16/06/2015 Uncategorized
Pianis klasik terkemuka dunia Valentina Lisitsa, menggelar sebuah konser solo di D 501, Gedung D UPH. Konser ini merupakan bagian dari keseluruhan roadshow berbagai negara di musim 2014/15 ini.
Pianis klasik terkemuka dunia Valentina Lisitsa, menggelar sebuah konser solo di D 501, Gedung D UPH. Konser ini merupakan bagian dari keseluruhan roadshow beberapa kota di berbagai negara di musim 2014/15 ini, seperti, Madrid, Stockholm, Prague, Singapura, Jakarta dan Cartagena (Colombia) dan lain-lain.
Konser yang berlangsung pada Kamis, 11 Juni 2015 ini dihadiri oleh sekitar 400 penonton. Para penonton terlihat sangat antusias. Pianis kelahiran Ukrania ini memainkan 4 karya piano klasik seperti, Beethoven, Liszt, Schumann dan Chopin yang secara keseluruhan berdurasi sekitar 2,5 jam.
Lisitsa memulai pendidikan pianonya di Lysenko Music School, Kiev, sebuah sekolah musik bagi anak-anak dengan talenta spesial. Ia melanjutkan pendidikannya di Conservatoire di kotanya. Setelah ia menetap di USA bersama dengan suaminya, Lisitsa memulai terobosan baru dalam dunia musik internasional yang akhirnya menjadi ciri khasnya, yaitu membuka proses online voting agar para penonton konsernya dapat menentukan karya yang akan dimainkan olehnya. Sebuah performance yang sangat memperhatikan opini penonton inilah yang menjadi ciri khas dari seorang Valentina Lisitsa.
?Classical music is really different because, it speaks to all of us. Unlike fashion that comes and goes away, classical music stays and we share it and appreciate it the same way when it was written. Classical music speaks to us and we can feel its connection with our heart and soul. And that makes Classical music attractive,? ungkap Lisitsa.
?Untuk menikmati musik klasik, kita sebenarnya tidak memerlukan pendidikan khusus. Namun untuk memainkan piano itu sendiri, ya, pendidikan musik formal sangat penting, karena piano adalah instrumen yang sulit dimainkan, dan butuh bertahun-tahun untuk dapat memainkannya dengan profesional,? jelas Lisitsa mengenai pendidikan musik formal.
?Ketika saya memberikan master class kepada mahasiswa di sini, saya sangat terkejut akan betapa hebatnya mereka bermain. Level mereka sangat tinggi dan mereka bermain dengan sangat baik,? kenang Lisitsa akan master class yang ia berikan pada Mei lalu.
Terakhir, Lisitsa memberikan beberapa kata motivasi bagi para mahasiswa, ?Jika orang di Indonesia, atau Brazil, atau Afrika Selatan, atau negara apapun dapat merasakan hal yang sama terhadap suatu karya, maka karya itu telah menyatukan kita dan itulah arti musik yang sesungguhnya. Jangan pernah merasa takut atau terintimidasi oleh musik hanya karena kalian tidak memiliki pendidikan musik yang tinggi, karena untuk menikmati musik, semua orang dapat melakukannya. Musik berbicara kepada hati dan bukan pikira kita saja,? pesan Lisista. (mv)
Berikut adalah beberapa foto yang diambil setelah resital telah selesai:
UPH Media Relations |