesia. Setiap tahunnya, diperkirakan 2.500 bayi lahir dengan talasemia mayor – bentuk talasemia paling berat yang mengharuskan penderitanya melakukan transfusi darah seumur hidup. Kondisi ini menunjukkan bahwa talasemia tidak dapat diabaikan, melainkan masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian serius.
Melalui acara Donor Darah yang berlangsung selama enam jam, terkumpul 197 kantong darah dengan total partisipan sebanyak 247 orang.
Salah satu peserta, Stefanie Hans, mahasiswi Program Studi (Prodi) Hukum UPH angkatan 2022, memuji penyelenggaraan acara yang dinilai praktis dan ramah peserta. Ia juga mengungkapkan motivasinya mengikuti kegiatan ini. “Saya suka membantu orang lain dengan cara apa pun yang saya bisa. Menurut saya, donor darah adalah salah satu cara paling sederhana untuk membantu orang-orang di sekitar kita,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan oleh Waynehard Brayne, mahasiswa Prodi Hukum UPH angkatan 2022 yang juga ikut berpartisipasi. Baginya, donor darah adalah wujud nyata dari kepedulian terhadap sesama. Brayne pun mengapresiasi inisiatif UPH yang melibatkan generasi muda, karena bisa menumbuhkan kesadaran sosial sejak dini.
“Donor darah ini bentuk dari perilaku kita sebagai manusia untuk saling berbagi dan membantu yang membutuhkan. Seru banget bisa berbagi dan membantu. Saya sangat senang bisa ikut kegiatan ini,” ucapnya.
Tak hanya dari kalangan mahasiswa, antusiasme juga datang dari staf UPH. Winda Herna Sari Sitorus, staf Direktorat Human Resource Development (HRD) UPH yang sudah dua kali mengikuti donor darah di kampus UPH, merasa kegiatan ini sangat membantu, khususnya bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu karena kesibukan dengan rutinitas kerja.
“Ini wadah yang bagus, karena tidak semua orang punya waktu untuk langsung ke PMI. Dengan adanya acara donor darah di kampus, jadi lebih mudah untuk berkontribusi,” kata Winda.
Melalui ELEFAITH 2025, UPH kembali membuktikan bahwa kampus bukan hanya tempat untuk menimba ilmu, tetapi juga tempat untuk menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa setiap tetes darah yang kita berikan bisa menjadi harapan bagi mereka yang sedang berjuang untuk hidup. Dengan kegiatan donor darah seperti ini, diharapkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, akan pentingnya donor darah semakin meningkat.
UPH senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan unggul, guna mencetak lulusan yang takut akan Tuhan, profesional, dan berdampak positif bagi masyarakat.