NEWS & PUBLICATION

UPH Festival 21:Seminar untuk Para Guru

27/08/2014 Uncategorized

UPH Festival 21:Seminar untuk Para Guru

Sebagai salah satu bagian dari acara Open House Universitas Pelita Harapan (UPH), para guru sekolah menengah keatas (SMA) berkumpul untuk mengikuti seminar di ruang F 202 UPH pada tanggal 21 Agustus 2014. Pembicara dalam seminar ini adalah Dhama Gustiar B

 
Para guru SMA berkumpul dalam sesi Seminar for Educators

Sebagai salah satu bagian dari acara Open House Universitas Pelita Harapan (UPH), para guru sekolah menengah keatas (SMA) berkumpul untuk mengikuti seminar di ruang F 202 UPH pada tanggal 21 Agustus 2014. Pembicara dalam seminar ini adalah Dhama Gustiar Baskoro, SIP.,M.Pd. dia merupakan Instructional and Public Relation Librarian di UPH. Tema dari seminar untuk para guru ini adalah “Menjadi seorang pendidik yang efektif untuk generasi natif digital”. Para guru yang berpartisipasi merupun guru dari sekolah; SMK Santa Maria, SMAK Tiara Kasih, SMA Kristen Calvin, SMA Regina Pacis, SMA Kristen Kanaan, SMA BHK, SMA Dian Harapan, St. John BSD, SMAK 7 Penabur, SMA Strada Thomas, SMA Permai, SMK Atisa Dipamkara, SMA High Scope.

Sekarang ini kita hidup dalam dunia yang modern dan maya, pengajaran dan pembelajaran juga sudah menggunakan elektronik untuk menjadikan suasana pembelajaran menjadi lebih baik bagi para murid. Pelajar lebih banyak melakukan pencarian informasi dari internet dibandingkan dari buku. Jadi merupakan hal yang penting untuk bisa mengajar secara effektif untuk generasi digital, karena penggunaan internet dan komputer semakin bertambah dan berkembang seirinh waktu. Salah satu topik utama yang diangkat pada seminar ini adalah plagiarisme. dengan keterbukaan informasi yang secara cuma-cuma didapatkan dari internet, kemungkinan dan peluang untuk memakai karya orang lain lebih tinggi. ?Sebagai guru, Anda harus mengajarkan siswa tentang cara menggunakan kutipan dan sumber dengan benar sehingga mereka tidak akan melakukan plagiarisme dalam pekerjaan mereka. Penting untuk mengetahui cara menulis kutipan, catatan kaki dan referensi dengan benar, “jelas Dhama.

 
Dhama Gustiar Baskoro menjelaskan mengenai
plagiarisme di kalangan mahasiswa

Dhama juga menjelaskan alasan mengapa siswa melakukan plagiarisme dan mengatakan bahwa banyak dosen dan profesor yang juga masih melakukan plagiarisme. Dia mencontohkan salah satu dosen dari Universitas Gajah Mada yang terbukti melakukan plagiarisme pada karyanya. “Bahkan guru dan dosen terkadang masih tidak tahu bagaimana untuk menulis referensi dengan benar. Kita harus mampu mengajarkan siswa cara yang tepat untuk melakukannya sehingga mereka tidak dituduh menggunakan karya orang lain, ” jelasnya. Dhama juga memberikan tips dan trik kepada para guru tentang cara untuk mengajarkan siswa untuk mengutip dengan benar.

 

Fredy, seorang guru dari SMA Tiara Kasih mengatakan bahwa seminar tersebut sangat menarik dan berguna terutama di era digital ini. “Ini adalah topik yang sangat baik untuk dibahas, karena saat ini siswa malas dalam belajar. Mereka ingin semuanya serba instan. Siswa lebih suka menggunakan internet daripada buku-buku untuk pekerjaan mereka,” jelasnya. Menurut Fredy plagiarisme adalah musuh pendidikan dan kita semua harus berjuang bersama-sama dengan memberikan sanksi berat kepada para pelaku. (sw)