Deru sepatu berdecit dan beradu dengan lantai, bola memantul ritmis, dan sorak-sorai menggema memenuhi tribun. Suasana di lapangan basket Universitas Pelita Harapan (UPH), Kampus Lippo Village, Karawaci, Tangerang, berubah jadi lautan semangat pada 14–17 Agustus 2025. Inilah UPH Festival Basketball Exhibition 2025 — bukan sekadar turnamen, tapi arena pemanasan serius bagi Eagles UPH menuju kompetisi nasional, sekaligus pesta sportivitas di tengah gegap gempita UPH Festival 2025.
Tahun ini, kompetisi hadir dengan wajah baru: lebih kompetitif, lebih seru. Tak lagi hanya satu laga tim putra seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi rangkaian pertandingan intens, termasuk laga persahabatan tim putri — sebuah langkah penting untuk memperkenalkan potensi basket perempuan ke komunitas kampus.
“Turnamen pra-musim ini sangat bermanfaat sebagai persiapan menuju kompetisi nasional. Dan karena bertepatan dengan UPH Festival, kami ingin menambah semarak suasana kampus selama UPH Festival berlangsung,” ujar Dr. Stephen Lester Metcalfe selaku Director of Sports UPH.
Persaingan pun tak main-main. Di sektor putra, Eagles harus menghadapi lawan tangguh dari Universitas Surabaya (UBAYA), Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) Bandung, hingga Universitas Gunadarma — nama-nama besar dengan reputasi basket yang tak bisa dianggap remeh. Sementara di sektor putri, Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Universitas Gunadarma siap memberikan perlawanan sengit. Menurut pria yang akrab disapa Coach Met ini, universitas-universitas ini dipilih karena memiliki program basket yang solid serta rekam jejak kompetitif di tingkat nasional.
Dua Dekade Prestasi UPH Eagles
Tak hanya soal kompetisi, turnamen ini juga menjadi panggung selebrasi bagi konsistensi prestasi Eagles UPH. Sejak 2005, tim basket UPH telah menorehkan jejak prestasi yang impresif, baik di level nasional maupun internasional.
Beberapa pencapaian penting termasuk meraih Juara 1 Liga Mahasiswa (LIMA) Nasional untuk tim putra pada 2015, 2016, 2017, 2018, dan 2021; Juara 1 LIMA Nasional pada 2019 untuk tim putri, serta meraih medali emas di PON XXI Aceh-Sumut 2024 untuk tim basket 5×5 DKI Jakarta yang diperkuat oleh sembilan mahasiswa UPH. Selain itu, tim UPH juga pernah meraih Juara 3 dalam Kejuaraan Basket 3×3 Antar Universitas se-Asia pada Asian University Championship (AUC) 2019 di Taipei. Dua dekade penuh prestasi ini menunjukkan sebuah konsistensi yang jarang dimiliki tim universitas lain di Indonesia.
Dr. Metcalfe atau yang akrab disapa Coach Met menekankan bahwa melalui turnamen ini, civitas academica dapat melihat kualitas yang dimiliki Departemen Sports UPH, sekaligus menyadari kapasitas mereka untuk bersaing dengan tim-tim terbaik di tingkat nasional.
Pengalaman Menuju Berbagai Kompetisi
Perjalanan tim putra Eagles UPH di ajang ini meninggalkan kesan mendalam. Aaron Nathanael, mahasiswa Hukum 2022, mengaku senang bisa membawa tim hingga final dan meraih juara 2. “Namun kami belum puas. Mindset tim kami adalah selalu ingin memberikan usaha dan hasil terbaik,” ujarnya
Bagi Aaron dan rekan-rekan, UPH Festival Basketball Exhibition bukan sekadar pertandingan, melainkan tolok ukur penting sebelum turun di Liga Mahasiswa (LIMA). “Target kami jelas, juara LIMA Nasional tahun ini. Kami ingin semakin solid, kompak, dan menyatu agar bisa mewujudkan itu,” tambahnya penuh optimisme.
Sementara Bobby Geraldo, perwakilan dari tim UBAYA, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian timnya.
“Bersyukur sudah bisa juara dan terima kasih juga untuk UPH yang sudah memberikan perlawanan sangat kuat. Apalagi, UPH juga tidak full team karena ada beberapa pemain yang sedang tampil di Indonesian Basketball League (IBL). Jadi menurut kami, bisa jadi salah satu partisipan di turnamen ini adalah pengalaman sangat berkesan,” ujarnya.
Di kategori putri, Eagles UPH tampil dominan dengan kemenangan telak 58-31 atas Universitas Gunadarma. Permainan solid dan kekompakan tim menjadi kunci kemenangan yang membuat mereka mampu menguasai jalannya pertandingan sejak awal hingga akhir.
Bagi Coach Met, turnamen ini bukan hanya soal hasil akhir. Ia pun mengapresiasi perjuangan anak didiknya. “Meskipun kompetisi bukan mandat Alkitab, berusaha unggul dan bekerja seperti untuk Tuhan adalah panggilan kami. Kami sadar, kami bersaing dengan diri sendiri untuk menjadi lebih baik, dan kami bermain untuk ‘satu penonton saja’, yaitu Yesus Kristus,” tegasnya.
Kemeriahan UPH Festival Basketball Exhibition juga turut dirasakan oleh Nathanael Ezra, mahasiswa baru Prodi Pendidikan Agama Kristen (Prodi PAK) UPH. Sebagai mahasiswa baru, ia mengaku bangga dapat menjadi bagian dari komunitas UPH. Ia pun menyampaikan harapannya untuk tim Eagles UPH.
“Harapan saya, semoga tim Eagles lebih baik dalam bermain di lapangan dan bisa membentuk chemistry yang bagus dan kuat,” ucapnya.
Prestasi demi prestasi yang diraih Eagles UPH bukan sekadar kemenangan di lapangan — tapi cerminan dari identitas kampus itu sendiri. Tim basket ini telah menjadi simbol kekompakan, sportivitas, dan semangat juang yang selaras dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh UPH.
Lewat turnamen ini, UPH menegaskan kembali komitmennya: mendidik lebih dari sekadar atlet — tetapi membentuk pemimpin. Pemimpin yang takut akan Tuhan, berintegritas, sportif, dan mampu membawa pengaruh positif, baik di dalam maupun di luar arena.