24/09/2012 Uncategorized
Mahasiswa FK UPH yang berhasil meraih medali emas adalah Corrya Quando Yahya dan Priscilia Pratami Intan, dari angkatan 2009. Keduanya berhasil menyisihkan 27 tim peserta lainnya dalam kategori ini yang berasal dari 27 universitas.
![]() |
||
(belakang, kiri-kanan) Michael Lim, Melvin Junius, Intan Ekalrulita, Corry Q. Yahya, Priscilia Pratami Intan, Clarissa Tertia, Odelia Fantoni Ryan Budiyanto S. (depan, kiri-kanan) Stevanus Jonathan dan Devindra Prapto. | ||
Tim FK UPH berhasil meraih medali emas untuk kategori Urology dan Repro pada Indonesian Medical Olympiad 2012 di Malang. Olimpiade kedokteran terbesar antar universitas ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia dan berlangsung di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, pada tanggal 13-17 Juli 2012.
Mahasiswa FK UPH yang berhasil meraih medali emas adalah Corrya Quando Yahya dan Priscilia Pratami Intan, dari angkatan 2009. Keduanya berhasil menyisihkan 27 tim peserta lainnya dalam kategori ini yang berasal dari 27 universitas. Materi yang diujikan dilakukan dalam 3 tahap yaitu pengerjaan 100 soal pilihan ganda, OSCE dan SOOCA (Student’s Objective Oral Case Analysis).
Meskipun mengikuti kompetisi tingkat nasional ini merupakan pengalaman baru, namun prestasi yang dihasilkan mahasiswa FK UPH luar biasa. Menurut Corry, kemenangan yang diraihnya bersama Priscilia, rekan satu timnya, merupakan hasil kerja keras serta dukungan dosen pembimbing. Hal ini juga diungkapkan Priscilia, ?bagi saya, dukungan dari para dosen pembimbing sebenarnya bukan hanya sekedar persiapan materi pengetahuan dan teknis, namun jauh lebih berharga dari itu adalah dukungan moril. Dimana ketika mereka mau menyempatkan diri meluangkan waktunya, berkali-kali, memberikan dukungan, mempersiapkan latihan dan bahan, memfasilitasi kami mempersiapkan diri dengan begitu sabar dan perhatian, semua ini sangat berharga dan menjadi kekuatan kami.?
Sistem pembelajaran di FK UPH yang menerapkan competency based curriculum menjadikan pembelajaran lebih aplikatif. Didukung dengan fasilitas pembelajaran yang lengkap dan berkualitas menjadi nilai lebih bagi FK UPH. Keunggulan sistem pembelajaran di FK UPH ini juga diakui para mahasiswa, seperti yang dikemukakan Priscilia, ? kurikulum FK UPH tidak kalah baik dari FK lainnya, bahkan FK UPH punya semangat dan keterbukaan terhadap kritik dan saran (open minded) untuk terus berupaya mematangkan kurikulum agar menjadi lebih baik lagi. Pembelajaran yang kami terima di UPH kualitasnya dapat disandingkan dan bersaing dengan FK lainnya.?
|
||
Pada kompetisi ini, Tim FK UPH mengirimkan 10 mahasiswa dalam 5 tim yang untuk berkompetisi dalam 5 cabang. Mereka adalah: Corrya Quando Yahya dan Priscilia Pratami Intan, angkatan 2009 (cabang Urology and Repro), Devindra Prapto dan Clarissa Tertia, angkatan 2009 (cabang usculoskeletal system), Melvin Junius dan Ryan Budiyanto, angkatan 2009 (cabang Neurology), Intan Ekarulita dan Michael, angkatan 2009 (cabang Respiratory and Cardio Block) dan Stevanus dan Odelia Fantoni, angkatan 2011 (cabang Gastrohepatology).
Keberhasilan tim FK UPH tidak terlepas dari dukungan para dosen pembimbing diantaranya dr. Theo Y Lemuel SpPD, dr. Christina Handoko SpOG , dr Viven, dr Cucu, dr Butabutar, dr Allen and dr Darti.
Dr. Anila Paul, Vice Dean for Student Affairs, menyambut gembira prestasi yang diraih tim FK UPH. ?keberhasilan pada ajang bergengsi ini membanggakan sekaligus membuktikan FK UPH mampu bersaing dengan fakultas kedokteran se-Indonesia,? katanya. (rh)
|
UPH Media Relations