Himpunan Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Universitas Pelita Harapan (UPH) menyelenggarakan dialog interaktif bertema “Perselisihan Sosial di Eropa dan Indonesia: Sebuah Perbandingan” di UPH pada Rabu, 10 Oktober 2011
![]() |
![]() |
Acara ini merupakan bagian dari Fiesta Hubungan Internasional 2011 yang digelar dari 17-20 Oktober 2011. | (kiri-kanan) Charles Whiteley, Franz Magnus Suseno, dan moderator Athalia Soemarko, mahasiswa Fakultas Hukum UPH. |
Himpunan Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Universitas Pelita Harapan (UPH) menyelenggarakan dialog interaktif bertema “Perselisihan Sosial di Eropa dan Indonesia: Sebuah Perbandingan” di UPH pada Rabu, 10 Oktober 2011. Dialog ini mengundang pembicara Charles Whiteley sebagai delegasi Uni Eropa dan Franz Magnis Suseno sebagai filsuf dan ahli budaya Indonesia.
Dialog membahas tentang penyebab perselisihan sosial yang terjadi di Indonesia dan Eropa. Memulai diskusi, Whiteley menyebutkan beberapa penyebab perselisihan sosial di Eropa. Mereka adalah ketimpangan, penurunan ekonomi, diskriminasi, dan perbedaan budaya. Aspek masing-masing memiliki latar belakang yang berbeda.
“Ada kesenjangan dalam hal pendapatan,” jelas Whiteley tentang salah satu penyebab. Selain itu, sebagai akibat dari penurunan ekonomi, orang-orang melihat mempermasalahkan yang mengarah ke perpecahan sosial.
Untuk mengatasi hal ini, kebijakan kohesi diimplementasikan. Kebijakan ini disebut sebagai Kebijakan Daerah Uni Eropa. Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antar daerah dalam hal penghasilan, kekayaan, dan kesempatan di Eropa.
Hal yang berbeda terjadi di Indonesia. Magnis Suseno menjelaskan, “sangat sulit untuk membandingkan Eropa dan Indonesia karena situasinya benar-benar berbeda.” Dia menyatakan bahwa ada kecenderungan besar untuk terjadinya kerusuhan di Indonesia karena ada kesenjangan sosial. Orang-orang sudah muak dengan pemerintah. “Mudah-mudahan reshuffle akan memecahkan masalah dengan mudah, tetapi kebanyakan orang yang skeptis,” katanya.
“Kami memiliki negara yang organ-organnya tidak melakukan apa yang harus mereka lakukan,” tambahnya. Magnis Suseno menganalisis penyebab perselisihan sosial di Indonesia. Selain itu, parlemen terkorupsi tanpa harapan Orang tidak menaruh harapan apapun pada parlemen.
Tentu saja ada banyak hal yang harus dilakukan dalam rangka menciptakan perdamaian di Indonesia. Mungkin butuh proses yang panjang. Magnis Suseno menyarankan agar proses dapat dimulai dari masyarakat sipil.
Diskusi ini dihadiri oleh sekitar 80 orang merupakan bagian dari Fiesta Hubungan Internasional 2011 yang digelar pada hari Senin-Kamis, 17-20 Oktober, 2011 di UPH. Selain dialog interaktif, acara juga menampilkan pameran pendidikan dan budaya, kompetisi, dan musik. (Dee)
UPH Media Relations |