NEWS & PUBLICATION

HOSPITOUR 2015 ?ACROSS: ASEAN Culture and Economy in Tourism and Hospitality?

30/03/2015 Uncategorized

HOSPITOUR 2015 ?ACROSS: ASEAN Culture and Economy in Tourism and Hospitality?

about-people

AFTA (ASEAN Free Trade Area) akan segera diberlakukan pada akhir tahun 2015 ini. Pergeseran sistem ekonomi international ke arah pasar bebas telah menimbulkan dampak yang besar bagi perkembangan dinamika perdagangan

Suasana Seminar HOSPITOUR 2015

AFTA (ASEAN Free Trade Area) akan segera diberlakukan pada akhir tahun 2015 ini. Pergeseran sistem ekonomi international ke arah pasar bebas telah menimbulkan dampak yang besar bagi perkembangan dinamika perdagangan. Akibatnya negara-negara dituntut untuk dapat mengintegrasikan ekonomi nasionalnya menuju sistem pedagangan bebas AFTA 2015. Lalu-lintas perdagangan bebas, akan memudahkan negara tetangga untuk datang ke Indonesia tanpa kendala.

 

Menghadapi AFTA 2015, para pekerja industri pariwisata harus meningkatkan standar dan kompetensi. Ada 32 bidang profesi di sektor tersebut diantaranya pemandu wisata, pelaku usaha hotel serta restoran, mulai akhir tahun 2015, mereka dituntut mampu bersaing dengan pekerja dari negara Asean lainnya.

 

Sebagai penerus keberlangsungan kehidupan pariwisata Indonesia, mahasiswa STPPH (Sekolah Tinggi Pariwisata PelitaHarapan) mengadakan Hospitour yang ke-7 dengan mengangkat tema ?ACROSS: ASEAN Culture and Economy in Tourism and Hospitality?. Hospitour merupakan acara tahunan terbesar yang diselenggarakan oleh STPPH. Acara ini dibuka dengan National Seminar di gedung D UPH ruang 501, bersama Dr. Noviendi Makalam, Director of International Relations, Ministry of Tourism, Republic of Indonesia, Royanto Handaya, CEO of Panorama Tours dan Made Suwenten, Director of Human Resources of The Dharmawangsa Jakarta. Tema yang diangkat adalah ?Indonesia is ready to Conquer AEC (ASEAN Economic Community)?, sejalan dengan tema yang diangkat, seminar ini bertujuan untuk mengupas dengan jelas dari segi kepemerintahan dan swasta tentang AFTA dan AEC, sehingga peserta seminar mendapatkan pengetahuan dan lebih dipersiapkan untuk menghadapi AFTA 2015.

 

Indonesia harus meningkatkan kemampuan pekerja hospitality industri melalui pelatihan bersertifikasi dan standar kompetensi yang jelas. Sampai sejauh ini, menurut Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Noviendi Makalam, sebanyak 125ribu SDM Indonesia yang sudah memiliki sertifikasi kompetensi. Merupakan pencapaian yang luar biasa mengingat kesulitan dan biaya yang cukup mahal untuk mendapatkan sertifikasi, namun harus tetap ditingkatkan.

 

Hospitour 2015 berbeda dengan Hospitour pada tahun lalu. Diadakan dari tanggal 26 Maret ? 1 April 2015, kali ini rangkaian acara ditambahkan dengan Exhibition, terdiri dari Mixing Drinks, Cake Decorations dan demo pembuatan Banana Flambe. Para pengunjung pameran dapat mempraktekan langsung dan merasakan makanan atau minuman yang didemokan.

 

Hospitour masih akan berlangsung dengan rangkaian acara lomba seperti Mixing Drinks/Bartending, Table Set-up, House Keeping, Kitchen & Pastry dan Guiding. Peserta yang mengikuti acara ini datang dari 20 Universitas di seluruh Indonesia di antaranya adalah Universitas Bunda Mulia, Kampus Akademi Pariwisata Majapahit, Ciputra Artpreneur, Petra Surabaya, STPP Bandung, STPP Bali, Akademi Pariwisata NHI Bandung, Akademi Parisiwata Medan, Bina Nusantara dan masih banyak lagi.(fc)

 

UPH Media Ralations