NEWS & PUBLICATION

Brigjen TNI Zulhadrie Ajak Mahasiswa Baru UPH Hidupi Nilai Kepemimpinan Sejati di KEYSTONE 2025 

27/08/2025 Student Life

Brigjen TNI Zulhadrie Ajak Mahasiswa Baru UPH Hidupi Nilai Kepemimpinan Sejati di KEYSTONE 2025 

Menjadi pemimpin bukan hanya soal memberi arahan, melainkan tentang kemampuan menguasai diri sendiri—dengan disiplin, integritas, dan kesadaran penuh. Inilah nilai inti KEYSTONE 2025, program kepemimpinan dasar yang menjadi gerbang awal bagi mahasiswa baru Universitas Pelita Harapan (UPH) untuk memulai perjalanan menuju kepemimpinan yang tangguh dan berdampak. 

Digelar pada 22–23 Agustus 2025, KEYSTONE menjadi gerbang awal perjalanan mahasiswa dalam Leadership Journey UPH yang mencakup empat tahap: Lead Self, Lead Others, Lead Team, dan Lead Organizations. 

Dalam sambutannya, Rektor UPH, Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M. Eng.Sc., menyampaikan harapan besarnya, “UPH mensyukuri kesempatan menjadi bagian dari perjalanan bangsa Indonesia. Harapan kami, ketika nanti Anda menjadi alumni, Anda benar-benar mengabdikan diri untuk bangsa melalui profesi, karya, dan panggilan hidup. Untuk itu kita bersyukur acara ini dihadiri narasumber-narasumber yang inspiratif, untuk membekali perjalanan Anda sebagai calon pemimpin,” pesan Rektor UPH. 

Pada tahap Lead Self ini, mahasiswa diajak mengenali potensi diri, mengatur waktu, dan membangun karakter sebagai fondasi utama sebelum melangkah ke tahap kepemimpinan berikutnya. 

Pesan Kepemimpinan Inspiratif dari Brigjen TNI Zulhadrie S. Mara, M.Han. 

Kegiatan KEYSTONE 2025 dibuka dengan pembekalan inspiratif dari narasumber utama, Brigjen TNI Zulhadrie S. Mara, M.Han., Komandan Korem 052/Wijayakrama. Ia menekankan bahwa kepemimpinan sejati bukan sekadar soal memberi arahan, tetapi tentang menginspirasi orang lain untuk bekerja sepenuh hati

“Seorang pemimpin sejati dibangun atas karakter yang kuat—kejujuran, keberanian, kebijaksanaan, dan kerendahan hati. Kepemimpinan berawal dari kemampuan memimpin diri sendiri dengan disiplin, kejujuran, dan tanggung jawab,” tegasnya. 

Lebih dari itu, ia mengajak para mahasiswa untuk melihat keberhasilan bukan hanya dari pencapaian materi, tetapi dari kesadaran untuk menghargai setiap nikmat yang telah dimiliki. Ia mengingatkan pentingnya bersyukur sebagai fondasi kepemimpinan. 

“Jangan mengkhawatirkan nikmat yang belum kita miliki, tapi khawatirkanlah nikmat yang belum kita syukuri. Bersyukur bukan rezekimu yang sedikit, tapi syukurmu yang kurang. Ingat, membangun mentalitas positif adalah langkah pertama sebelum memimpin orang lain,” tegas Brigjen Zulhadrie. 

B Selain itu, Brigjen Zulhadrie memperkenalkan konsep Servant Leadership—pemimpin sebagai pelayan yang menjaga kesejahteraan tim—serta Follow Me Leadership, kepemimpinan dengan teladan nyata. Ia menutup dengan dorongan penuh motivasi. 

“Pada dasarnya semua orang mempunyai sifat dan bakat kepemimpinan sejak dilahirkan. Kalian adalah mahasiswa dengan status pendidikan tertinggi. Ini baru permulaan. Jadilah mahasiswa yang berani keluar dari zona nyaman untuk meraih sukses,” ungkapnya. 

Melalui pesan ini, para peserta diajak memahami bahwa pelatihan kepemimpinan bukan sekadar agenda seremonial, melainkan proses pembentukan karakter yang menuntut komitmen jangka panjang. Nilai-nilai seperti komunikasi yang efektif, keberanian mengambil keputusan, sikap strategis, dan kerendahan hati menjadi bekal penting bagi mahasiswa, baik dalam organisasi kemahasiswaan maupun peran mereka di masyarakat nantinya. 

Menyiapkan Pemimpin yang Berdampak 

Setelah sesi pembekalan kepemimpinan, KEYSTONE 2025 berlanjut dengan rangkaian materi yang dirancang untuk membantu mahasiswa mengenali potensi diri, mengelola emosi, membentuk kebiasaan positif, hingga meneguhkan panggilan kepemimpinan yang berakar pada nilai iman dan karakter. Materi pertama bertajuk “Who Am I Becoming” dibawakan oleh Dr. Andry M. Panjaitan, S.T., M.T., CPHCM., selaku Associate Vice President of Student Development, Alumni, and Corporate Relations yang mengajak mahasiswa merefleksikan identitas diri, arah perjalanan hidup, serta peran yang akan mereka ambil dalam membangun masa depan. 

Dilanjutkan dengan talk show “Fail Forward Moments” bersama Kenneth Girvan dan Nehemia Yulius Wijaya, “Managing Emotions Well” oleh Kezia Toto, “Habits for Success” bersama Brenda Tanoto dan Jessica Marvelyn Lee, serta “The Leader God is Forming in You” yang dibawakan oleh Reza Aryabima. 

Melalui KEYSTONE 2025, UPH kembali menegaskan dedikasinya untuk menyiapkan calon pemimpin yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter, berintegritas, dan berlandaskan iman. Kepemimpinan yang dibangun bukan sekadar keterampilan memimpin orang lain, melainkan keberanian untuk terus mengevaluasi diri, kerendahan hati dalam melayani, dan ketangguhan menghadapi tantangan. 

Melalui prinsip ini, UPH terus menajamkan panggilannya untuk melahirkan generasi pemimpin yang takut akan Tuhan, berintegritas, berprestasi, dan senantiasa menghadirkan perubahan positif bagi bangsa dan masyarakat.