Untuk keempat kalinya, Himpunan Mahasiswa Teknologi Universitas Pelita Harapan (UPH) mengadakan Food Explore. Kali ini, acara tahunan yang berfokus pada inovasi makanan telah digelar selama tiga hari mulai dari Rabu, 23 November 2011 di UPH
![]() |
![]() |
Salah satu produk inovasi: Kaget (Kalsium Nugget) terbuat dari tempe dan tulang ikan kakap merah. |
Seminar ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa Teknologi Pangan UPH. |
Untuk keempat kalinya, Himpunan Mahasiswa Teknologi Universitas Pelita Harapan (UPH) mengadakan Food Explore. Kali ini, acara tahunan yang berfokus pada inovasi makanan telah digelar selama tiga hari mulai dari Rabu, 23 November 2011 di UPH. Tema tahun ini adalah “Sense the Diversity: Teknologiku, Ragam JAWAku” Tema ini diangkat sebagai bahan utama yang digunakan untuk inovasi makanan berasal dari pulau Jawa.
Seperti biasa, Rumah Inovasi (The House of Innovation) menjadi salah satu daya tarik yang unik. Booth ini menampilkan 18 produk inovasi yang diciptakan oleh mahasiswa UPH. Beberapa produk yangada di booth ini adalah Bolu Kering Biji Nangka (Binang Boring), Ice Cream Pohankatuk, Cendol Talas Nangka (Centang), Claciroot Cracker, dan banyak lagi. Produk-produk ini menggunakan bahan-bahan utama yang unik, seperti limbah talas, biji nangka, tulang ikan kakap merah, yang ternyata mengandung nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan bahan biasa lainnya. Bahkan beberapa menggunakan limbah. Boring Binang, misalnya, menggunakan biji nangka yang biasanya dibuang sebagai bahan utama untuk membuat kue bolu. Ada juga Ice Cream Pohankatuk yang terbuat dari ekstrak katuk dan daun pohpohan. Produk-produk ini dipajang di Rumah Inovasi dan dapat dicoba secara gratis.
Selain itu, panitia juga menggelar berbagai lomba untuk sekolah tinggi dan mahasiswa dan seminar. Seminar diadakan pada hari pertama acara dengan judul “Diversifikasi Pangan Berbasis Umbi. Ironi atau Solusi? “Seminar ini mengundang tiga pembicara; Drs. Suratmono, MP (Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan), Prof Dr Ir. Erliza Noor (Institut Pertanian Bogor), dan Ir. Yusuf Hady, MSM (Wakil Presiden Kerjasama dan Program GAPMMI).
Selain seminar, ada juga sebuah kompetisi inovasi bertema “Pake Umbi, Kenapa Engga?” untuk siswa SMA. Bergabung dengan enam tim dari berbagai sekolah, setiap tim harus membuat booth presentasi dan membuat makanan berbasis umbi.
“Pulau Jawa merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki sumber daya hayati yang kaya. Sumber daya tersebut memiliki potensi untuk bertahan dengan produk kuliner nasional dengan mengembangkan bahan utama lokal menjadi produk yang unik tanpa mengabaikan gizinya, “jelas Aileen Mulja, kepala komite, tentang tema tahun ini. Untuk menonjolkan tema Jawa, dekorasi dan acara dibungkus dengan sentuhan Jawa.
Selain itu, Makanan Jelajahi juga menampilkan 22 stan bazar dan pertunjukan musik. (Dee)
UPH Media Relations |
|
![]() |
![]() |
Grand upacara pembukaan: parade budaya Jawa dan pertunjukan tari. | Salah satu dari tim yang bergabung untuk kompetisi Inovasi menghias booth presentasi mereka. |