30/04/2025 Achievements, Faculty of Design
Mahasiswa Program Studi Arsitektur UPH kembali meraih prestasi dengan memenangkan Juara Pertama dalam kompetisi desain arsitektur Saint Gobain Architecture Student Contest Indonesia 2025. Tim mahasiswa-mahasiswi Program Studi (Prodi) Arsitektur angkatan 2021 yang beranggotakan Kenenza Woosnam, Bianda Wantah, dan Edmund Serrano Budiarta mewakili Indonesia di babak internasional di Lyon, Prancis, pada Juni 2025. Kemenangan ini menjadi yang ketiga kalinya bagi UPH setelah sebelumnya meraih juara di tahun 2022 dan 2023.
Kompetisi tahun ini menantang peserta untuk merancang pengembangan dua area di wilayah Nord-Isère, Prancis, yang mencakup pembangunan fasilitas baru seperti asrama, kantor, dan ruang publik, serta revitalisasi bangunan yang sudah ada. Selain itu, peserta juga diuji untuk mengintegrasikan prinsip keberlanjutan, khususnya dalam penggunaan material ramah lingkungan dari Saint-Gobain.
Untuk menjawab tantangan desain di dua lokasi berbeda, tim UPH dengan bimbingan dosen Jacky Thiodore, S.Ars., M.Arch. GP.IAI., menghadirkan konsep berjudul ‘Timeless Interplay: Merging Old and New through Mass and Void’. Konsep utama proyek ini adalah menciptakan keterhubungan cerita dan pengalaman ruang antara Villefontaine dan Chimilin dengan mengeksplorasi hubungan antara yang lama dan baru, serta tradisional dan modern. Terinspirasi oleh buku Invisible Cities karya Italo Calvino, desain ini memaknai Chimilin sebagai simbol masa lalu yang kaya sejarah, sementara Villefontaine merepresentasikan masa depan yang terbuka untuk ide-ide baru. Melalui pemilihan material, susunan ruang, dan bentuk bangunan yang harmonis, tim berusaha menciptakan kesinambungan emosional dan visual antara keduanya. Hasil akhirnya bukan hanya bangunan fisik, tetapi ruang hidup yang mampu berkembang dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
“Kami ingin menciptakan desain yang membangun keterhubungan emosional dan naratif. Kekuatan utama proyek ini terletak pada kesederhanaannya, yang mengangkat hubungan antara yang lama dan yang baru, diwujudkan melalui permainan massa dan kekosongan. Visual yang sederhana namun kuat, serta konsistensi dari konsep hingga presentasi, menjadikan karya kami menonjol. Kami sangat bersyukur bisa meraih Juara Pertama pada tahap nasional. Prestasi ini merupakan hasil dari proses panjang dan kerja keras tim, yang menjadi motivasi kami untuk terus berkembang,” ujar Kenenza.
Proyek yang dikerjakan selama lebih dari empat bulan ini dimulai dengan riset mendalam mengenai konteks budaya dan geografis lokasi di Prancis. Setelahnya dilanjutkan dengan pengembangan konsep, iterasi desain yang panjang, serta penyusunan materi presentasi, seperti gambar kerja, diagram, dan visualisasi akhir.
Selain itu, tim merasa bahwa pengalaman belajar di UPH menjadi bekal penting dalam menghadapi kompetisi. Kurikulum yang menyeluruh, mulai dari teori hingga praktik, serta dukungan dari lingkungan kampus yang suportif, menjadi faktor yang sangat membantu.
“Selama kuliah di UPH, kami telah dibekali dengan ilmu yang holistik. Pendekatan pembelajaran yang menyeluruh ini membuat kami merasa lebih siap dan percaya diri untuk mengikuti kompetisi di luar perkuliahan. Selain itu, kami juga sangat bersyukur memiliki lingkungan akademik yang suportif, baik dari teman-teman maupun para dosen. Suasana belajar yang mendorong untuk terus berkembang sangat berarti bagi kami,” ujar Edmund.
Bag tim mahasiswa Arsitektur UPH, kemenangan ini tidak terlepas dari peran Jacky Thiodore sebagai dosen pembimbing. Menurut Bianda, sebagai dosen Jacky selalu menjaga kekompakan tim agar tetap fokus dalam menggarap proyek desain tersebut.
Lebih lanjut, Jacky menilai bahwa berdasarkan indikator penilaian, tim Arsitektur UPH mampu meraih Juara Pertama karena memiliki perancangan yang kuat dan ide yang dapat dikembangkan, bahkan direalisasikan. Jacky berharap dengan persiapan yang lebih matang, tim Arsitektur UPH dapat meraih juara di babak internasional pada Juni mendatang.
Melalui kompetisi Saint-Gobain Architecture Student Contest, UPH berkomitmen untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menggali kreativitas, mengasah kompetensi, dan menghasilkan ide desain yang berdampak positif bagi masyarakat. Program Studi Arsitektur UPH terus berupaya memastikan mahasiswa mengalami transformasi dan mengembangkan kualitas unggul, baik melalui kegiatan akademik maupun non-akademik.
Dengan pencapaian ini, UPH kembali menegaskan posisinya sebagai institusi yang konsisten dalam mencetak calon profesional arsitek yang takut akan Tuhan, unggul, dan siap memberi dampak di tingkat nasional maupun internasional.