20/08/2025 Student Life
Bagi mahasiswa baru UPH, awal perkuliahan bukan hanya tentang mengenal kampus, tetapi juga menemukan wadah pengembangan diri. Itulah tujuan dari kegiatan Campus Life Experience (CLE), yang berlangsung pada 19–20 Agustus 2025 di Pelita Hall UPH Kampus Lippo Village. Kegiatan ini lebih dari sekadar pameran, CLE hadir untuk mendorong interaksi langsung yang memungkinkan mahasiswa baru mengenal potensi diri, menemukan minat, dan memilih ruang pengembangan sesuai bakat mereka.
“CLE hadir sebagai wadah bagi mahasiswa baru untuk mengenal kehidupan kampus secara lebih dekat. Di sini mereka tidak hanya mendapat informasi tentang organisasi, kegiatan, dan layanan mahasiswa, tetapi juga kesempatan untuk menjalin relasi, mengeksplorasi minat, serta mengasah potensi diri agar berkembang secara holistik,” ungkap Dinda Sekar Syallomitha selaku Student Development & Quality Center Staff di Departemen Student Development and Alumni Engagement (SDAE) dan juga Ketua Acara CLE 2025.
Departemen SDAE sebagai pihak yang menaungi berbagai UKM dan unit layanan mahasiswa memastikan kegiatan ini menjadi sarana pertumbuhan yang menyeluruh—akademik, sosial, maupun spiritual.
Peran Organisasi, UKM, dan Layanan Mahasiswa dalam Pengembangan Mahasiswa UPH
Pada kegiatan CLE, mahasiswa baru diperkenalkan dengan tiga pilar utama Pengembangan diri mahasiswa, yakni Organisasi Kemahasiswaan (OK), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Unit Layanan Mahasiswa (ULM). Ketiganya memiliki fungsi berbeda, tetapi saling melengkapi untuk mendukung pembentukan karakter dan potensi mahasiswa, sehingga kapasitas mahasiswa semakin dikembangkan.
Pada pilar pertama – OK hadir menjadi wadah kepemimpinan dan advokasi. Di sini mahasiswa belajar menyuarakan aspirasi, menjalankan fungsi representatif, sekaligus memastikan arah kegiatan kemahasiswaan tetap sejalan dengan visi universitas. Dua lembaga utama yang menjalankan peran ini adalah Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Regita Putri Maharani (DKV 2023), Ketua MPM 2025/2026, menjelaskan, “MPM sebagai lembaga legislatif mahasiswa berfungsi menjadi wadah aspirasi sekaligus pengawas jalannya organisasi kemahasiswaan, termasuk BEM. Melalui sidang-sidang resmi, kami membahas kebijakan internal, mengevaluasi kinerja organisasi, dan mengesahkan kepengurusan baru. Setiap suara mahasiswa berharga, dan keterlibatan kita dapat membawa perubahan nyata di lingkungan kampus,” ungkap Regita.
Sementara itu, di pilar kedua yaitu ULM menjadi garda depan dalam mendampingi mahasiswa baru beradaptasi dengan kehidupan kampus. Melalui Ambassadors of UPH (AoU), mahasiswa dilatih menjadi representasi universitas; lewat Service Learning Community (SLC), mereka terjun ke masyarakat dalam program pengabdian; Spiritual Growth for Students (SGS) mendampingi pertumbuhan iman dan karakter; dan Mentoring UPH menjadi komunitas pertama tempat mahasiswa baru mendapatkan teman, bimbingan, serta dukungan untuk perjalanan perkuliahan.
Andreas (Teknik Sipil 2022), Head of Mentoring 2025/2026, menjelaskan bahwa “Mentoring UPH berperan sebagai first line of defense bagi mahasiswa baru agar dapat mengenal kehidupan kampus, beradaptasi, dan berkembang menjadi pribadi yang kreatif serta berkarakter. Mentoring bukan sekadar program, melainkan perjalanan hidup yang terus berlanjut,” tutur Andreas.
Di sisi lain, UKM sebagai pilar ketiga menjadi rumah bagi mahasiswa yang ingin menyalurkan dan mengasah talenta. Bakat seni suara dan musik, misalnya, bisa dikembangkan di UPH Choir, Lighthouse Singers (LHS), atau ArtBand. Bagi yang menyukai seni pertunjukan, ada Manna Proxia Theatre (MPT), MC Hunt, dan Production Troops. Seni tari dapat ditempuh lewat Nusantara Dance Company (NDC) yang mengangkat kekayaan budaya Indonesia, atau Spirit Dance Company (SDC) yaitu seni tari modern. Sementara itu, bidang kreatif lain dapat ditemukan di Pelita Harapan Photography Club (PHPC), Movie Production Club (MPC), hingga International Cultural Community (ICC).
Fenada Aletheia Tetta (HI 2024), Ketua NDC 2025/2026 berbagi pengalamannya, “NDC tidak hanya melatih gerakan tari, tetapi juga membangun fellowship atau kebersamaan yang erat di antara para anggota. Selain mengasah keterampilan, kami juga belajar memaknai gerakan, mengolah tubuh, serta menumbuhkan karakter melalui semangat saling mendukung,” ujar Fenanda.
CLE Jadi Panduan dan Inspirasi bagi Mahasiswa Baru
Antusiasme mahasiswa baru tampak jelas di Campus Life Exhibition (CLE), ketika booth OK, UKM, dan ULM ramai dikunjungi. Vania Veronica Gunawan, mahasiswa baru Manajemen 2025, menyebut pengalaman ini memberinya kesempatan mengenal dunia organisasi secara langsung dan membantunya memilih organisasi yang ia minati. Vania mengaku dari CLE, ia tertarik bergabung di BEM dan NDC karena dinilai dapat mengasah kepemimpinan sekaligus talenta menari yang dimilikinya sejak kecil.
“CLE sangat membantu karena bisa menjadi panduan mengenal berbagai organisasi, sehingga memberikan gambaran nyata mengenai dinamika kampus sekaligus membuka ruang untuk terlibat lebih aktif,” ujar Vania.
Valerina Luther Wong, mahasiswa baru Psikologi 2025, juga menunjukkan antusiasmenya. Ia mengunjungi berbagai booth mulai dari MPM, BEM, Lighthouse Singers, hingga MC Hunt. “Salah satu hobi saya adalah bernyanyi, dan saya juga ingin mencoba pengalaman baru sebagai pembawa acara. Dengan CLE, kami bisa bertanya langsung kepada pengurus dan melihat ragam UKM secara nyata,” jelasnya.
Sementara itu, Bella Putri Cristianingrum, mahasiswa baru Pendidikan Agama Kristen 2025, mengaku tertarik bergabung dengan UPH Choir karena kecintaannya pada dunia tarik suara dan kebiasaannya melayani di gereja. Baginya, CLE bukan sekadar pameran organisasi, tetapi wadah inspiratif yang membantu mahasiswa baru menemukan ruang pengembangan diri sesuai minat dan bakat.
Melalui berbagai kegiatan yang dapat dipilih oleh mahasiswa, UPH menyediakan ruang untuk bertumbuh secara utuh – kepemimpinan dan karakter yang ditempa dalam organisasi, pendampingan yang menguatkan lewat layanan mahasiswa, serta bakat yang berkembang melalui komunitas minat. Setiap wadah dirancang untuk mendampingi mahasiswa agar siap melayani dan tumbuh menjadi pribadi yang takut akan Tuhan, unggul, dan siap berdampak bagi masyarakat.