Bireun Sedati membawakan Tari Saman dalam pembukaan acara ICS Cultural Talkshow
|
Masih dalam rangkaian acara ICS Cultural Week, di hari keempat, 1 Oktober 2015, ICS menyelenggarakan talkshow yang bertema ?How to Build Better Generation of Indonesia?. Talkshow dibawakan oleh dua orang yang berkecimpung dalam dunia kebudayaan, yaitu Ruliah Hasyim, Subbag ditjen Kemendikbud dan Jeffrey Polnaja, Ride for Peace.
Sebagai pembuka acara, talkshow dimeriahkan oleh penampilan UKM Tari Saman UPH ?Bireun Sedati? yang sudah turut melestarikan kebudayan Indonesia bahkan memperkenalkannya hingga ke luar negeri, seperti Jerman, Amerika, Inggris, Spanyol, dan masih banyak lagi. Tari saman merupakan salah satu harta budaya Indonesia yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO.
Selanjutnya talkshow diawali dengan pemaparan oleh Ruliah Hasyim yang mengajak para mahasiswa untuk lebih aktif berbahasa Inggris mengingat tahun 2015 Indonesia akan memasuki pasar bebas. Ia mengatakan bahwa belakangan ini pemuda Indonesia kurang mengenal budaya negaranya sendiri, sehingga lama kelamaan keunikan dan keragaman budaya Indonesia seakan memudar. Oleh karena itu ia kembali meng-encourage anak muda khususnya mahasiswa UPH, lewat acara ICS ini agar lebih peka terhadap pelestarian budaya Indonesia. |
Ruliah Hasyim
|
Jeffrey Polnaja
|
Pemaparan selanjutnya oleh Jeffrey Polnaja, orang Indonesia pertama yang telah menjelajahi 97 Negara dalam 7 tahun menggunakan sepeda motor, seorang diri dan tanpa crew. Perjalanan ini ia dedikasikan bagi perdamaian dunia. Dalam pemaparannya ia menceritakan bagaimana ia bertemu berbagai budaya dan suku yang berbeda dari tiap-tiap negara dan satu hal yang ingin ia tekankan yaitu setiap negara memiliki budaya yang unik dan cantik yang sangat menarik untuk diteliti dan dipelajari. Ia membagikan pada saat bertamu ke sebuah negara yang memiliki budaya yang berbeda kita harus bisa menyesuaikan diri. ?Contohnya pada saat saya ke Thailand, di sana ada makanan yang terbuat dari serangga yang mungkin jika di Indonesia itu dibunuh dan sangat menjijikkan. Tetapi ketika tiba disana, kita harus bisa menyesuaikan diri. Itu adalah budaya mereka, kita sedang singgah, ya harus enjoy,? kata Jeffrey mantap. Jeffrey menutup pemarannya dengan memutarkan sebuah video singkat yang merangkum 7 tahun perjalanannya menggunakan sepeda motor menjelajahi 97 negara, seraya memberikan inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa untuk terus menyemarakan perdamaian dunia bahkan melalui perbedaan budaya yang unik dan beragam. |
Peserta ICS Cultural Talkshow 2015
|
Grup foto pembicara dengan ketua ICS dan International Office
|
Acara talkshow ditutup dengan penampilan band akustika ICS yang melantukan lagu Rayuan Pulau Kelapa menggunakan Bahasa spanyol dan medley ke lagu daerah batak. Sekitar 80 orang hadir dalam talkshow ini dan memberikan respon yang positif.(fc)
Berikut adalah beberapa testimoni dari peserta:
?Menurut saya talkshow ini sangat bagus dan menarik. Membuat saya juga ingin lebih tahu banyak tentang kebudayaan Indonesia. Menurut saya makanan di Indonesia seharusnya bisa lebih diekspos sebagai salah satu kebudayaan juga, karena kita punya berbagai jenis makanan yang unik dan lezat.? (Dolly, Manajemen 2015) |
 |
?Saya pribadi kagum dengan keberanian Pak Jeffrey berkeliling dunia. Apalagi menghadapai tempat paling berbahaya di dunia di Afganistan. Semoga tujuannya untuk Ride for Peace betul-betul tercapai.? (Clara, Manajemen, 2015) |
 |
UPH Media Relations
|