NEWS & PUBLICATION

Hadirkan Inovasi Literasi dan Digitalisasi bagi Masyarakat, Mahasiswa UPH Raih Hibah PPK Ormawa 2025 

13/10/2025 Achievements, Student Life

Hadirkan Inovasi Literasi dan Digitalisasi bagi Masyarakat, Mahasiswa UPH Raih Hibah PPK Ormawa 2025 

Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali membuktikan komitmennya dalam melahirkan mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat. Dua tim mahasiswa UPH berhasil meraih hibah Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2025 dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendiktisaintek RI), dengan total dana mencapai Rp48,2 juta. Melalui program ini, mahasiswa UPH menjalankan inisiatif pemberdayaan masyarakat yang menggabungkan penguatan literasi, kesehatan, dan transformasi digital—dua isu krusial yang menjadi fondasi kemajuan masyarakat di era modern. 

PPK Ormawa adalah program nasional yang mendorong mahasiswa untuk mengimplementasikan pengetahuan dan kepemimpinan mereka secara langsung dalam menjawab kebutuhan komunitas. Setelah melalui proses seleksi ketat dari Mei hingga Juni 2025, dua tim UPH dinyatakan lolos dan menerima hibah pada 3 Juli 2025. Dua tim tersebut adalah PELITA (Penggerak Literasi Tigaraksa) yang digagas oleh Service Learning Community (SLC) UPH, serta Optimalisasi Digital UMKM Kelapa Dua yang dijalankan oleh Fakultas Teknologi Informasi (FIT) UPH. Keduanya menjadi wujud nyata semangat mahasiswa UPH sebagai agen perubahan yang menghadirkan solusi berkelanjutan dan relevan bagi masyarakat lokal. 

PELITA: Menerangi Tigaraksa Lewat Tiga Pojok Literasi 

Berawal dari temuan rendahnya minat baca dan kesadaran kesehatan di Kelurahan Tigaraksa, tim PPK Ormawa SLC UPH menggagas program PELITA (Penggerak Literasi Tigaraksa). Inisiatif ini menghadirkan tiga program utama yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat, yakni Pojok Otak-Otak, Pojok Jiwa-Jiwa, dan Pojok Cuan-Cuan.  

Program ini digerakkan oleh mahasiswa lintas fakultas yang berkolaborasi dalam perancangan dan pelaksanaan kegiatan. Mereka adalah mahasiswa angkatan 2022-2023, di antaranya Nikita Novena Natsir dan Carissa Audrey Surijanto (Fakultas Psikologi); Vanessa Monalie Hartono, Keilla Thalita Alea, Kayla Callysta Aurelie, Gertrudis Clementine Wijaya, dan Zahra Caelia Antania (Fakultas Ekonomi dan Bisnis); Widi Prasetiwi (Fakultas Ilmu Kesehatan); Jeslyn Katrina Natanael (Fakultas Desain); Roslinda Tamo Ina dan Alisha Catherine Pramono (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik); Smitchel Elsen (Fakultas Sains dan Teknologi); Aireen Michelle Sitohang dan Firman Ebenejer Zebua (Fakultas Ilmu Pendidikan); serta Efi Fania Putri (Fakultas Keperawatan). Program PELITA berada di bawah bimbingan dosen pendamping Wiputra Cendana, B.Sc., M.Pd. 

“Literasi adalah titik awal untuk membangun masyarakat yang lebih sadar, tangguh, dan mandiri. Melalui program ini, kami ingin menciptakan ruang belajar yang dekat dengan keseharian masyarakat, agar setiap individu—anak-anak, ibu rumah tangga, hingga pelaku usaha—dapat merasakan manfaat nyata dari pengetahuan yang diterapkan secara sederhana dan berkelanjutan. Lewat PELITA, kami ingin menunjukkan bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca atau menulis, tapi jalan menuju perubahan hidup,” ujar Nikita, selaku ketua tim. 

Setiap pojok memiliki fokus dan sasaran yang berbeda. Pojok Otak-Otak menumbuhkan minat baca dan literasi budaya anak-anak SDN 05 Tigaraksa melalui kegiatan kreatif seperti menulis cerita, menari tradisional, dan membuat kerajinan anyaman. Pojok Jiwa-Jiwa berfokus pada literasi kesehatan bagi ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), mencakup edukasi pencegahan stunting, gizi keluarga, hingga praktik Psychological First Aid (PFA). Sementara itu, Pojok Cuan-Cuan mengajarkan literasi bisnis digital dan inovasi produk berbasis ikan lele bagi peternak lokal di Gucang Farm

Optimalisasi Digital UMKM Kelapa Dua: Inovasi Informatika untuk Ekonomi Lokal 

Sementara itu, tim PPK Ormawa dari Fakultas Teknologi Informasi (FIT) UPH berfokus pada pemberdayaan ekonomi lokal melalui program Optimalisasi Digital UMKM Kelapa Dua. Program ini muncul dari temuan bahwa hanya 15% pelaku UMKM di wilayah tersebut yang memanfaatkan platform digital sebagai wadah untuk memasarkan produknya. Sebagian besar masih bergantung pada metode konvensional, seperti penjualan langsung atau promosi lewat pesan pribadi, karena keterbatasan literasi digital dan kekhawatiran terhadap risiko penipuan daring. 

“Teknologi seharusnya tidak membuat orang kecil tertinggal, tetapi justru membantu mereka berkembang. Banyak pelaku UMKM punya produk bagus dan semangat besar, tapi belum tahu cara memanfaatkan teknologi. Kami ingin menjembatani kesenjangan itu,” jelas Ratu, ketua tim. 

Melihat kondisi tersebut, tim PPK Ormawa FIT UPH menghadirkan solusi berbasis dua pendekatan utama, yaitu pembuatan katalog digital berbasis website dan strategic coaching yang terdiri dari enam sesi pelatihan. Melalui pendekatan mentor–mentee, mahasiswa mendampingi pelaku UMKM dalam kegiatan fotografi produk, pemasaran digital, serta penerapan keamanan siber. Hasilnya, banyak pelaku usaha kini berani mempromosikan produknya secara daring, menggunakan Canva untuk desain konten, dan bahkan mencoba ChatGPT untuk menulis caption promosi. Beberapa UMKM juga merasakan manfaatnya dan melaporkan adanya peningkatan jumlah pesanan setelah katalog digital mereka dibagikan secara luas. 

“Informatika bukan hanya tentang menulis kode atau membangun sistem, tapi tentang bagaimana teknologi bisa menolong manusia, memberdayakan komunitas, dan menghadirkan perubahan. Ketika teknologi digunakan dengan empati, hasilnya bukan hanya sistem yang berfungsi, tetapi solusi yang hidup,” ujar Feliks Victor Parningotan Samosir, S.Pd., M.Kom., dosen pembimbing. 

Untuk memastikan keberlanjutan program, tim berencana mengembangkan katalog digital tersebut menjadi platform terpadu dengan fitur payment gateway dan chatbot AI, agar dapat menjadi model pemberdayaan UMKM yang berkelanjutan di wilayah lain. Feliks menambahkan, pengalaman tersebut mampu menjadi pelajaran berharga bagi mahasiswa dalam menghubungkan teori dengan realitas sosial.  

Program ini dimotori oleh Himpunan Mahasiswa Informatika UPH dengan menggandeng beberapa mahasiswa lintas jurusan, angkatan 2022-2024. Mereka adalah Ratu Rinjanhei Macinnes, Chelsea Willis, Christian Jonathan Hiroshi Oroh, Elizabeth Florence Wijaya, Hana Nisrina, Jason Nathan Winarko, Jonathan Albertus Widjaja, Jovan Christian, Kennedy Suganto, Mikael Silvano, dan Raphael Yoshua Echad (Fakultas Teknologi Informasi); serta Alessa Candra (Fakultas Ekonomi dan Bisnis). 

Kedua tim PPK Ormawa UPH ini membuktikan bahwa semangat inovasi dan kepedulian dapat berjalan seirama untuk menghadirkan solusi yang relevan dan berdampak nyata bagi masyarakat. Capaian ini menegaskan komitmen UPH dalam mempersiapkan lulusan yang takut akan Tuhan, unggul dalam kompetensi, serta berdampak positif bagi bangsa dan dunia.