Pada Libanev tahun ini, panitia menyelenggarakan workshop dan kompetisi story telling, community service, games, memberikan souvenir kepada pengunjung perpustakaan, staff, maupun mahasiswa/i UPH, dan tak ketinggalan mendekor perpustakaan dengan tema lingkungan.
|
?Untuk tahun ini, kami focus ke story telling. Rabu, 11 April 2012 diadakan workshop tentang story telling, dengan pembicara seorang professional story teller yang sudah berpengalaman, salah satunya di Nickelodeon?, jelas Bapak Dama. Workshop yang terbuka untuk umum ini dihadiri oleh sekitar 80 orang. Peserta workshop berasal dari berbagai profesi yang berkaitan dengan edukasi, seperti mahasiswa/i Teacher College UPH, pustakawan, calon guru, bahkan orang tua.
|
 |
 |
Salah satu pembaca cerita terbaik dalam lomba story telling |
Anak-anak saat mendengarkan cerita |
Lomba story telling, yang dikhususkan bagi mahasiwa/i UPH, diadakan pada hari yang berbeda dengan diikuti oleh 11 orang peserta. Dari 11 orang peserta ini kemudian dipilih 3 peserta terbaik. Ketiga peserta terbaik ini semuanya berasal dari jurusan Teacher College. Mereka kemudian dinilai kembali untuk menentukan pemenangnya pada acara community service. Community service yang diadakan pada Sabtu, 14 April 2012 bertempat di Desa Teluk Naga. Pada acara community service ini, 3 orang peserta terbaik tadi diberikan tantangan untuk bercerita kepada sekitar 50 orang anak-anak. Tema cerita yang ditentukan untuk story telling ini adalah tema-tema yang berkaitan dengan lingkungan. Cerita-cerita yang dikisahkan oleh tiga peserta ini antara lain tentang penebangan pohon, polusi air, dan penggunaan kertas.
|
Selain mengadakan story telling, perpustakaan UPH juga turut menyumbang buku-buku dan mendirikan taman bacaan di desa tersebut. Perpustakaan UPH sendiri juga tak ketinggalan didekor dengan tema lingkungan. ?Perpustakaan dengan didekor seperti ini jadi terasa semakin sejuk, karena banyak warna hijaunya?, kata Yohanna, salah satu pengunjung perpustakaan.
|
?Libanev tahun ini agak sepi pengunjung, mungkin karena di UPH sendiri juga sedang banyak acara, jadi mahasiswa/i lebih tertarik ke acara-acara tersebut dibanding ke perpustakaan?, lanjut Bapak Dama. Meskipun begitu, Bapak Dama tetap berharap di tahun berikutnya, Libanev bisa melakukan promosi lebih gencar lagi. Beliau juga berharap dapat bekerja sama dengan organisasi mahasiswa seperti BEM atau HMJ supaya dapat lebih menarik antusias mahasiswa/i UPH. (rh)
|
|