01/06/2009 Uncategorized
about-partners
Penampilan tersebut memukau 250 penonton dari berbagai kalangan dan berhasil menggalang dana sejumlah 65 juta rupiah.
Sebanyak 80 mahasiswa UPH tampil membawakan cerita rakyat Legenda Malin Kundang, pada Minggu (24/5) di Gedung Perfilman-Usmar Ismail, Kuningan. Penampilan tersebut memukau 250 penonton dari berbagai kalangan dan berhasil menggalang dana sejumlah 65 juta rupiah. Menurut ketua panitia, pagelaran ini bertujuan untuk menggalang dana mendukung tim tari Saman UPH yang akan mengikuti festival kebudayaan di Polandia.
Acara ini mengangkat tema budaya Sumatera dan diikuti oleh 120 personil yang terdiri dari penari-penari Saman dan Minangkabau, kelompok paduan vocal Lighthouse, pengiring musik untuk tarian Saman dan Minangkabau, serta personil Teater Manna Proxia. Mereka berkolaborasi dalam pertunjukkan berjudul ‘Malin Kundang’, dalam format tarian, nyanyian dan teatrikal.
Pertunjukkan ini dipersiapkan selama tiga bulan. ?Pada awalnya, acara ini kami konsepkan untuk pergelaran tari. Namun dalam perjalanannya, kisah Malin Kundang ini kami olah menjadi sebuah pergelaran sendratari.?, ungkap Johannes Tong, kepala Art Department-UPH. Upaya perubahan itu, ternyata membuahkan hasil yang spektakuler, karena hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri dalam pementasan ini.
Sejak mulai berdirinya Departemen Seni di UPH pada tahun lalu, berbagai kegiatan seni cukup sering diadakan di UPH. UKM Tari Saman salah satu UKM di bawah binaan Departemen Seni, mulai dikenal di tingkat nasional. dan kini akan tampil pada kompetisi internasional pada Festival Kebudayaan di Polandia.
?Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia memiliki budaya yang amat kaya. Karena itu sejak awal berdiri, Departemen Seni UPH fokus pada berbagai kegiatan kebudayaan Indonesia. Saya ingin para pemain dapat memahami bahwa untuk mencapai tujuan yang baik ada proses. Seni mencerminkan penderitaan dan penderitaan dalam mempersiapkan pertunjukan adalah proses. Mudah-mudahan kinerja ini tidak hanya akan membawa pesan moral kepada penonton, tetapi untuk para pemain juga, “kata Tong. (dar)
UPH Media Relations