NEWS & PUBLICATION

Malam Apresiasi Sastra 2025: Wadah Ekspresi Mahasiswa UPH Lewat Seni dan Sastra 

10/05/2025 Uncategorized

Malam Apresiasi Sastra 2025: Wadah Ekspresi Mahasiswa UPH Lewat Seni dan Sastra 

Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Pelita Harapan (UPH) sukses menyelenggarakan Malam Apresiasi Sastra (MAS) 2025 dengan pementasan utama drama musikal bertajuk NALA—Antara Cita, Citra, dan Cinta. Acara ini menjadi wadah ekspresi seni yang tidak hanya menyentuh secara emosional, tetapi juga mengangkat nilai-nilai mendalam tentang perjuangan, identitas, dan kasih dalam dunia pendidikan. Drama musikal NALA berlangsung di Grand Chapel UPH, pada 8 Mei 2025. 

Dalam pementasan ini, tokoh utama Nala digambarkan sebagai seorang pengajar yang mulai merasakan kejenuhan terhadap rutinitas profesinya. Namun, melalui serangkaian pengalaman bersama murid-muridnya, ia menemukan harapan dan semangat baru. Cerita ini membawa penonton menyelami dinamika batin seorang pendidik yang bergulat dengan panggilan hidupnya. 

Drs. Pitaya Rahmadi, M.Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia menyatakan bahwa NALA tidak hanya merupakan karya seni panggung semata, tetapi juga sarana pembelajaran holistik bagi para mahasiswa. MAS 2025 dirancang sebagai momen yang menyatukan ekspresi sastra, budaya, dan spiritualitas melalui proses yang melibatkan seluruh elemen civitas academica. 

“Drama ini memperjuangkan cita, citra, dan cinta yang menjadi fondasi dalam dunia pendidikan. MAS bukan hanya tentang unjuk kreativitas, tetapi juga menjadi wadah syukur atas talenta yang dianugerahkan Tuhan. Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar tampil, tapi juga belajar mengorganisasi dan berproses secara utuh,” ujarnya. 

Lebih dari 180 mahasiswa dari angkatan 2021 hingga 2024 terlibat sebagai panitia dan penampil dalam rangkaian acara ini. Mereka bekerja sama dalam berbagai lini, mulai dari produksi hingga artistik, menjadikan MAS 2025 sebagai hasil kolaborasi lintas angkatan yang penuh semangat. Selain pementasan drama musikal sebagai pertunjukan utama, acara ini juga dimeriahkan oleh beragam penampilan seni lainnya, seperti tari tradisional, tari modern, musikalisasi puisi, paduan suara, serta penampilan band dari para dosen. Sekitar 750 penonton hadir memadati Grand Chapel UPH untuk menyaksikan perpaduan karya sastra dan pertunjukan seni yang sarat makna. 

Seluruh rangkaian ini merupakan hasil dari persiapan panjang yang dimulai sejak sembilan bulan sebelumnya. Tiga bulan terakhir menjadi masa latihan intensif yang menuntut koordinasi ketat antartim. Tantangan seperti pengaturan jadwal latihan, peminjaman ruang, hingga penyelarasan antarsegmen pertunjukan menjadi bagian dari proses yang harus dilalui. Namun, berkat kerja sama yang solid dan komitmen para mahasiswa, setiap detail berhasil diwujudkan dengan apik, menjadikan MAS 2025 tidak hanya meriah secara tampilan, tetapi juga matang secara proses. 

Joanne Hyatt May Rompis, mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2023 yang menjadi pemeran utama sebagai ‘Nala’ dalam drama musikal ini menghadapi berbagai tantangan mulai dari tekanan peran hingga membangun koneksi emosional dengan karakter yang ia perankan. Dukungan dari sesama penampil dan panitia menjadi kekuatan yang menopangnya dalam proses tersebut. 

“Setiap pementasan selalu memberikan pengalaman baru. Tentunya yang membuat saya kuat adalah dukungan dari tim yang luar biasa. Kiranya setiap orang yang menonton bisa menangkap makna cita, citra, dan cinta yang ditunjukkan di pentas ini. Bahwa, menjadi guru bukanlah hal yang mudah, tetapi kita bisa melewatinya jika bersandar pada Tuhan dan dikelilingi oleh orang-orang yang mendukung. Jangan menyerah dalam cita yang ingin digapai,” ungkapnya. 

Dalam sambutannya, Oh Yen Nie, M.Ed., Ph.D (Cand.), Dekan FIP UPH, turut memberikan apresiasi. Ia menyampaikan rasa bangganya atas kerja keras seluruh tim yang terlibat. “Saya sangat mengapresiasi dedikasi para mahasiswa, dosen, dan staf yang telah mencurahkan waktu dan talenta mereka untuk menghadirkan pertunjukan yang bukan hanya indah, tetapi juga penuh makna. Acara seperti ini memperlihatkan bahwa seni dan pendidikan adalah dua hal yang saling memperkaya,” ungkapnya. 

Melalui acara MAS 2025, UPH terus menghadirkan ruang-ruang pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu dan seni. Tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten secara akademik, UPH juga berkomitmen membentuk pribadi yang takut akan Tuhan, unggul dalam panggilan profesinya, dan mampu membawa dampak positif bagi masyarakat dan dunia pendidikan di masa depan.