NEWS & PUBLICATION

FIT UPH Gelar I-DEA 2025, Dorong Inovasi Teknologi Melalui Sinergi Generasi Muda dan Profesional 

09/06/2025 Uncategorized

FIT UPH Gelar I-DEA 2025, Dorong Inovasi Teknologi Melalui Sinergi Generasi Muda dan Profesional 

Fakultas Teknologi Informasi (FIT) Universitas Pelita Harapan (UPH) melalui Program Studi Informatika menggelar Informatics Day of Engagement & Activities (I-DEA) 2025 pada 7 dan 9 Juni 2025 di Kampus UPH Lippo Village. Dengan tagline ‘Engage, Connect, Elevate’,  I-DEA menghadirkan rangkaian kegiatan interaktif yang bertujuan untuk mendorong pengembangan mahasiswa secara akademik, sosial, dan profesional. Melalui kegiatan ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk memperluas wawasan tentang dinamika industri teknologi, serta bagaimana ilmu di bidang Informatika dapat diterapkan secara luas di berbagai sektor pekerjaan masa kini dan masa depan. 

Dalam sambutannya, Feliks Victor Parningotan Samosir, S.Pd., M.Kom., selaku Ketua Program Studi Informatika menyampaikan apresiasinya atas antusiasme mahasiswa dalam mengikuti I-DEA 2025. 

“Kami percaya bahwa interaksi antara mahasiswa dan alumni akan membuka perspektif baru tentang bagaimana ilmu yang dipelajari di bangku kuliah diterapkan secara nyata di dunia kerja. Harapannya, I-DEA dapat menjadi jembatan yang menginspirasi, memperkuat jejaring, dan menumbuhkan semangat untuk terus belajar dan beradaptasi dalam menghadapi perkembangan teknologi yang sangat cepat,” ungkapnya. 

Talkshow “Lintas Teknologi”: Menyatukan Blockchain, AI, dan Rekayasa Perangkat Lunak 

Salah satu sorotan utama dari I-DEA 2025 adalah Talkshow bertema “Lintas Teknologi: Ketika Dunia Blockchain, AI, dan Software Engineering Bertemu”. Tema ini menekankan pentingnya keterhubungan dan kolaborasi antar bidang teknologi yang berbeda, terutama dalam era di mana teknologi tidak bisa lagi dikembangkan secara terpisah-pisah. Integrasi antara blockchain, kecerdasan buatan (AI), dan rekayasa perangkat lunak kini menjadi fondasi penting yang akan membentuk arah masa depan industri, pekerjaan, hingga kehidupan sosial secara menyeluruh. 

Diskusi dimulai dengan pemaparan dari Ilham Karyanto, Senior Software Engineer di CFX sekaligus Software Development Engineer di Pintu, menjelaskan bagaimana blockchain mengubah paradigma penyimpanan dan verifikasi data.  

Blockchain mengubah cara kita berpikir tentang data. Dari sesuatu yang tersimpan secara tersentral ke sesuatu yang terbuka, diverifikasi bersama, dan sulit dimanipulasi. Ini punya potensi besar, termasuk dalam industri keuangan dan supply chain,” jelasnya. 

Ilham juga menyoroti pentingnya pemahaman yang kuat terhadap dasar-dasar pemrograman dan kemampuan beradaptasi terhadap teknologi baru. Ia menambahkan bahwa AI, bila dimanfaatkan secara tepat, dapat menjadi alat bantu yang sangat berguna dalam mempercepat proses belajar dan pengembangan. 

Selanjutnya, Edwin Simjaya, yang menjabat sebagai Head of Artificial Intelligence and Software Center serta Head of Digital Research and Development di sebuah perusahaan healthcare, membagikan pandangannya mengenai peran AI dalam dunia medis. Ia memaparkan bahwa AI kini memainkan peran penting dalam memecahkan permasalahan kompleks dan mendorong inovasi, khususnya dalam hal penemuan obat dan pemodelan digital pasien. 

“Di bidang healthcare, AI bisa membantu mengidentifikasi potensi penyakit sejak dini, merancang pengobatan yang lebih personal, hingga mempercepat proses riset obat. Ini bukan lagi soal efisiensi, tapi soal menyelamatkan nyawa,” paparnya. 

Sebagai penutup, Michael Antoni, Software Engineer di sebuah perusahaan e-commerce sekaligus alumni Informatika UPH angkatan 2018, membagikan pengalamannya tentang penerapan AI dalam rekayasa perangkat lunak.  

“AI menurut saya sudah menjadi alat bantu yang memudahkan proses coding, debugging, hingga eksplorasi solusi teknis. Bukan untuk menggantikan engineer, tapi bantu kerjaan biar kita bisa fokus ke hal yang lebih strategis,” ujarnya. 

Talkshow ini memberikan wawasan nyata tentang kolaborasi teknologi seperti blockchain, AI, dan software engineering, yang membuka peluang inovasi lintas sektor sekaligus membentuk kesiapan generasi muda menghadapi masa depan industri teknologi. 

Rangkaian I-DEA 2025 menegaskan pentingnya sinergi antara pengetahuan, keterampilan teknologi, dan karakter dalam mempersiapkan mahasiswa Informatika yang adaptif dan solutif. UPH terus berkomitmen menghadirkan pendidikan unggul dan holistis untuk mencetak lulusan yang takut akan Tuhan, profesional, dan berdampak positif bagi masyarakat serta industri.