NEWS & PUBLICATION

Tim FH UPH Unggul di Tingkat Nasional pada Kompetisi IHL Moot Court 2012

18/12/2012 Uncategorized

Tim FH UPH Unggul di Tingkat Nasional pada Kompetisi IHL Moot Court 2012

Tim Moot Court FH UPH kembali tampil sebagai pemenang pada Kompetisi International Humanitarian Law Moot Court 2012 tingkat nasional

moot-court-team
Tim UPH IHL (kiri-kanan) Anastasya Paramita, Rosalind Ratana, dan Natasha Situmeang.

Tim Moot Court FH UPH kembali tampil sebagai pemenang pada  Kompetisi International Humanitarian Law Moot Court 2012 tingkat nasional, yang diadakan pada tanggal 30 November ? 2 Desember 2012, di Morning Star Academy and Manhattan Hotel Kuningan, Jakarta. Pada kompetisi tahun ini ?yang merupakan kompetisi ke-7 yang diadakan International Committee for the Red Cross (ICRC) and Indonesian Society of International Law (ISIL)- kemapuan para peserta lebih baik dari tahun sebelumnya. Persaingan juga lebih ketat, dimana semua kategori lomba ? best oralist dan best memorial- dimenangkan oleh individu dan tim dari universitas yang berbeda-beda.  Meskipun tiga kemenangan diraih oleh tiga universitas, namun secara nilai cukup bersaing ketat.

 

Tim pemenang pada putaran ini akan mewakili Indonesia untuk bertanding pada kompetisi Red Cross International Humanitarian Law (IHL) Moot Court ke-11, yang berlangsung pada 14-16 Maret 2013 di Hongkong. Kompetisi antar universitas untuk wilayah Asia-Pasific ini diselenggarakan oleh Hong Kong Red Cross dan Palang Merah Internasional bekerjasama dengan Universitas Hong Kong, City University of Hong Kong, dan Chinese University of Hong Kong.

 

Berikut ini testimoni dari Tim IHL Moot Court FH UPH:

 

Anastasya Paramita

?Fasilitas penunjang akademik sangat mendukung keberhasilan tim kami. Seperti buku-buku di perpustakaan, koleksi jurnal dan referensi akademik lainnya. Untuk keperluan kompetisi ini bahkan kami mendapat privilege khusus dalam mengakses bahan-bahan dari perpustakaan. Fakultas Hukum UPH juga memiliki jurnal-jurnal dan data base hukum yang lengkap dan sangat membantu kami?.

Rosalind Ratana

?Awalnya saya ingin masuk tim moot court untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris saja. Tetapi setelah saya bergabung, banyak yang saya dapatkan. Selain pengetahuan dan wawasan di bidang hukum internasional menjadi lebih dalam dan luas,  keterampilan dalam berargumentasi dan berkomunikasi dalam bahasa Inggris di muka publik juga semakin di asah. Manfaat lain adalah dalam hubungan dengan para senior dan dosen semakin erat, melatih bekerjasama dalam team,  serta dapat menambah network dengan rekan-rekan dari universitas lain?.

Natasha Situmeang

?Ini untuk pertama kali kami mengetahui dan mengikuti kompetisi moot court. FH UPH memberi kesempatan kepada setiap mahasiswa, mulai dari mahasiswa di semester awal. Lewat mekanisme seleksi tim moot court FH UPH, kami terpilih untuk mengikuti kompetisi International Humanitarian Law. Meskipun kami belum berpengalaman, tetapi tim pelatih maupun para senior sangat kompeten dalam mempersiapkan kami sehingga bisa tampil prima. Dari tidak tau apa-apa kini pengetahuan kami tentang international law jadi semakin dalam. Untuk itu komitmen menjadi hal penting, karena kami dituntut untuk belajar dan berlatih lebih keras dan  intensif. Melalui tim ini, law skill kami diasah menjadi lebih terampil?.

(rh) UPH Media Relations